PART 7-PEMBUKAAN PELATIHAN SMART TEACHING DI WAMENA

PART 7-PEMBUKAAN PELATIHAN SMART TEACHING DI WAMENA

18 Oktober 2017

Wamena, Jayawijaya - Jayapura (16/10) Setelah 3 hari melaksanakan pelatihan untuk guru-guru di Fakfak (12-14/10), tim YDSF dan KPI dengan didampingi langsung oleh Presiden AFKN KH. Fadlan Al Rabbany Garamatan melanjutkan perjalanan menuju Wamena. Namun perjalanan tak semudah yang dibayangkan, untuk mencapai Wamena ini harus transit terlebih dahulu ke kota Sorong selama 1 hari dan menuju Jayapura dengan waktu tempuh 2 jam.

Sekitar jam 14.00 WIT tim sampai di Wamena langsung mempersiapkan acara untuk jam 16.00 nanti pelatihan guru.
Tak jauh beda dengan peserta di Fakfak, guru-guru di Wamena juga bersemangat mengikuti pelatihan ini. Ketua panitia Wamena H. Adnan Yelipele, SHI/MA.HK menyambut baik pe latihan untuk guru-guru sekabupaten Jaya Wijaya. “Mudah-mudahan dengan pelatihan ini bisa memberikan wawasan lebih baik demi duia pendidikan. Dan mendapat ilmu yang bermanfaat yang bisa diberikan kepada para anak-didiknya,” kata Adnan.

Presiden AFKN, KH. Fadlan Al Rabbany Garamatan menceritakan pengalamannya dulu sewaktu SD guru sudah bersiap membawa kayu rotan menyambut anak-anak datang sekolah. Anak-anak siswa sebelum masuk kelas sudah ketakutan, sehingga kualitas komunikasi belajar mengajar kurang maksimal.
Di wilayah Timur seringkali ditemui guru-guru menggunakan kata-kata kasar/makian di depan anak-anak, yang dijadikan kebiasaan di lingkungan sekolah. Secara tak sadar bisa mematikan kecerdasan di kalangan siswa. Kadang dijumpai disini guru dikejar-kejar siswa, guru dimarahi wali murid, karena ada jarak dalam komunikasi. “Semoga pelatihan dari KPI ini bisa merubah metode mengajar yang lebih komunikatif. Kita boleh punya industri pesawat, industri pakaian, tapi guru adalah industri Sumber Daya Manusia yang tak boleh dibiarkan,” lanjut ustadz Fadlan.

 

Dalam sambutannya Kepala Divisi Penghimbunan YDSF, Arief Prasojo, juga menyampaikan bahwa guru penuntun pendidikan bagi putra-putri kita ke depan. Membangun komunikasidengan anak menjadi penting, sehingga pelatihan ini bisa memberikan komunikasi yang lebh baik. Anak-anak menjadi generasi yang lebih cerdas dan tangguh menjadikan Indonesia Timur lebih berjaya.

Mewakili Kementrian Agama Kabupaten Wamena, Kepala Pendidikan Eko Harianto juga menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya acara ini. Semoga dengan peltihan ini bisa mendorong guru-guru lebih intens untuk mencerdaskan anak-anak didiknya. YDSF dan AFKN serta KPI menjadi wahana bagi Indonesia Timur untuk mencerdaskan anak-anak, bila diserahkan semua kepada pemerintah tentulah tidak akan cukup. “Memang 20% anggaran APBD untuk pendidikan, namun pelaksanaannya tidaklah semudah itu, Karena jumlah anggaran itu sudah merupakan akumulasi dari seskian banyak pengeluaran pendidikan,” kata beliau.
Melihat perjalanan memasuki Wamena ini yang cukup jauh, melewati beberapa transit ke beberapa daerah, menunjukkan lokasi ini memanglah terpencil. Sehingga inilah kesempatan terbaik bagi guru-guru untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya menyerap ilmu dari pelatihan ini. Setelah pelatihan ini, guru-guru bia memberikan warna kepada teman-teman lain yang tidak mengikuti kegiatan ini.

#Day06 #DakwahPapua #Day01 #SmartTeaching #Wamena

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: