Belajar Ikhlas dalam Hidup Sehari-hari  | YDSF

Belajar Ikhlas dalam Hidup Sehari-hari  | YDSF

14 Oktober 2019

Bagi sebagian orang sikap ikhlas sudah melakat pada dirinya. Namun, sebagian lagi memerlukan latihan dalam hidup sehari-hari untuk bisa bersikap ikhlas. Ikhlas merupakan anjuran Rasulullah yang seringkali disampaikan melalui banyak hadist. Maka, sebagai muslim dan umat Rasulullah sudah selaiknya kita terus belajar untuk menjadi pribadi yang iklas.

Belajar ikhlas dalam kehidupan sehari-hari dapat dimulai dari hal-hal kecil. Yaitu dari pergaulan kita, dari lingkungan kita. Jika kita sudah mampu menjadi pribadi yang ikhlas dalam pergaulan, maka insya Allah di lingkungan mana pun kita berada kita akan tetap menjadi pribadi yang sama.

 

Senang  Melihat Orang Lain Sukses

Dalam pergaulan seringkali kita terpaut dalam kompetisi duniawi. Sehingga ada dorongan dari dalam diri seolah-olah harus lebih baik dari orang lain. Dorongan itu membuat seseorang kemudian merasa tidak suka atas kesuksesan orang lain. Inilah pelajaran ikhlas pertama yang harus kita lakukan dalam pergaulan. Yaitu senang melihat orang lain sukses. Atau bahkan ikut mendoakan kesuksesan orang lain.

 

Ikhlas Saat Mengalami Kegagalan

Sekali mencoba gagal. Dua kali mencoba masih gagal. Tiga kali mencoba tetap gagal. Sampai kapan kegagalan ini terjadi? Pernah merasakan hal yang sama?

Pepatah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda sesungguhnya benar adanya. Namun sebagian orang tidak sabar dan tidak ikhlas menjalani kekagalan itu sehingga menjadi murung. Padahal, tetap sabar dan terus berusaha adalah inti dari keikhlasan. Dengan hati yang ikhlas maka insya Allah kesuksesan akan segera menyusul. Allah sudah mengingatkan :

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap” (QS Al-Insyirah : 5-8)

 

Ikhlas Ketika Tertimpa Musiba

 Hampir semua orang pernah tertimpa musibah. Mulai dari kehilangan anggota keluarga karena meninggal dunia, gagal ujian, ditipu orang, gagal berbisnis dan berbagai musibah lainnya. Jalan keluar dari semua musibah itu sesungguhnya adalah ikhlas. Tidak mengealuh atas semua musibah yang terjadi adalah tindakan yang terbaik yang bisa kita lakukan. Dan yang terpenting terus mengharap pahala dari Allah atas datangnya musibah itu karena kita ridho atas kejadian itu dan bersabar.

.

Ikhlas Ketika Perbuatan Baik Diabaikan

 Terkadang ada emosi ketika kita sudah melelahkan diri untuk berbuat baik pada seseorang namun perbuatan baik itu diabaikan begitu saja. Kita masih berharap orag lain menghargai perbuatan baik kita. Padahal, sesungguhnya itu sama sekali tidak penting. Karena yang penting bagi kita umat Rasulullah adalah terus berbuat baik. Sebab, bukan manusia yang menilai perbuatan kita, melainkan Allah. Maka jika ada perbuatan baik kita tidak dihargai atau diabaikan, serahkan pada Allah. Itu lah ikhlas.

 

Itu lah beberapa cara untuk melatih diri untuk mengamalkan ikhlas dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak cara yang lain untuk bersikap ikhlas. Namun yang terpenti dari semuanya adalah berserah diri pada Allah dan kembali mengingat doa kita saat mendirikan sholat bahwa hidup dan mati kita sesungguhnya untuk Allah. Waalahua’lam bishawab. (nra)

 

Baca juga

 

Bahagia dengan Gemar Berbagi | YDSF

 

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim | YDSF

 

Karakteristik Para Hamba Yang Dicintai Allah  | Ydsf

 

Menjadi Hamba yang Pandai Bersyukur | YDSF

 

Membangun Kebersamaan dengan Silaturrahim | YDSF

 

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: