Momen Idulfitri,
menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim setelah rampung
menjalani ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan. Menjadi hari kemenangan umat
Muslim, membuat saat Idulfitri ada beberapa sunah yang dianjurkan untuk dilakukan.
Bahkan, menikah menjadi sunah yang populer di masyarakat karena banyak dari
hari pernikahan Rasulullah saw. dan para sahabat yang dilakukan saat Syawal
(beberapa hari setelah Idulfitri).
Bukan hanya
sekadar bisa saling bermaafan, saat Idulfitri juga menjadi momen kita dapat
berjumpa dengan hampir seluruh sanak saudara yang jauh. Dalam setahun,
Idulfitri dijadikan momen mudik paling asyik. Semua dapat berkumpul dan bertukar
cerita.
Dalam lembaran
baru kemenangan ini tentu kita tidak ingin melewatkannya dengan asal-asalan.
Utamanya, bila kita benar-benar ingin menyempurnakan ibadah Ramadhan saat
Idulfitri. Rasulullah saw. mengajarkan beberapa sunah yang dapat kita teladani.
Sunah Saat Idulfitri
Berikut kami
rangkum beberapa sunah Idulfitri yang dapat ditunaikan agar kita semakin
mendapatkan banyak keberkahan:
1. Mandi sebelum shalat ied
Dari Ali bin Abi
Thalib r.a., seseorang pernah bertanya pada Ali mengenai mandi. Ali menjawab,
“Mandilah setiap hari jika kamu mau.” Orang tadi berkata, “Bukan. Maksudku,
manakah mandi yang dianjurkan?” ‘Ali menjawab, “Mandi pada hari Jumat, hari Arafah,
hari Iduladha dan Idulfitri.” (HR. Al-Baihaqi).
Maka, anjuran
untuk mandi saat Idulfitri sama pentingnya sebagaimana seorang pria muslim
mandi saat hendak menunaikan shalat Jumat.
2. Memakai pakaian yang terbaik
“Rasulullah saw.
memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idulfitri dan Iduladha, juga
untuk digunakan pada hari Jumat.” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya).
Hadits yang
serupa juga diriwayatkan dari Al-Baihaqi, tentang anjuran untuk menggunakan pakaian
terbaik saat Idulftri. Ada juga yang menyebutkan secara detail tentang warnanya,
yaitu warna putih atau hijau. Mengingat, kedua warna tersebut merupakan warna
kesukaan Rasulullah saw.
3. Makan sebelum shalat Idulfitri
Berbeda dengan saat
Iduladha, kita disunahkan untuk tidak makan lebih dulu. Karena nantinya, akan
makan hasil qurban bersama-sama. Untuk Idulfitri, justru kita dianjurkan untuk
makan sebelum menunaikan shalat ied.
“Rasulullah saw. biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idulfitri dan sebelumnya beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Iduadha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad).
Baca juga: Zakat dari THR (Tunjangan Hari Raya) | YDSF
4. Memperbanyak bacaan takbir
Dalam sebuah
hadits diriwayatkan, “Rasulullah saw. biasa keluar hendak shalat pada hari
raya Idulfitri sambil bertakbir sampai di lapangan dan sampai shalat hendak
dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari
bertakbir.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah).
Saat Idulfitri,
bacaan takbir dianjurkan diperbanyak saat malam Idulfitri hingga sebelum
pelaksanaan shalat sunah ied.
5. Mengikuti shalat ied secara
berjamaah
Sangat dianjurkan
untuk bisa mengikuti shalat ied berjamaah baik di masjid ataupun di lapangan.
Baik pria maupun wanita. Bahkan Rasulullah saw. mencontohkan untuk menunaikan
shalat ied berjamaah di tanah lapang. Kebiasaan ini pun diteruskan oleh para khulafaur
rasyidin.
6. Melewati jalan yang berbeda
saat berangkat dan pulang dari shalat ied
Dari Jabir r.a.,
ia berkata bahwa Nabi saw. ketika berada di hari ied (ingin pergi ke tempat
shalat, pen.), beliau membedakan jalan antara pergi dan pulang. (HR. Bukhari).
7. Mengucapkan doa kepada sesama
Dari Jubair bin
Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah saw. berjumpa dengan hari
‘ied (Idulfihri atau Iduladha), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqabbalallahu
minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).”
Istiqamah Berbagi Kebaikan
Artikel Terkait:HUKUM BAYAR ZAKAT ONLINE DALAM ISLAM | YDSF
Keutamaan Membaca Ayat Kursi Dan Anjuran Sedekah | YDSF
ZAKAT PENGHASILAN SUAMI-ISTRI BEKERJA | YDSF
Nikmatnya Membaca Al Kahfi | YDSF
DOA AGAR DIBERIKAN HIKMAH & MASUK GOLONGAN SHALIH | YDSF
Saat Amal Baik Batal Dilakukan | YDSF