Banyak kerugian yang dirasakan oleh para warga akibat adanya erupsi Semeru 2021. Bahkan, tak sedikit pula yang kehilangan keluarga dan menjadi yatim. Hingga saat ini pun, duka dan lara itu masih ada. Proses pemulihan juga belum usai.
Akhir 2021, bencana hebat menimpa saudara kita yang berada
di Lumajang. Abu vulkanik dan terjangan banjir lahar akibat erupsi Semeru,
merusak ribuan rumah warga dan fasilitas umum. Ratusan jiwa meninggal dunia
serta ribuan lainnya terdampak akibat erupsi Semeru itu.
“Rumah saya tertimbun, tinggal puing-puing, roboh ambruk.
Keluarga hanya tinggal saya dan anak, istri tidak selamat (meninggal),” ucap
Ahmad Husen, salah seorang warga Dusun Kabondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kec.
Candipuro, Lumajang.
Tahap demi tahap penanganan bencana terus dilakukan. Berbagai
lembaga dan komunitas termasuk Yayasan Dana Sosial al-Falah (YDSF) bersinergi
membantu fase recovery. Mulai dari assesment darurat, pemenuhan kebutuhan
pokok, serta pendampingan psikologi untuk warga terdampak.
Pasca penanganan tanggap darurat dan pemulihan psikologi
penyintas Semeru, YDSF ikut serta membangun hunian sementara (huntara). Pemasangan
15 patok dan penandatanganan MoU, menandai peresmian pembangunan huntara tahap
pertama sebanyak 15 unit, untuk penyintas Semeru.
Huntara yang dibangun berlokasi di Desa Sumbermujur, Kec.
Candipuro, Lumajang. Huntara tersebut akan dimanfaatkan oleh para penyintas erupsi
Semeru sebagai tempat tinggal sementara, yang nantinya akan diproyeksikan
menjadi hunian tetap. Tak dimungkiri, huntara menjadi rumah impian bagi para
penyintas menyemai harapan baru.
Kolaborasi Peduli Semeru
Sebanyak 95 KK yang berada di kawasan zona merah (dekat dengan
aliran lahar Semeru), tepatnya di Dusun Kabon Deli, Kampung Renteng, Lumajang
menerima alat kerja untuk pembangunan Huntara yang meliputi sekop, sepatu boot,
sarung tangan, serta kebutuhan rumah tangga seperti rice cooker dari program kolaborasi YDSF, @kitabisa.com dan
@dana.id.
“Kami berharap, bantuan peralatan ini masyarakat bisa melakukan pembersihan rumahnya serta sarana umum lain seperti jalan, masjid, mushala dan lain-lain,” kata Arif Susanto, Manajer Sosial Kemanusiaan YDSF.
Tak hanya berforkus pada pemulihan masyarakat terdampak erupsi Semeru secara umum saja. YDSF juga memberikan perhatian kepada anak-anak yatim dan yang menjadi yatim akibat terjadinya erupsi di 2021 lalu ini.
Yayasan Dana Sosial al-Falah
bersama tim, mendampingi anak-anak yatim penyintas Semeru berbelanja perlengkapan
sekolah, awal Februari lalu. Anak-anak itu kini hidup sebatang kara di kawasan zona
merah, tepatnya Dusun Kebon Deli Utara dan Kampung Renteng, Sumberwuluh, Lumajang.
Mayoritas dari mereka kehilangan orang tua pasca bencana erupsi Semeru, bahkan ada
yang orang tuanya hilang belum ditemukan jasadnya hingga saat ini.
“Untuk berbagi keceriaan serta mendukung pendidikannya, mereka kami ajak berbelanja kebutuhan sekolah. Bantuan ini berasal dari PT Sinergen OG Indonesia dan Kitabisa.com,” ujar Dwi Wahyudi, Marketing YDSF.
Apa yang menimpa saudara kita para penyintas Semeru, mengetuk simpati dan rasa peduli masyarakat. Banyak elemen dalam masyarakat berkolaborasi dalam program recovery
turut serta membantu. Tentu, tak sedikit
dari kita yang bersedia mengulurkan tangan dan berbagi harta. Berapa pun
nominal, dengan suka rela diberikan. Demi membantu mengukir sedikit senyuman di
wajah saudara kita, para penyintas.
Donasi untuk Semeru
Artikel Terkait:
HUNTARA UNTUK KORBAN BENCANA | YDSF
Program Recovery Erupsi Semeru, YDSF Mulai Bangun Huntara
BOLEHKAH KORBAN BENCANA MENERIMA ZAKAT? | YDSF
Zakat Penghasilan, Syarat dan Nishab Zakat | YDSF