Agar segala amal
diterima oleh Allah Swt. maka kita wajib mengiringinya dengan doa. Tidak bisa
kita menginginkan semuanya tercapai tanpa memanjatkan doa-doa dan merayu Allah
Swt. Karena setiap langkah yang kita upayakan pastilah membutuhkan keridhaan
dan berkah dari-Nya.
Doa bukan hanya
sebagai permohonan atas diterimanya amal, tetapi juga sebagai ungkapan bentuk
rasa syukur atas nikmat yang telah Allah Swt. berikan. Doa juga menjadi sarana
untuk memperkuat iman dan kedekatan rukhiyah dengan Sang Ilahi.
Selain dengan berdoa,
tentu ikhtiar jangan sampai terlupakan. Termasuk usaha untuk mencari
waktu-waktu mustajabnya doa. Ada beberapa ikhtiar yang bisa kita lakukan untuk
mengiringi terkabulnya doa yang kita panjatkan, yaitu:
1.
Mencari
waktu mustajab
Beberapa
waktu mustajabnya doa yaitu pada hari Arafah, Ramadhan, di sepertiga terakhir
malam, saat turun hujab, sujud, hingga antara adzan dan iqamah.
Rasulullah
saw. bersabda, “Keadaan terdekat antara hamba dengan tuhannya adalah ketika
sujud, maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim).
2.
Menjaga
adab berdoa
Ketika
berdoa, kita juga perlu menjaga adab, tidak boleh asal-asalan. Tidak bisa kita
berdoa dengan posisi duduk yang semaunya sendiri, bercanda, dan sebagainya yang
kurang elok dalam dalam norma.
Dua
hal yang paling mendasar tentang adab dalam berdoa adalah menghadap kiblat dan
mengangkat tangan, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
3.
Khusyuk,
yakin, dan penuh harap kepada Allah
Do
aitu menjadi saran akita “bertemu” dengan Allah, oleh karenanya tidak bisa
asal-asalan. Harus khusyuk, seperti firman Allah dalam surah Al-Anbiya ayat 90,
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam
(mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami
dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada
Kami.”
4.
Memperbaiki
diri
Ketika
ingin agar Allah menyegerakan permohonan kita, maka bukan hanya melalui doa.
Namun, muhasabah dan berubah menjadi lebih baik juga wajib dilakukan. Tidak
mungkin kita mengharap doa agar amal diterima Allah, tetapi sikap dan perilaku
masih saja dalam keburukan.
Baca juga: Orang-Orang Yang Didoakan Malaikat | YDSF
2 Jenis Doa Agar Amal Diterima Allah
Membahas tentang doa
agar amal diterima oleh Allah Swt., sebenarnya ada beberapa yang bisa kita
pakai. Dua doa agar amal diterima Allah yang paling popular adalah:
1.
Doa
Nabi Ibrahim
Doa ini
diabadikan dalam surah Al-Baqarah ayat 127,
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ
ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Rabbanaa
taqabbal minnaa innaka antassamii’ul ‘aliim
Artinya,
“Ya Tuhan kami, terimalah dari pada kami (amalan kami). Sesungguhnya.
Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 127).
Doa
ini dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim a.s. ketika selesai membangun Ka’bah di
Makkah. Tujuannya, agar amal perbuatan tersebut semata-mata dilakukan karena
Allah Swt. serta mengharap ridha agar diterima.
2.
Doa
Rasulullah
Selain
itu, ada juga teladan doa agar amal diterima oleh Allah Swt. yang dipanjatkan
oleh Rasulullah saw. yang diriwayatkan dari Ibnu As-Sunnia dan Ibnu Majah,
sebagai berikut,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma
innii asaluka ‘ilmaan naafi’aa, wa rizqaan thoyyibaan, wa ‘amalaan mutabballaan.
Artinya,
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepadamu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang
baik dan amal yang diterima.”
Mari, kita iringi
setiap amalan dengan berdoa. Insya Allah keberkahan akan selalu didapatkan.
Zakat di YDSF
Artikel Terkait
BEDA ZAKAT PENGHASILAN DAN ZAKAT MAAL | YDSF
YDSF Buat Warung Sedekah, Siapapun Bisa Mampir Makan Gratis
DOA MINTA REZEKI HALAL DAN BERLIMPAH SESUAI SUNNAH | YDSF
Dahsyatnya Makna Kata “Insya Allah” | YDSF
ZAKAT, DIBERIKAN KE TETANGGA ATAU LEMBAGA? | YDSF
Bolehkah Zakat Maal dalam Bentuk Barang? | YDSF
13 ADAB DALAM BERDOA | YDSF
Panen Raya Porang bersama Wakil Bupati Madiun