Jadikan Qurban Sebagai Wujud Taat | YDSF

Jadikan Qurban Sebagai Wujud Taat | YDSF

9 Juni 2023

Ibadah qurban merupakan salah satu sunah yang sangat dianjurkan untuk ditunaikan. Bahkan saking dianjurkannya, umat muslim dianjurkan untuk mempersiapkan qurban terbaiknya. Karena dengan begitu, ibadah qurban yang ditunaikannya dapat menjadi salah satu wujud taat kepada Allah Swt.

Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Kautsar ayat 2, “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah.” Dalam ayat ini, kedudukan berqurban disebutkan setelah shalat. Maka, hal ini pertanda bahwa penunaian qurban juga merupakan hal penting untuk menunjukkan telah sampai mana ketaatan kita kepada-Nya.

Utamanya, saat kita menilik kembali asbabun nuzul dari surah Al-Kautsar. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad menyebutkan bahwa dari Anas bin Malik menyampaikan, Rasulullah saw. bersabda, “Al Kautsar adalah sebuah sungai (telaga) yang diberikan kepadaku oleh Tuhanku di dalam surga. Padanya terdapat kebaikan yang baik. Umatku kelak akan mendatanginya di hari kiamat. Jumlah wadah-wadah (bejana-bejana)nya sama dengan bilangan bintang-bintang. Diusir darinya seseorang hamba, maka aku berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya dia dari umatku.” Maka dikatakan, “Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang telah dibuat-buatnya sesudahmu.”

Sedangkan, dalam riwayat lain juga disebutkan tentang asbabun nuzul surah Al-Kautsar yaitu berkaitan dengan cemoohan yang didapatkan oleh Rasulullah saw. Saat itu, beliau baru saja kehilangan putra terkasihnya, Ibrahim. Hal ini dijadikan senjata oleh kaum kafir Quraisy dan Yahudi untuk menyerang psikis Rasulullah saw. Mereka mengolok Rasulullah saw. sebagai seseorang yang lemah karena tidak memiliki keturunan anak laki-laki yang dapat meneruskan nasabnya.

Selain itu, terdapat dalil naqli lain yang juga menganjurkan betapa pentingnya seorang muslim untuk bisa menunaikan qurban. Yakni dalam surah Al-Hajj ayat 34, “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”

Disebutkan di atas bahwa hewan qurban diambil dari rezeki yang telah Allah berikan kepada kita, pun menjadi bentuk berserah diri pada-Nya. Sehingga jelas, menyiapkan hewan qurban dengan cara-cara halal dan terbaik adalah aplikasi ketaatan dalam beribadah kepada-Nya.

Teladan Qurban dari Habil-Qabill & Nabi Ibrahim-Ismail

Bukan Nabi Ibrahim-Ismail yang memberikan teladan ibadah qurban. Sejatinya, praktik qurban sudah ada sejak awal keturunan dari Nabi Adam a.s. Yakni melalui kisah Habil dan Qabil saat memperdebatkan ingin menikah dengan salah seorang saudara mereka yang paling cantik.

Baca juga: 
Hadits Palsu: Setiap Bulu Hewan Qurban Ada Kebaikan | YDSF
Mewakilkan Penyembelihan Qurban | YDSF

Habil dan Qabil ialah putra Nabi Adam a.s. yang masing-masing memiliki saudara kembar perempuan. Habil kembar dengan Labuda, Qabil dengan Iqlima. Kala perintah menikah antar saudara yang tidak satu kelahiran turun dari Allah Swt., terjadilah perdebatan antara Habil dan Qabil. Sebab, Qabil menolak menikah dengan Labuda yang tak secantik Iqlima.

Karena perdebatan tersebut, Allah memerintahkan Habil dan Qabil untuk berqurban. Pemilik qurban yang diterima Allah berhak menikahi Iqlima. Habil sebagai peternak, ia memberikan domba terbaiknya. Sementara Qabil sebagai petani, ia hanya memberikan seikat gandum yang jelek dari hasil panennya. Bahkan, ada yang menyebutkan saat mengetahui ada bulir panennya yang bagus, Qabil justru memilah dan memakannya.

Niat tulus dan ikhlas Habil yang telah memberikan terbaik, membuat qurbannya diterima oleh Allah Swt. Dengan pertanda diturunkan-Nya api yang melahap domba Habil. Dalam beberapa literasi disebutkan bahwa ada sebagian ulama yang berpendapat, domba inilah yang digunakan Allah untuk menukar Nabi Ismail a.s. saat akan disembelih oleh Nabi Ibrahim a.s.

Melihat hal tersebut, Qabil marah besar. Hingga membuatnya ingin membunuh Habil agar tak bisa menikahi Iqlima, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 30.

Perintah qurban ini kemudian berlanjut untuk Nabi Ibrahim a.s. Yang kemudian di beberapa kalangan masyarakat justru inilah yang lebih populer.

Tatkala Nabi Ismail a.s. berusia kurang dari 10 tahun, Sang Ayah (Nabi Ibrahim a.s.) mendapatkan wahyu dari Allah melalui mimpinya berupa perintah untuk menyembelih putra terkasihnya itu. Usai mendengar ayahnya menyampaikan mimpi tersebut, Nabi Ismail a.s. menerima perintah itu dengan penuh kesabaran dan ketaatan.

Melihat kesediaan pengorbanan putranya, Nabi Ibrahim a.s. menjadi lebih mantap dalam menunaikan perintah Allah Swt. Saat keduanya berserah diri, Nabi Ibrahim a.s. segera membaringkan Ismail a.s. dan bersiap menyembelihnya. Kemudian datanglah mukjizat Allah yang mengganti Ismail berupa domba yang gemuk (QS. As-Saffat: 101-107). MasyaaAllah.

Sahabat, melalui dua kisah tersebut dapat kita petik hikmah tentang penunaian qurban sebagai wujud taat kepada Allah Swt. Sehingga bukan hanya sekadar “yang penting ikut qurban”, tetapi harus kita siapkan hewan terbaik. Kelak, pahala dan keberkahan dari-Nya akan kita dapatkan.

Sebagaimana Allah Swt. berfirman, “Maka makanlah sebagiannya (daging qurban) dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (orang yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Daging daging qurban dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS: Al-Hajj: 36-37). (berbagai sumber)

 

Qurban di YDSF 2023

 


Artikel Terkait:

MENUNAIKAN QURBAN DENGAN UANG | YDSF
Doa Agar Diberikan Hikmah & Masuk Golongan Shalih | YDSF
SIAPA SAJA PENERIMA QURBAN? | YDSF
Sedekah Atas Nama Orang Tua yang Telah Meninggal | YDSF
BOLEHKAH BERQURBAN BILA BELUM AQIQAH? | YDSF
Saat Amal Baik Batal Dilakukan | YDSF
URUNAN QURBAN DI SEKOLAH | YDSF


Cara Penyembelihan Halal & Ihsan | YDSF



Tags: teladan qurban, kisah qurban, qurban taat, qurban ydsf

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: