Istighfar Bukan Hanya Menghapus Dosa | YDSF

Istighfar Bukan Hanya Menghapus Dosa | YDSF

4 Oktober 2019

Gemuruh hari Imam Ahmad bin Hanbal tak tertahankan. Beliau ingin sekali datang ke suatu kota di Irak. Tempat yang cukup jauh dari tempat tinggalnya.

Keinginan itu begitu besar. Padahal beliau tak punya janji dengan siapa pun di kota itu. Pada akhirnya, Imam Ahmad memutuskan pergi ke kota yang diinginkannya tersebut.

Tanpa tujuan, Imam Ahmad tiba di Kota Basrah yang jaraknya 545 kilometer dari tempat tinggalnya di Baghdad. Beliau berhenti di suatu masjid, mendirikan sholat Isya berjamaah.

Usai sholat, Imam Ahmad yang tak punya hajat di kota itu hendak beristirahat di dalam masjid. "Wahai orang tua Anda tidak boleh tidur dalam masjid karena kesepakatan para takmir masjid tidak boleh jadi tempat tidur," ujar salah satu takmir masjid itu.

Sebagai ulama besar dan hafal jutaan hadist, Imam Ahmad bin Hanbal sangat terkenal di Baghdad dan Basrah. Namun khusus di Basrah, orang-orang hanya tahu nama besarnya sebagai ulama. Maka tak heran, takmir masjid mengusir beliau.

Bahkan, ketika Imam Ahmad hendak beristirahat di serambi masjid, tak tersebut tetap mengusirnya. Bahkan mendorongnya agar keluar dari masjid.

"Wahai orang tua, masuklah ke dalam rumahku. Menginaplah di rumahku. Ada tempat untukmu meski rumahku sempit," kata seorang pembuat roti yang segera keluar dari rumahnya saat melihat Imam Ahmad diusir dari masjid.

Imam Ahmad masuk bersama pembuat roti tersebut. Beliau memperhatikan si pembuat roti yang selalu beristighfar sembari bekerja. "Sejak kapan kau selalu beristighfar," tanya Imam Ahmad.

"Sejak aku muda, 30 tahun yang lalu," jawab pembuat roti, kemudian kembali beristighfar.

"Apa yang kau peroleh dari itu?" tanya Imam Ahmad lagi.

"Demi Allah semua permohonanku selalu terwujud kecuali satu," kata pembuat roti membuat Imam Ahmad penasaran tentang satu hal itu.

"Apa yang belum Allah kabulkan?" tanya Imam Ahmad.

"Aku sangat ingin bertemu dengan Imam Ahmad bin Hanbal. Seorang ulama besar yang jauh tempat tinggalnya," ujar pembuat roti yang tidak tahu dengan siapa sebenarnya dia berhadapan.

"Subhanallah... Jadi istighfarmu yang membuatku sangat ingin datang ke kota ini dari Baghdad. Sehingga aku diusir oleh takmir masjid. Sekarang Allah telah mengabulkan permohonanmu yang satu itu," ujar Imam Ahmad bin Hanbali.

Pembuat roti itu terperanjat, begitu bahagia mendapati orang di depannya adalah ulama besar yang ingin dia temui. Bukan si pembuat roti yang mendatangi, tapi sang imam yang justru datang ke rumahnya sendiri dengan izin Allah.

Demikian salah satu kisah yang menggambarkan fadilah istighfar selain menghapus dosa. Masih banyak fadilah istighfar yang lain. Di antaranya dapat menghindarkan diri dari musibah dan dapat mendatang rezeki dari arah yang tidak diduga. Wallahua'alam bishawab. (nra)

 

Baca juga

Kisah Keluarga Teladan dalam Al Quran | YDSF

 

13 Adab dalam Berdoa | YDSF

 

Hakikat dan Keutamaan Silaturahim

 

Amalan Ringan Berpahala Besar

 

5 Hajat Asasi Manusia Menurut Islam | YDSF

 

 

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: