Gerhana merupakan
salah satu fenomena alam yang tetap harus disikapi dengan bijak. Dalam Islam,
terdapat beberapa hal yang disunahkan untuk dilakukan saat gerhana terjadi,
baik gerhana matahari maupun bulan. Sayangnya, terkadang sunah semacam ini kurang
diperhatikan di kalangan masyarakat. Justru, rasa penasaran tentang gerhana
membuat beberapa orang menjadi “bar-bar” karena ingin melihat bagaimana hal
tersebut terjadi.
Sebelumnya, saat
penentuan awal Ramadhan, beberapa wilayah di Indonesia sempat terdampak gerhana
matahari hibrida. Setelah sebulan lebih, kini Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa sekitar tanggal 5 sampai 6 Mei 2023 mendatang
akan ada gerhana bulan penumbra. Bagaimana bisa hal tersebut terjadi?
Dalam galaksi tempat
bumi kita berada, galaksi Bima Sakti, matahari merupakan bintang yang paling
besar dan memiliki kekuatan cahaya serta panas paling kuat. Sementara bumi
merupakan salah satu planet yang mengitari matahari dibersamai oleh satu
satelit bernama bulan (revolusi bumi). Sedangkan, bulan dalam gerakannya
mengikuti bumi mengelilingi matahari juga melakukan gerakan mengelilingi bumi
(revolusi bulan).
Pergerakan-pergerakan
tersebut yang terkadang dapat membuat kedudukan matahari, bumi, dan bulan berada
dalam satu garis lurus dengan urutan yang berbeda-beda. Bila kedudukan tersebut
secara berurutan adalah matahari, bumi, dan bulan, maka akan terjadi peristiwa
yang kita sebut dengan gerhana bulan. Sedangkan, bila kedudukan dalam garis
lurus tersebut secara berurutan adalah matahari, bulan, dan bumi, maka
peristiwa yang terjadi kita sebut gerhana matahari.
Baik gerhana matahari
maupun bulan, memiliki beberapa jenis. Dalam pembahasan kali ini kita akan
mengerucutkan pada gerhana bulan. Yang mana terdapat tiga jenis, yaitu:
1.
Gerhana bulan total, yaitu saat bulan masuk
seluruhnya ke dalam kerucut umbra (bayangan inti) bumi.
2.
Gerhana bulan parsial, ketika hanya sebagian
bulan yang masuk ke dalam kerucut umbra bumi.
3.
Gerhana bulan penumbra, yakni saat bulan masuk
ke dalam kerucut penumbra, tetapi tidak ada bagian bulan yang masuk ke dalam
kerucut umbra bumi.
Sesuai prediksi
dari BMKG, maka kemungkinan dalam waktu dekat beberapa wilayah di Indonesia
akan terdampak gerhana bulan penumbra. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi
padahal kita baru saja terdampak gerhana matahari hibrida?
Pada setiap usai
terjadinya gerhana matahari, maka akan diikuti dengan terjadinya gerhana bulan.
Dan, rentang waktunya memanglah tidak begitu jauh. Paling cepat berurutan
selama dua minggu. Sedangkan dalam setahun, dapat terjadi empat hingga tujuh
kali gerhana secara total.
Dalam kasus kali ini, gerhana bulan penumbra terjadi setelah adanya gerhana matahari hibrida. Yang mana hal ini terjadi karena bulan masuk ke cahaya penumbra (tambahan atau bayangan samar-samar) bumi.
Baca juga: Shalat Gerhana Bulan | YDSF
Amalan Saat Terjadi Gerhana
Saat mengetahui
terjadi fenomena gerhana, terdapat beberapa sunah yang dapat dikerjakan. Beberapa
di antaranya sebagai berikut:
1.
Perbanyak
Dzikir, Shalat, & Sedekah
Rasulullah saw.
bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara
tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian
seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah
kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat, dan bersedekahlah.” (HR.
Bukhari).
2.
Mengerjakan
Shalat Sunah Gerhana
Sebagaimana yang
disampaikan oleh Aisyah r.a. bahwa Rasulullahs aw. Mengendarai kendaraan di
pagi hari lalu terjadi gerhana, kemudian beliau melewati kamar istrinya (yang
dekat dengan masjid), lalu berdiri dan menunaikan shalat. (HR. Bukhari).
Shalat sunah gerhana tidak harus dilakukan
secara berjamaah. Bila memiliki udzur syari, tetap diperkenankan menunaikannya
meski secara sendirian. Selain itu, bagi seorang wanita juga diperbolehkan
mengikuti shalat sunah gerhana berjamaah.
Sebelum pelaksanaan shalat sunah
gerhana tidak diawali dengan adzan dan iqamah. Cukup dengan seruan ‘ash
sholatu jaami’ah’. Namun, terdapat khutbah selepas berjamaahnya. (berbagai
sumber)
Istiqamah Berbagi Kebaikan
Artikel Terkait:
PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF
Doa Agar Diberikan Hikmah & Masuk Golongan Shalih | YDSF
PIPANISASI AIR DAN PAKET SEMBAKO YDSF UNTUK PENYINTAS GEMPA CIANJUR
Sedekah Atas Nama Orang Tua yang Telah Meninggal | YDSF
Niat Puasa Ayyamul Bidh | YDSF
ZAKAT DARI HASIL GAJI | YDSF
DAKWAH YDSF DI BALI
Saat Amal Baik Batal Dilakukan | YDSF