PENDEKATAN TANDUR AKAN LEBIH MENARIK MINAT SISWA DALAM BELAJAR
(Misbach Munir | Trainer, Direktur Kualita Pendidikan Indonesia)
Fakfak, Papua Barat (14/10)
KPI suatu lembaga yang konsen untuk peningkatan kualitas guru dan sekolah yang terbaik di Indonesia. Alhamhadullilah dalam kurun waktu sejak kami didirikan oleh YDSF sampai hari ini 15 tahun lalu KPI sudah ada di 32 propinsi dengan lebih dari 300 kabupaten kota di seluruh Indonesia. Dan salah satu sasaran Smart Teaching kali ini adalah Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Awalnya kami under-estimate ketika YDSF mengambil wilayah dakwah di Irian Jaya serta KPI diajak membantu terhadap pengembangan guru-guru di Irian Jaya. Namun dalam pelaksanaannya, guru-guru di kabupaten Fakfak diluar yang kami bayangkan, semangatnya luar biasa. Pelatihan yang harusnya sampai sore, diminta waktu tambahan hingga malam hari. Pelatihan yang biasanya memasuki hari kedua dan ketiga semangat ada penurunan, tidak demikian dengan guru-guru-Fakfak ini.
Daya tangkap peserta tidak ada bedanya dengan daerah yang lain, baik yang ada di Sulawesi, Kalimantan, bahkan pulau Jawa tidak ada bedanya. Karena itu yang sangat efektif dilakukan YDSF adalah dengan berdakwah di Irian jaya ini. Hari ini kami baru melatih 45 orang, sementara Fakfak ini sangat luas wilayahnya, apalagi Papua secara umum. Tentu dengan kontribusi yang diberikan YDSF bersama KPI ini mengundang kepada semuanya untuk memperhatikan saudara-saudara kita yang ada di Indonesia Timur. YDSF sudah masuk wilayah sini harusnya berlaku secara berkesinambungan sehingga akan semakin efektif memberi warna pendidikan di bumi Papua.
Di Kabupaten Fakfak ini, YDSF bersama AFKN dan KPI melaksanakan suatu pelatihan Smart Teaching. Saya kira sangat positif karena selama 3 hari ini mungkin baru kali ini pelatihan dari awal sampai hari ke 3 berjalan dengan penuh semangat, bahkan kegiatan sampai malam hari jam 21:00 WIT, karena haus dengan perkembangan keilmuan utamanya terkait metodologi pengajaran.
Kita tahu ada 6 tahapan ketika seorang guru melaksanakan pendekaan pembelajaran dengan pola Smart Teaching. Hal ini untuk menarik minat siswa untuk lebih fokus dan menangkap pelajaran yang disampaikan oleh guru, pendekatan itu antara lain:
1. Tumbuhkan
2. Alami
3. Namai
4. Demonstrasi
5. Ulangi
6. Rayakan
TUMBUHKAN, esensinya adalah bagaimana kita meminta teman-teman di Fakfak ini untuk menarik minat siswa sejak awal perjumpaan. Kita tahu “kesan pertama begitu menggoda”, bila kesan pertama menggoda maka anak bisa mau terlibat untuk tahap berikutnya.
Lalu kita juga membekali dan memberikan pengalaman terhadap anak-anak dalam menerima sebuah materi dalam tahap ALAMI. Bila siswa sudah alami barulah seorang guru itu memberikan penjelasan terhadap konsep yang sedang dia sampaikan. Bila TUMBUHKAN dan ALAMI telah dilalui, maka konsep materi yang disampaikan diberikan label atau NAMAI. Apa judul/tema pelajaran yang ingin disampaikan.
Ketiga tahap diatas akan disambung dengan DEMONSTRASI. Anak diberikan pengalaman tambahan, pengalaman baru dari konsep yang sudah dipahami sebelumnya. Dilanjut ada pengulangan disitu dari tahap ULANGI. Pengulangan sebagai bentuk memastikan seluruh materi yang disampaikan sudah dipahami dan dimengerti oleh siswanya.
Tahap terakhir adalah RAYAKAN, prinsip dasarnya adalah bila layak dipelajari maka layak pula untuk dirayakan. Pemberian pujian, tepuk tangan, atau hadiah bila perlu adalah bentuk RAYAKAN. Hindari siswa-siswi kita keluar dari kelas atau keluar dari sekolah dalam kondisi tertekan karena merasa tidak ada sesuatu yang menarik atau tidak ada penghargaan dari gurunya. Maka seorang guru yang SMART pasti sudah memperhatikan 6 tahapan tersebut, atau bisa disingkat dengan sebutan T-A-N-D-U-R.
Harapannya dengan Smart Teaching ini akan memperkaya metodologi guru khususnya di Kabupaten Fakfak untuk menjadi guru yang lebih baik, sehingga pendidikan serta dakwah Islam akan menjadi jaya di bumi fakfak dan umumnya di bumi Papua.
#Day03 #SmartTeaching #UpgradingGuru #dakwahPapua #ydsf #ydsfku