Kamis, 09 Juni 2016, program ZUM On The Spot YDSF langsung bergerak meluncur menuju kediaman Bu Martini dan Dita (5th) di Dusun Kenongo Desa Mlirip Kecamatan Jetis Mojokerto setelah melihat berita yang tercantum di Jawa Pos edisi hari ini. Berita yang menyebutkan bahwa Dita mengalami luka bakar hampir 50 % di bagian tubuhnya terutama di bagian kaki. Luka bakar paling parah berada di kaki kiri.
Kronologi kejadian, sewaktu itu Dita sedang bermain dengan Kedua Temanya. Salah Satu teman Dita berinisiatif untuk bermain api di pekarangan tak jauh dari tempat tinggal mereka, Untuk itu teman Dita yang masih kelas 1 SD membeli bensin di SPBU terdekat. Setelah api dinyalakan, Mereka kaget karena api membesar dan karena takut, secara tidak sengaja salah satu dari mereka menyiramkan sisa bensin yang dibeli ke arah Dita. Dan Akhirnya Dita mengalami luka bakar serius.
Saat ini perawatan Dita hanya seadanya di rumah karena tidak sanggup membayar biaya rumah sakit. Dita hanya meminum paracetamol untuk mengurangi nyeri di luka. 3 hari sekali, Dita harus ganti perban. Dita yang masih sekolah TK hanya bisa menangis. Ayah Dita saat ini sedang bekerja di Lamongan. Beruntung, ada dokter dari Surabaya bernama Dr Voni yang mengatakan akan merawat Dita sampai sembuh. Hanya, menurut Saya, Dita mengalami guncangan mental yang dahsyat. Karena itu sepertinya selain bantuan berobat, Dita juga harus diberi trauma healing.
Bantuan dari YDSF senilai 3 juta diberikan untuk membantu biaya berobat di RSUD Surodinawan sebesar 2,5 juta dan biaya perawatan luka di RS Hasanah sekitar 500 ribu. Semoga bantuan yg diberikan bermanfaat untuk kesembuhan Dita. Cepat sembuh, Dita!