Sepekan sudah Presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie meninggalkan kita semua. Namun kenangan tentang beliau masih melekat. Di samping tentang kejeniusannya, karyanya dan kisah kasihnya dengan sang istri, ada kenangan yang sangat melekat.
Kenangan itu tentang keseharian BJ Habibie semasa hidupnya. Terutama bagi warga yang sehari-hari hidup di sekitar kediaman mendiang. Kenangan yang tidak pernah ada dalam buku atau film kisah Habibie Ainun yang terkenal itu.
Bagi warga sekitar rumahnya, BJ Habibie adalah sosok yang ramah. Selain itu, BJ Habibie dikenal sangat dermawan. Setiap hari Jumat, BJ Habibie selalu membagikan sedekah pada warga di sekitar kediamannya.
“Saat masih sehat Pak Habibie sering jalan-jalan olahraga di sekitar rumah. Kalau hari Jumat beliau selalu membagikan sedekah pada warga,” ujar Nung, warga Patra Kuningan, Jakarta Selatan, tetangga BJ Habibie.
Warga, lanjut Nung, mulai merasa kehilangan BJ Habibie sejak beliau mulai mengalami sakit. Sehingga tak pernah lagi terlihat berolahraga dan berjalan-jalan di sekitar rumahnya. Padahal, sosok BJ Habibie sering ditunggu warga. Terutama saat hari mendiang mebagi-bagikan sedekah dan infak.
Endang, warga lain yang juga tinggal di kediaman BJ Habibie merasakan hal yang sama. Bagi Endang dan warga lain, BJ Habibie adalah sosok dermawan dan murah senyum. “Saya sedih sekali mendengar Pak Habibie meninggal dunia. Saya dapat kabar dari warga yang lain,” katanya.
Menurut Endang, BJ Habibie suka sekali memberi sedekah dan infak pada para tetangganya. Bapak teknologi Indonesia itu tidak pernah membeda-bedakan orang yang ada di sekitarnya. “Orangnya baik sekali dan suka membantu. Banyak amalnya untuk warga sekitar sini,” ungkap Endang.
Di mata masyarakat BJ Habibie menjadi teladan yang sangat baik. Dengan kekayaannya dan dengan pengetahuannya, BJ Habibie tidak menjadi sombong. Justru BJ Habibie menjadi sangat rendah hati dan suka membantu sesama.
Mendiang memang orang sibuk dengan segala aktivitasnya. Warga hanya bisa menemuinya saat BJ Habibie berolahraga dan jalan-jalan di sekitar rumahnya. Warga juga hanya berjumpa BJ Habibie saat membagikan sedekah dan infak. Selain dua pertemuan itu warga tahu BJ Habibie sangat sibuk.
Namun, dari pertemuan yang amat jarang itu, warga dan tetangga mendiang punya kenangan yang sangat kuat. Tidak sombong, dermawan, murah senyum dan keramahannya terus dikenang meski BJ Habibie sudah tiada. (nra)
Diolah dari berbagai sumber.
Inilah 4 Cara Mendidik Anak Menjadi Pahlawan Secara Islami | YSDF
6 Prinsip untuk Menyiapkan Anak Sebagai Pejuang Kehidupan | YDSF
Karakteristik Para Hamba yang Dicintai Allah | YDSF
Konsep Patriotisme dalam Islam | YDSF
Bahagia dengan Gemar Berbagi | YDSF