Nasionalis Bertauhid

Nasionalis Bertauhid

1 Januari 2017

“Negara yang kuat adalah Negara yang ingat akan sejarah”, kutipan kata Proklamator kita Soekarno yang sangat dalam. Sangat dalam sehingga bekitu terlupakan oleh bangsa ini sendiri. Anak sekarang bahkan lebih hafal kapan dan bagaimana kemerdekaan Amerika ketimbang negaranya sendiri. Pemimpin-pemimpin baru dengan pecintraannya yang luar biasa melibas habis mental anak-anak bangsa. Seakan mengatakan dirinya nasionalis padahal tipis sekali rasa dia akan bangsa ini.

 

“Buat apa kita takut akan palu-arit, yang kita musti takutkan adalah ekstrimis”, kutipan yang menjadi dasar para liberalis, ekstrimis itu sendiri yang termasuk di dalamnya para Komunis. Data terakhir ratusan pekerja dari negeri asal paham ini melenggang bebas masuk ke Indonesia. Triliyunan hutang di sematkan ke Indonesia yang berdalih untuk “Membangun” negeri ini. Pemimpin “nasionalis” sebagai penggerak roda mereka, memuluskan segalanya. Media dijadikan alat propaganda terbaik dengan symbol dan orasi2.

 

Seakan keadaan saat Rasulullah SAW menghadapi perang Ahzab, saat beliau dan para shahabat dikepung dari segala arah. Tetapi Rasulullah dan para shahabat tetap dengan kekuatan tauhid mereka yang luar biasa, yang seharusnya juga menjadi kekuatan utama muslim sekarang. Contoh lagi dari negeri komunis di asia, bagaimana saudara kita para muslimin uighur bertahan dengan ketauhidannya yang kokoh. Puasa dilarang oleh kebiadaban pemimpin di sana, ibadah di persulit. Tapi mereka tetap pada keteguhan imannya, tidak tepengaruh akan tekanan dari atas. Karena tekanan yang mereka rasakan hanya saat mereka tidak taat kepada Allah.

Bangkit dengan Al-Qur'an

Sadarkah kita para muslimin uighur itu adalah kaum minoritas di china? Di lain tempat, kita di Indonesia ini adalah kaum mayoritas? Pantaskah kita tertekan oleh minoritas yang dengan angkuh berusaha mengubah ideology tauhid kita melalui media yang mereka genggam? Mereka punya apa selain uang dan kekuasaan, di saat kita punya yang mengontrol dan memiliki seluruh alam semesta ini dan isinya yaitu Allah.

 

Ingatkah kita akan akhir perang ahzab? Saat para kafir qurais terhuyung-huyung kekalahan saat Allah sapu mereka dengan angin yang bergemuruh dan menghasilkan kemenangan bagi kaum muslim. Kita sedang berada di tengah perang tersebut, dan bergerak menuju akhir. Kuatkan tauhid kita! Jadikan kita semua ini pribadi yang Nasionalis Bertauhid. Pertolongan Allah tidak pernah jauh dari orang-orang yang bertakwa.(put)

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: