Hikmah Tebarkan Qurban ke Pelosok | YDSF

Hikmah Tebarkan Qurban ke Pelosok | YDSF

9 Juli 2020

Di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Sumingah tampak ceria dengan hadirnya satu kilogram daging kambing kurban. Ibu dari dua anak yang sekaligus menjadi pengurus koperasi syariah di Desa Blimbing itu menerima daging hewan kurban dari YDSF.

Di Pekarangan rumah warga, Kecamatan Mojo, 14 ekor kambing disembelih untuk dibagikan kepada kaum dhuafa di kampung sekitar. "Sangat jarang untuk beli daging, senang rasanya dapat daging kambing untuk dibuat sate," ucap Wagiman, suami dari Sumingah. Wagiman menjadi satu dari jutaan dhuafa yang berbahagia di perayaan hari raya Idul Adha setiap tahun sekali.

Masih banyak saudara muslim yang masih memerlukan uluran bantuan seperti daging kurban.  Seperti yang dilaporkan oleh Dai YDSF, Ustadz Sunarya di Kediri, Jawa Timur, yang mengungkapkan penduduk di Desa Blimbing mayoritas kristen. Desa Blimbing menjadi pusat kristenisasi di Kediri.

Qurban menjadi amanah masyarakat akan redam gerakan kristenisasi di Mojo, Kediri. Hal tersebut dapat diwujudkan karena semua warga dhuafa akan merasa terbantukan dengan adanya pemberian hewan qurban dari YDSF.

Masyarakat desa tidak pernah membeli daging dikarenakan keadaan ekonomi mereka yang dibawah rata-rata, dengan adanya hewan qurban YDSF membuat ketergantungan terhadap bantuan dari orang Kristen akan berkurang.   

“Tahun lalu, jumlah daging kurban yang kami bagikan ke mereka saja rasanya belum cukup. Alhamdulillah hampir sebagian besar warga mendapat daging kurban, walau jumlahnya tidak begitu banyak,” tutur Sumingah.

Makin banyaknya penduduk yang datang, Ustadz Sunarya selaku tokoh masyarakat Desa Blimbing berharap perayaan Iduladha kali ini dapat mengikis ketergantungan warga akan bantuan-bantuan yang diberikan pemuka agama Kristen yang saat ini masih gencar mereka alami.

“Insyaallah, tahun ini YDSF tak luput menyapa umat muslim yang berada di pusat kristenisasi Kediri. Iduladha tahun ini, kebahagiaan qurban dari donatur YDSF akan meredamkan pilu yang mereka rasakan,” ujar Sunarya.

Sementara itu Sumingah mengisahkan akhir-akhir ini daging qurban hanya dari YDSF, pernah sekali  dari warga satu ekor kambing. “Untuk tahun ini sudah ada masjid, harapan saya ada yang berqurban di masjid. Saya juga mengusulkan kepada warga untuk menabung patungan di koperasi untuk membeli hewan qurban,” ucap Sumingah ketika ditemui kru Al Falah di kediamannya.

Menurut Sunarya pada momentum kurban, YDSF merupakan sebuah yayasan yang berkhidmad menyelenggarakan pelaksanaan ibadah qurban dengan menancapkan tema qurban yang bersemangat, Qurban rame-rame, Jangkau Hingga Pelosok Desa.

Baginya tema ini memicu sejumlah kesan. Pertama, kesungguhan. Selaras dengan bobot ritual ibadah qurban sebagai sunnah muakkad, sunnah yang mendekati wajib. "Inilah ibadah yang amat dianjurkan dan diganjar balasan yang besar," tuturnya.

Kedua, kebangsaan. Ibadah qurban menjadi ritual yang tak kalah kuat dimensi sosialnya. Di dalamnya memuat pesan kesatuan bangsa, selaras dengan kegelisahan nasional yang dipicu perilaku elit. Di bawah kelamnya mendung kebijakan dan narasi miris elit bangsa, Tim Ekspedisi Qurban YDSF menyeruak dengan pesan jernih. "Qurban, menjadi tunggangan menepis pilu anak bangsa yang miskin dan merana di berbagai pelosok negeri," tambah dia.

Ketiga, peran global. Meniatkan diri sesuai namanya, Ekspedisi Qurban YDSF memanggul peran diplomasi kemanusiaan. "Kami juga menjadikan ibadah qurban sebagai cara humanis menyuarakan voiceless people, orang-orang yang tak punya cukup kekuatan untuk bersuara, misalnya, masyarakat pegunungan. Tanpa ada pembelaan signifikan dari masyarakat yang berada di perkotaan yang mengaku beradab. Lalu ada yang hidup di tengah-tengah permukiman Kristenisasi, ataupun dan banyak lagi,” jelasnya.

Menurutnya, implementasi ibadah ini mampu menjadi celah untuk menunjukkan kesulitan hidup mereka, selain pengharapan meraih nasib lebih baik dibanding hari ini. "Qurban, jalan indah menyapa saudara muslim yang hidup di kawasan minoritas," ujarnya.

Menurut Ibu yang berdomisili di Dukuh Candilung, Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kediri ini menjelaskan bahwa pemberian daging hewan qurban dari YDSF sangatlah berarti dan dapat meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya berbagi dengan sesama melalui berqurban.

“Saya selalu berkata kepada anggota koperasi bahwa jangan hanya menerima dan menikmati pemberian hewan qurban dari YDSF saja, tetapi kami harus mempunyai keinginan untuk berqurban, kalo keinginannya kuat, insyaallah akan diberikan jalan oleh Allah SWT,” tutupnya.

 

Sumber Majalah Al Falah Agustus 2018

 

Bayar Qurban Online:

 

 

Baca juga:

Harga Qurban Domba YDSF

Harga Qurban Sapi YDSF

Qurban untuk Orang Meninggal | YDSF

Hukum dan Dalil Qurban dalam Islam | YDSF

Ringkasan Fiqih Qurban | YDSF

HUKUM BAYAR AQIQAH UNTUK DIRI SENDIRI | YDSF

Tags:

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: