Belajar Mengatur Keuangan ala Salman Al Farisi  | YDSF

Belajar Mengatur Keuangan ala Salman Al Farisi | YDSF

2 Oktober 2024

Tidak hanya dikenal karena keteguhannya dalam beribadah, dari Salman Al Farisi kita juga belajar mengatur keuangan. Berawal dari kesulitan finansial, justru teknik dasar keuangan dari Salman Al Farisi kini banyak diterapkan. Bahkan dari cara ini kita dapat menjadi lebih sederhana dalam berkehidupan, namun tetap cukup dan penuh rasa syukur.

Saat mengalami kesulitan finansial, Salman mendatangi Rasulullah saw. dengan niat meminta petunjuk. Saat itu, Rasulullah melelang barang-barang milik Salman untuk mendapatkan modal awal dalam berniaga. Dari hasil berdagang, Salman mengatur setiap tiga dirham yang diperoleh: satu dirham untuk memenuhi kebutuhan hidup, satu dirham untuk modal dagang, dan satu dirham untuk sedekah. Pola ini kemudian dikenal dengan 1-1-1 . Meski terlihat sederhana, prinsip ini sangat relevan hingga sekarang dan menawarkan cara efektif bagi siapapun yang ingin mengelola keuangan dengan baik dan tetap berada di jalan Allah. Bahkan, pola ini kemudian dianjurkan oleh Rasulullah kepada umatnya sebagai pedoman mengelola keuangan yang membawa berkah.

Makna dari Rumus 1-1-1 dalam Kehidupan

1/3 untuk Kebutuhan Keluarga

Menafkahi keluarga adalah kewajiban yang utama, dan mengalokasikan sepertiga pendapatan untuk kebutuhan keluarga demi memastikan kesejahteraan mereka. Kebutuhan ini meliputi makanan, tempat tinggal, pendidikan, hingga kesehatan. Islam mengajarkan kita untuk mencukupi kebutuhan keluarga dengan bijak dan berusaha menjaga kestabilan finansial bagi generasi yang akan datang.

1/3 untuk Modal Usaha atau Investasi

Islam sangat mendorong umatnya untuk berdagang dan berusaha. Menginvestasikan sepertiga pendapatan sebagai modal usaha dapat membantu mengembangkan sumber penghasilan dan mencapai kestabilan ekonomi yang berkelanjutan. Bagi yang belum memiliki bisnis, dana ini dapat disisihkan sebagai modal usaha di masa depan atau diinvestasikan dengan cara yang sesuai syariah, misalnya melalui investasi reksa dana syariah atau properti.

1/3 untuk Sedekah

Sedekah adalah bentuk ibadah yang tidak hanya bermanfaat bagi penerimanya, tetapi juga membawa berkah bagi pemberi. Menggunakan sepertiga dari pendapatan untuk bersedekah berarti kita ikut membantu meringankan beban saudara-saudara yang membutuhkan. Islam mengajarkan bahwa harta yang kita sedekahkan akan dilipatgandakan manfaatnya oleh Allah SWT, dan ini adalah investasi yang membawa kebaikan jangka panjang.

Baca juga: Menjadi Hamba yang Pandai Bersyukur | YDSF

3 Manfaat Rumus Keuangan 1-1-1 ala Salman Al Farisi

1. Keseimbangan Kebutuhan Dunia dan Akhirat

Dengan membagi pendapatan secara seimbang antara kebutuhan, usaha, dan sedekah. Rumus 1-1-1 membantu seseorang menjaga kesehatan finansial tanpa melupakan sunahnya sebagai seorang Muslim. Prinsip ini mengajarkan bahwa mengelola harta dengan bijak tidak hanya akan membuat hidup kita lebih teratur, tetapi juga bisa menjadi jalan menuju ridha Allah Swt.

2. Meningkatkan Kepedulian Sosial

Alokasi untuk sedekah dalam rumus ini mendorong kita untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Meski awalnya seolah dipaksa untuk bisa berbagi, insya Allah dengan niat mengejar ridha Allah akan menjadi sebuah amalan yang istiqamah. Memberi secara konsisten juga meningkatkan kesadaran kita terhadap pentingnya berbagi rezeki dan membantu yang kurang beruntung.

3. Menumbuhkan Mentalitas Mandiri dan Berwawasan Bisnis

Mengalokasikan dana untuk modal usaha bukan hanya untuk mencari keuntungan duniawi, tetapi juga untuk membangun ketahanan ekonomi dan ketergantungan pada diri sendiri. Prinsip ini bisa diterapkan baik di dalam maupun di luar bisnis, misalnya dengan berinvestasi pada diri sendiri, seperti mengikuti kursus, membaca, atau belajar keterampilan baru.

Rumus Keuangan Bisnis 1-1-1 ala Salman Al-Farisi adalah strategi sederhana namun kuat dalam membantu kita mengelola pendapatan dengan baik, baik untuk dunia maupun akhirat. Bila dirasa berat dalam memulainya, maka dapat dicoba dengan mengatur pengeluaran bulanan sejak dini. Mulai mencatat setiap pengeluaran dan bagilah ke dalam tiga kategori yaitu: kebutuhan pokok, tabungan/investasi, dan sedekah. Ketika secara mandiri sudah mulai terbiasa, maka perlu pula melibatkan keluarga dalam penerapannya. Hal ini bertujuan agar saling menjaga komitmen guna menciptakan ekosistem ekonomi keluarga yang lebih stabil.

 

Zakat di YDSF


Artikel Terkait:

ZAKAT DARI HASIL PANEN | YDSF
Ubah Wasiat Tanah Wakaf Jadi Rumah Kos | YDSF
Etika di Jalan dalam Islam, Berkendara dan Belalu Lintas yang Baik | YDSF
BOLEHKAH ZAKAT MAAL DITUNAIKAN SETIAP BULAN? | YDSF
Shalat Tahajud dan Rangkaian Shalat Malam saat Ramadhan | YDSF

 

Potensi Wakaf di Indonesia

Tags: rumus keuangan islami, rumus keuangan 1-1-1, mengatur keuangan ala salman al farisi, ydsf

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: