Dalam setiap
sikap baik yang kita miliki, pastilah terdapat nikmat yang akan Allah beri,
contohnya orang-orang yang sabar. Sabar, merupakan salah satu sifat yang sangat
dicintai Allah, tetapi pada praktiknya setiap insan masih harus terus belajar
dan berproses. Karena untuk mencapai taraf dan dianggap menjadi sabar,
ukurannya pun berbeda-beda. Tergantung dengan siapa kita berhadapan.
Adakah
kegembiraan yang melebihi kegembiraan orang yang diberi kenikmatan surga oleh
Allah Swt.? Pertanyaan yang pasti diketahui jawabannya oleh hamba-hamba yang
beriman. Tidak ada kebahagiaan yang hakiki dan abadi kecuali tatkala kita
menjadi penghuni surga. Inilah kebahagian yang dicari oleh para pencari kebahagiaan.
Kenapa kebahagiaan surgawi? Karena inilah puncak dan kesempurnaan kebahagiaan.
“Tak seorang
pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai
balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As Sajdah: 17)
Dikuatkan hadits
Rasulullah saw. “Allah Swt. berfirman: “Aku telah menyiapkan untuk
hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah
didengar telinga dan tidak pernah terlintas di benak manusia untuk hamba-hamba-Ku
yang saleh.”” (HR Muslim)
Diberikan Kenikmatan Surga
Kenikmatan surgawi
adalah kenikmatan abadi tanpa ada kesengsaraan sedikit pun. Firman Allah Azza wa
Jalla, “Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha
terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya.” (QS. Al-Bayyinah: 8)
Kepada siapa
kenikmatan surga ini diberikan? Allah Azza wa Jalla berfirman, “Mereka itulah
orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran
mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.”
(QS. Al-Furqan: 75)
Bahkan, dalam
tafsir ayat tersebut, disebutkan bahwa para malaikat berebutan menyambut
kedatangan orang-orang yang sabar. Mereka memperoleh penghormatan,
pengagunggan, dan keselamatan melimpah. Kelak, para mallaikat masuk menemui
orang-orang sabar tersebut dari setiap pintu surga seraya berucap, “Keselamatan
atas kalian karena kesabaran kalian. Maka surga adalah sebaik-baik tempat tinggal
di akhirat.”
Baca juga: Belajar Sabar dari Kisah Nabi Ayyub as. | YDSF
Dalam ayat lain,
Allah Swt. berfirman, “Kepada orang orang sabarlah surga Allah diberikan. Dan
sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi
raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka
itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al Baqarah: 155)
Kunci Kebaikan dan Kebahagiaan
Sabar merupakan
kunci kebaikan dan kebahagiaan. Salah satu bentuk kesabaran adalah sabar dalam
menerima musibah dan ujian. Bukankah dunia ini milik Allah dan segala sesuatu
adalah milik Allah yang akan kembali kepada Allah (sesungguhnya kami milik
Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
Apa alasan yang
membuat kita marah tatkala kita melepaskan sesuatu yang bukan milik kita? Apa
alasan yang membuat kita tidak ridha tatkala Sang Pemilik mengambil kembali apa
miliki-Nya dari kita?
Apa alasan kita
stress dan berburuk sangka kepada Allah jika teryata ujian yang sebentar ini
diganti dengan kenikmatan yang hakiki di alam barzakh sebelum kita merasakannya
di surga? Apa alasan yang membuat kita gelisah jika kita akan mendapatkan ganti
tempat yang lebih baik dari dunia dan siisinya?
Mari kita pupuk
kesabaran sesaat (karena hidup di dunia hanya sesaat) dengan terus berbaik
sangka kepada Allah, dan mengingat selalu bahwa dunia adalah tempat ujian dan
tempat kita pasti kehilangan apa yang kita miliki. Ingatlah kehidupan para
Nabi, para sahabat Nabi, orang-orang shalih yang mendapatkan berbagai macam
ujian melebihi ujian kita. Dan, mereka mampu bersabar dan ridha, yang kemudian
pada saat ini mereka menikmati berbagai kenikmatan yang hakiki dari Allah SWT.
Dunia hanya
sebagai tempat sementara dan tentunya penuh ujian. Tidak ada kehidupan tanpa
ujian, sebagaimana firman Allah dalam surat al-Mulk ayat 2, “Yang menciptakan
mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.”
Sumber Majalah Al Falah Edisi Oktober 2021
Sedekah Mudah
Artikel Terkait:
Safari Dakwah dan Bakti Sosial YDSF di Lereng Merbabu, Semarang | YDSF
KONSULTASI ZAKAT DARI TABUNGAN GAJI DI BANK | YDSF
5.100 Paket Buka Puasa dan Takjil Bernutrisi YDSF untuk 11 Provinsi
ZAKAT PENGHASILAN SUAMI-ISTRI BEKERJA | YDSF
YDSF dan Mahasiswa UMSIDA Bantu Penderita Syaraf Tepi di Sidoarjo
HUKUM LELANG DAN JUAL BELI WAKAF DALAM ISLAM | YDSF