13 Adab dalam Berdoa | YDSF

13 Adab dalam Berdoa | YDSF

6 April 2019

Doa adalah salah satu ibadah yang disyariatkan untuk selalu dijalankan. Tak hanya itu, doa juga sebagai senjata utama para muslimin, bahkan mendapat jaminan ijabah dari Allah.

Berdoa juga membutuhkan adab. Namun, sering kali kita tidak menyadari adanya adab dalam berdoa. Ya, dengan memperhatikan adab-adab dalam berdoa inilah juga berpengaruh pada cepatnya doa kita dikabulkan. Berikut beberapa adab dalam berdoa:

Berdoa hendaknya menghadap ke arah kiblat
Dalam keadaan suci
Mengangkat kedua tangan ke langit
Memulai doa dengan “Alhamdulillah”, memuji Allah
Mengucapkan shalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Mendahulukan taubat
Istighfar sebelum menyebutkan hajatnya
Menghadirkan dirinya di hadapan Allah
Mengawali dan mengakhiri doa dengan Shalawat

Dari Ali bin Abi Thalib radliallahu ‘anhu yang menyatakan:

كل دعاء محجوب حتى يصلى على النبي صلى الله عليه وسلم

Semua doa itu terhalang, sampai dibacakan shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam” (Syekh al-Albani menyatakan hadits ini adalah perkataan Ali bin Abi Thalib yang di derajatkan Hasan).

Memuji Allah dengan nama-Nya yang Agung (Asmaul Husna)

Sering kita berdoa kepada Allah tanpa memuji-Nya terlebih dahulu, sedangkan dari memuji-Nya Insyaa Allah doa kita akan cepat terangkat kepada-Nya.

لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى

“Sungguh ia telah berdo’a pada Allah dengan nama yang agung di mana siapa yang berdo’a dengan nama tersebut (Yaa Hayyu dan Yaa Qayyum), maka akan diijabahi. Dan jika diminta dengan nama tersebut, maka Allah akan beri.” (HR. Abu Daud no. 1495 dan  An-Nasa’i  no.  1301.  Al-Hafizh  Abu  Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Dua nama Allah ini terdapat di beberapa surat di Alquran, yang di antaranya ada pada surah Al-Baqarah: 255 (Ayat Kursi)

Membaca Doa Dzun Nun (Nabi Yunus) saat berdoa

Tentu kita semua tahu kisah Nabi Yunus saat beliau ditelan ikan paus yang banyak diceritakan di buku juga dalam Alquran. Saat di dalam perut ikan, Nabi Yunus berdoa kepada Allah Swt hingga kemudian dikeluarkan oleh-Nya Nabi Yunus dari perut si paus hingga dapat kembali ke kaumnya. Doa ini bahkan diabadikan Allah dalam Alquran.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada Faedah yang besar mengenai doa Nabi Yunus ini“. Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya”.

Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Sungguh besar Faedah Doa Nabi Yunus bila kita terapkan dan Tadabburi.

Manfaatkan waktu-waktu terkabulnya doa

Doa akan dikabulkan jika di dalamnya terkumpul kehadiran hati, konsentrasi secara penuh terhadap apa yang diminta, dan bertepatan dengan salah satu dari enam waktu dikabulkannya doa, yaitu:

  • Sepertiga malam terakhir
  • Saat adzan antara adzan dan iqamat
  • Setelah melaksanakan shalat wajib
  • Saat imam naik ke atas mimbar pada hari Jum’at, hingga selesainya shalat Jum’at
  • Saat-saat terakhir setelah waktu Ashar
Jangan tergesa-gesa dalam berdoa

Sering kita meminta terkabulnya doa dengan segera. Namun justru inilah yang membuat doa kita terhalang untuk segera dikabulkan. Karena terkadang saat kita mengganggap doa kita lambat dikabulkan, maka kita pun menjadi malas dalam berdoa di kemudian hari bahkan meninggalkannya.

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُوْلُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِيْ

Dikabulkan doa seseorang dari kalian selama ia tidak buru-buru, (dimana) ia berkata: ”Aku sudah berdoa namun belum dikabulkan doaku”’ (HR. Bukhari No.5981 dan Muslim No.2735).

Ini ibarat orang yang menabur benih atau menanam tanaman. Ia menjaga dan menyiraminya. Namun, karena merasa terlalu lama menunggu hasilnya, orang itu pun membiarkan bahkan hingga mengabaikan tanaman tersebut.

Dengan mengetahui banyaknya adab berdoa yang sering kita lupakan dan ternyata memiliki keutamaan yang besar bagi terkabulnya doa kita. Sehingga di kemudian hari, diharapkan kita lebih baik dalam berdoa dan semakin tawadhu dalam beribadah, Insyaa Allah.*

*Disadur dari berbagai sumber

Editor: Ayu SM

Baca Juga :

Millennial Pembentuk Khoiru Ummah | YDSF

Istiqomah di Jalan Pedang | YDSF

Pelajaran Istiqomah dari Seorang Pahlawan Bangsa | YDSF

Banyak Menghafal Alquran, Tubuh Jadi Semakin Sehat

Asy Syifa’, Alquran Penyembuh Penyakit

Kisah Keluarga Teladan dalam Al Quran

Kisah Umar dalam Melayani Umat

Belajar Membaca Alquran di Masa Rasulullah SAW | YSDF

Adab Terhadap Alquran | YDSF

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: