Kegiatan Ekonomi di Bulan Ramadhan | YDSF

Kegiatan Ekonomi di Bulan Ramadhan | YDSF

12 April 2022

Bulan Ramadhan memang bulan bahagia bagi mereka yang beriman. Ditambah di bulan ini kegiatan ekonomi bergerak lebih pesat dan meningkat dibanding sebelumnya. Kegiatan ekonomi selama Ramadhan ini bukan hanya bersinggungan tentang komersil saja. Tetapi, aset-aset yang dimiliki juga digerakkan melalui berbagai model pengeluaran yang dapat menghasilkan berkah.  

Sehingga, pada dasarnya, Ramadhan juga memberikan hikmah ekonomis. Umat muslim haram hukumnya mendiamkan atau menganggurkan aset. Sebab akan berdampak pada tergerusnya nilai aset itu sendiri. Menggerakkan aset berarti mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan.

Lantas, apa saja kegiatan ekonomi yang dapat memberikan banyak keberkahan?

Membayar Zakat

Ramdahan merupakan momen untuk menghitung kekayaan masing-masing. Setelah itu mencari rumus penakar besaran zxakat maal dan membayarkanya. Meski, menurut Imam Syafi’i, zakat yang afdhol adalah zakat yang dikeluarkan ketika si penerima benar-benar membutuhkannya (tidak harus saat Ramadhan).

Di bulan Ramadhan, waktu membayar zakat biasa ditandai saat Ramadhan akan berakhir atau menjelang Idul Fitri. Di maan banyak orang membutuhkan kebutuhan rumah tangga untuk merayakan hari kemenangan. Jika pembayran zakat di bulan Ramadhan kuantitasnya sangat tinggi, berarti penghimpunan dana zakat akan sangat besar. Nah, bisa dipastikan pemerataan ekonomi berjalan dengan baik dan memberdayakan.

Menyantuni Anak Yatim dan Dhuafa

Tidak seperti bulan-bulan biasa, aktivitas mengumpulkan anak yatim dan kaum dhuafa juga marak di bulan ini. Beraneka ragam kemasan acaranya. Isinya ada yang sekadar diundang untuk berbuka bersama atau bahkan pembagian bingkisan, uang saku, hingga dana beasiswa.

Bagi anak yatim dan dhuafa hal ini menjadi berkah tersendiri. Karena mereka bisa lebih ‘berdaya’ di bulan suci. Tidak bingung lagi menyukupi keperluan mereka. Subhanallah, Ramadhan adalah bulan pemberdayaan bagi kaum yang lemah.  

Membagikan Takjil dan Tumbuhnya Ekonomi

Kegiatan menyediakan hidangan berbuka puasa pun marak di masjid dan mushala. Tak jarang ada saja yang menyediakan takjil berbuka, membagikan nasi bungkus di perempatan jalan raya atau tempat persinggahan.

Membagikan takjil paling berpotensi mengerakkan perekonomia masyarakat. Sebab, banyak orang terlibat. Mulai dari pedagang minyak, tepung terigu, beras dan lain-lain. Pembagian takjil ini tak hanya bisa dikerjakan secara secdiri, namun juga berjamaah. Caranya dengan bergotong-royong mengumpulkan bahan-bahan takjil.

Di bulan ini pula, banyak bermunculan para pedagang dadakan atau pasar-pasar tiban dengan aneka jualan. Adapun, para pedagang di pasar ataupemilik toko jauh-jauh hari sudah menambah stok atau item barang.

Masyaa Allah, begitu indahnya Ramadhan yang mampun menggerekkan kegiatan ekonomi umat. Tidak hanya satu lapis saja yang merasakannya. Namun, seluruh lapisan umat juga ikut menikmati keberkahan Ramadhan.

 

 

Sumber Majalah Al Falah Edisi Juli 2012

 

Featured Image by Freepik.

 

Sedekah Ramadhan:

 

Artikel Terkait:
Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Batas Penghasilan Wajib Zakat | YDSF
APA SAJA YANG HARUS DISIAPKAN SEBELUM MENUNAIKAN WAKAF? | YDSF
Siapa yang Harus Membayar Fidyah Istri? | YDSF

Tags: ekonomi ramadhan, kegiatan ramadhan, ramadhan

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: