Sunar ti (60 Tahun), Anggota KUM YDSF
Hari Minggu, matahari sudah mulai meninggi. Sunarti, janda berumur 60 tahun, bersigap untuk keliling menjajakan dagangan jamu dan gorengan yang ia olah sendiri. Ia mulai melangkah meninggalkan rumah kecil yang ia sewa, dengan mengucap doa.
Setiap hari Sunarti berkeliling mencari rezeki dengan mendorong rombong berisi dagangannya. Ada jamu kunir asem, kunci suruh, beras kencur, sambiloto, juga sinom. Selain itu ada gorengan ote-ote, lento, tahu isi, menjes, jemblem, dan dadar jagung. Ia berkeliling di sekitaran Jalan Semolowaru Surabaya.
Umurnya memang tak lagi muda, tubuhnya sudah mulai renta. Tapi semangatnya masih menyala. “Dulu jamunya digendong, tangan kanan kiri bawa gorengan dan tempat cuci. Sejak dada ampek sesak napas, dibikinkan rombong sama anak saya. Awalnya bawa 16 botol, alhamdulillah pakai rombong bisa bawa 23 botol,” katanya.
Ia biasa berkeliling Semolowaru, keluar masuk gang. Berangkat menjelang siang pulang biasanya pas azan Asar. “Alhamdulillah mesti habis,” tutur nenek yang berjualan jamu lebih dari 13 tahun itu.
Apa sih yang membuat Sunarti begitu bersemangat bekerja meskipun umurnya tak lagi muda. Berkeliling menjajakan jamu setiap hari tanpa kenal lelah. Usut punya usut, cucu satu-satunyalah yang menjadi kunci semangatnya.
“Saya bakal jualan terus karena masih ada satu tanggungan, untuk menyekolahkan cucu laki-laki saya satu-satunya sampai lulus dan bisa kerja. Cucu saya ini ikut saya, orang tuanya cerai. Harapannya semoga diparingi sehat, supaya bisa menyekolahkan cucu,” ujar nenek asal Rembang Jawa Tengah itu.
Lebih dari 20 tahun sudah Sunarti menjanda. Suami dari ibu yang mempunyai lima anak itu meninggal lantaran sakit. Sunarti bisa dibilang perempuan kuat dan hebat. Ia juga sosok yang inspiratif bagi perempuan karena kemandiriannya mencari nafkah. Tujuannya mulia, ingin membiayai cucu kesayangannya. Prinsip Sunarti, tak mau merepotkan anak-anaknya. Itulah sebabnya ia terus bekerja untuk mencukupi kebutuhannya.
Saat ditanya apa rahasianya supaya tetap bersemangat? “Memelihara semangat dalam jiwa dan sehat raga. Rajin shalat juga bisa menjadikan semakin kuat dan ringan dalam bergerak mencari rezeki,” tuturnya.
Harap maklum, Sunarti selalu tak ketinggalan menjadi jamaah shalat di masjid, utamanya ketika magrib, isya, dan subuh.
Sunarti tercatat sebagai anggota Komunitas Usaha Mandiri (KUM) di Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) sejak setahun silam. Ia telah menerima pinjaman modal usaha berbasis syariat dari YDSF untuk melancarkan usahanya. Awal mengenal KUM ia diajak oleh tetangganya yang merupakan koordinatur KUM wilayah Semolowaru.
Bersama puluhan anggota yang lain, Sunarti rajin mengikuti kegiatan pengajian rutin, juga pelatihan-pelatihan seputar kewirausahaan yang diberikan YDSF untuk KUM.
“Alhamdulillah ada kemajuan setelah ikut KUM, sebab disukani pengarahan sing sae,” ucap Sunarti dengan raut wajah penuh rasa syukur. Maksudnya, ia bersyukur ada kemajuan dalam berusaaha sebab setelah bergabung dengan KUM karena selalu diberi pengarahan.