Siang itu masjid sudah satu per satu ditinggalkan jamaah sholat Jumat. Namun masih terlihat beberapa orang tinggal. Ada yang sekadar beristirahat dan ada yang mengambil Alquran yang disediakan Masjid Al-Ikhlas.
Di antara yang tinggal itu, Rahmat menatap Alquran di tangannya. Dari mulutnya terdengar lirih bacaan surat Al Kahfi. Bacaannya lancar dan merdu meski tak kencang namun terdengar telinga di sekitarnya. Sekitar 15 menit kemudian Rahmat menutup Alquran di tangannya, lalu mengembalikan kitab suci itu ke tempatnya.
“Saya hanya menyelesaikan bacaan Al Kahfi. Tadi pagi setelah sholat Shubuh saya baca tapi tidak tuntas karena harus mengantar anak sekolah dan bersiap berangkat kerja,” ujarnya.
Rahmat mengaku rutin membaca surat Al Kahfi sejak beberapa tahun lalu. “Saya merasakan sesuatu yang berbeda sejak mambaca Al Kahfi setiap hari Jumat. Kalau tidak membaca rasanya ada sesuatu yang hilang dan ingin cepat-cepat Jumat lagi agar saya bisa mengaji Al Kahfi,” ungkapnya.
Menurut dia, sejak rutin membaca Al Kahfi perasaannya menjadi lebih lega. Hal-hal yang datang setelah membaca Al Kahfi pada Jumat satu ke Jumat selanjutnya terasa berbeda. “Seperti merasa tercerahkan. Masalah-masalah kadang selesai dengan sendirinya, pikiran juga menjadi lebih terbuka. Segala sesuatu terasa lebih jernih dan mudah jalan keluarnya,” kata Rahmat.
Demikian diungkap Rahmat mengenai perasaannya setelah rutin membaca surat Al Kahfi. Dia merasakan kenikmatan dari Allah berupa pencerahan dan kejernihan melihat segala sesuatu.
Pengalaman Rahmat itu sejalan dengan hadist Rasulullah: “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)
Waktu Membaca Al Kahfi
Membaca surat Al Kahfi dapat dimulai sejak maghrib hari Kamis, membentang sampai maghrib hari Jumat. Tak ada hadis yang menerangkan kapan waktu yang paling afdol dari rentang waktu ini. Bahkan dalam hadis-hadis yang menerangkan keutamaan membaca surat Al Kahfi di hari Jumat, menyebutkan dua keterangan waktu sekaligus: satu hadis menyebutkan malam, hadis yang lain menyebutkan siang.
Dari Abu Said Al-Khudri berkata,
من قرأ سورة الكهف ليلة الجمعة أضاء له من النور فيما بينه وبين البيت العتيق
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dia akan diterangi dengan cahaya antara dia dan Baitul Atiq (Ka’bah).” (HR. Ad-Darimi, no. 3407, Hadits inidishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 6471)
من قرأ سورة الكهف في يوم الجمعة أضاء له من النور ما بين الجمعتين
Siapa membaca surat Al-Kahfi pada siang hari Jum’at, maka dia akan diterangi dengan cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. Hakim, 2/399. Baihaqi, 3/29)
Malam menurut syariat, dimulai sejak terbenam matahari, sampai tiba waktu subuh (terbit fajar shodiq). Adapun siang hari, dimulai sejak subuh (terbit fajar shodiq), sampai terbenam matahari.
Ini menunjukkan, tidak ada waktu khusus terkait anjuran membaca Al Kahfi di hari Jumat, selama kita masih berada di hari Jumat, itulah waktu yang afdol untuk membaca surat Al Kahfi. Wallahua’lam bis showab. (nra)
Baca juga:
Al Quran Wakaf Sampai di Pulau Bawean
Sehat Dengan Membaca al-Qur`an
Menghafal Al Quran Dalam Kesibukan dan Usia Lanjut
Generasi Emas, Generasi Qur'ani