ASTRONOM ISLAM DARI TANAH MELAYU

ASTRONOM ISLAM DARI TANAH MELAYU

10 Februari 2017

Sejarah mencatat kiprah ulama di Nusantara dalam ilmu falak atau astronomi. Terdapat nama Tahir Jalaluddin Al-Azhari. Merupakan ulama sekaligus pakar astronomi dari tanah Melayu, yang tidak hanya tenar di kawasan Indonesia namun juga Singapura hingga Malaysia. Ia lahir di Cangking, Agam, Sumatera Barat.

 

Syeikh Tahir merupakan satu dari banyak ulama Nusantara yang menggaungkan gerakan Islam modern dan pencerahan. Di usia sangat muda, yakni 10 tahun, ia pernah berhijrah ke Makkah untuk menuntut ilmu agama. Di Makkah ia belajar Al-Quran kepada beberapa guru selama kurang lebih 12 tahun. Ia juga berguru dalam ilmu falak, yang kemudian menginspirasinya untuk menimba ilmu di Al-Azhar Mesir di usia 28 tahun.

 

Sekembalinya ke tanah Minang, ia mengganti tradisi rukyah dalam memulaikan puasa dengan ilmu hisab dan ilmu falak. memantapkan pendiriannya dengan memperdalam ilmu falak dan astronomi, Syeikh Tahir kemudian memilih mengembara ke beberapa wilayah di tanah Melayu. Beberapa jejak perjalanannya di antaranya, di Singapura pada 1888, di Kesultanan Riau pada 1892, dan di Penang Malaysia pada 1899.

 

Pada 1903, Syeikh Tahir pernah sampai ke Surabaya hingga singgah di Buleleng dan Ampenan, Bali. Pada 1903 ia sampai di Pulau Sumbawa, lalu menuju Bima pada 1904 dan perjalannya berlanjut ke Makasar. Pengembaraannya membuatnya mendapat banyak relasi di kalangan ulama. Ia juga sempat mendirikan Majalah Al-Imam di tahun 1906 bersama para kerabatnya sesama ulama.

 

Syeikh Tahir juga berkontribusi pada ilmu falak dan astronomi dengan membuat karya tulis. Salah satunya yakni Nukhbatu al-Taqrīrāt fī Hisāb al-Awqāt wa Sumūt al-Qiblat bi al-Lūgārītmāt atau dalam bahasa melayu, Pati Kiraan pada Menentukan Waktu yang Lima dan Hala Kiblat dengan Logaritma.

 

Syeikh Tahir meninggal di Kuala Kangsar, Perak, Malaysia 26 Oktober 1956. Ia dikenang sebagai tokoh astronomi Islam yang berpengaruh, sejajar dengan Syeikh Ahmad Khatib al-Minangkabau, Ahmad Rifa’i Kalisalak dan KH Sholeh Darat. Untuk mengenang jasanya, didirikan Pusat Falak Syeikh Tahir di Balik Pulau Pantai Aceh, Pulau Pinang Malaysia.

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: