Peningkatan kualitas dan keterampilan SDM harus menjadi semangat utama dalam sebuah organisasi. Ini pula yang diyakini YDSF. Selama dua hari (8-9 Desember), 38 karyawan YDSF terlibat aktif dalam Pelatihan Sukses Fundraising di aula Bina Qalam Jalan Bengawan Surabaya. Mereka terdiri dari karyawan YDSF Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Jember, Lumajang, Banyuwangi, Yogyakarta, dan Jakarta.
Selama dua hari itu, tiga instruktrur dari Institut Fundraising Indonesia (IFI) memandu diskusi dan simulasi strategi menggalang dana atau yang biasa disebut dengan fundraising. Arlina F. Saliman, salah satu instruktur menjelakan bahwa fundraising itu bukan sekadar mencari dana. “Ini adalah gerakan kebaikan. Berapa kebaikan jika bisa mampu mendayagunakan dana itu untuk program dakwah misalnya? Akan banyak sekali orang yang terlibat di dalamnya dan merasakan manfaatnya,” jelas wanita yang lebih dari 10 tahun berkiprah di Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Dompet Dhuafa (DD) ini.
Hal senada dipaparkan M. Arifin Purwakananta. Instruktur IFI yang pernah menjabat sebagai Direktur DD ini mengingatkan misi utama amil zakat. “Kerja itu ini bukan soal uangnya, tapi ini dakwah. Inilah jalan dakwah kita. Kita ingin semua syariat Islam bisa tegak di Indonesia ini. Mulai shalat, zakat dan seterusnya bisa berjaya di bumi ini,” tegasnya. “Tugas kita hanya memberi kacamata bagi para donatur agar melihat permasalahan umat dengan tepat,” tegas fungsionaris Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini.