Rasulullah Memperlakukan Anak-Anak di Masjid | YDSF

Rasulullah Memperlakukan Anak-Anak di Masjid | YDSF

7 Oktober 2019

Pernah suatu waktu, saat Rasulullah mengimami umat, sujudnya dirasa sahabat terlalu lama. Sehingga ada yang mengangkat kepala (mendahuluhi imam) untuk melihat apa yang membuat Rasulullah berlama-lama dalam sujudnya.

Ternyata, cucunya (Hasan bin Ali) berada di atas punggung Nabi saat beliau sujud, dan beliau enggan bangkit sampai cucunya turun dari punggungnya.

Pernah juga dalam suatu shalat Rasulullah ingin memperpanjang bacaan shalatnya, namun beliau mengurungkannya karena mendengar tangisan anak-anak di antara jamaah. Beliau khawatir jika memperpanjang bacaannya akan menjadikan sumber fitnah bagi orangtuanya.

Selain dua kisah di atas, masih banyak lagi tentang bagaimana Rasulullah memperlakukan anak-anak ketika mereka ke masjid. Rasulullah dengan kelembutan hatinya memperlakukan anak-anak dengan kasih sayang dan tidak memberatkan orangtuanya ketika anaknya berada di salam masjid.

Kepada seluruh umatnya, Rasulullah memerintah orangtua agar mengajari anak shalat ketika berusia tujuh tahun. Kemudian pembelajaran diperketat dengan sanksi pukulan (tentunya bukan secara fisik) ketika anak berusia sepuluh tahun. Dalam pembelajaran tersebut tentunya disertakan saat orangtua pergi ke masjid.

 Banyak lagi hadits yang menunjukkan bagaimana anak-anak digemarkan mendatangi masjid, shalat berjamaah bersama Nabi SAW. Sebab, mereka lah yang akan menjadi penerus agama Allah.

Namun, hendaknya setiap orang yang membawa anaknya ke masjid, dapat membimbingnya sedemikian rupa. Sehingga anak tersebut tidak mengganggu jalannya ibadah.

Di sisi lain, orang dewasa harus memahami psikologi anak yang suka bermain, bahkan meski (menurut pandangan orangtua) mengganggu. Maka yang perlu diperhatikan, bukan melarang anak gemar datang ke masjid, melainkan memperlakukan anak agar tetap dapat menjaga kondisi tenang ibadah dalam masjid. 

Jangan sampai karena orang dewasa merasa terganggu, anak-anak sampai diusir dari masjid. Anak-anak memiliki daya ingat yang kuat, sehingga memori masa kecilnya akan berdampak pada pertumbuhannya hingga dewasa. Siapa yang akan bertanggungjawab jika seorang anak enggan datang ke masjid hingga dewasa karena saat kecil dia pernah diusir dari masjid?

Semoga kita semua mendapatkan pelajaran dari bagaimana Rasulullah memperlakukan anak kecil yang datang di masjid. Sehingga, kita bisa membimbing anak-anak kita dengan kelembutan dan mampu memotivasi mereka agar cinta ibadah dan gemar datang ke rumah Allah. ***

 

Sumber Majalah Al Falah Edisi Mei 2019

Editor: Nara

 

 

Baca juga

 

AKIBAT MAKANAN HARAM

 

UMMAT ISLAM, UMAT YANG TERBAIK

 

BERLINDUNG DARI NERAKA DENGAN TAUBAT

 

Sekilas Mengenal Gangguan Setan

 

MAKNA HIDUP

 

 

 

 

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: