Rohingya merupakan kelompok etnis muslim asli yang menetap di wilayah Arakan sejak abad 16 (enam belas). Wilayah ini menjadi bagian dari negara bagian Rakhine, wilayah Myanmar Barat yang berbatasan langsung dengan Bangladesh. Rohingya yang berarti penduduk muslim Rohang (sebutan daerah tersebut, sebelum dinamai Arakan), saat ini mengalami bentuk genosida besar-besaran. Salah satu puncaknya terjadi pada tahun 2017 ini. Dalam hal ini SMA Al-Hikmah Surabaya juga melakukan bentuk solidaritas pada Jumat (15/9/2017), di Masjid Baitul Hikmah Surabaya dengan menyerahkan donasi senilai Rp.20.000.000,-, kepada Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF), yang diwakili oleh Arif Prasojo.
Satu minggu anak-anak Osis (organisasi siswa intra sekolah) bagian Departemen Sosial dan Syi’ar Islam, mengumpulkan dana untuk masyarakat muslim Rohingya, dengan cara masuk di kelas-kelas. “Di media sosial peristiwa penidasan etnis Rohingya ini bukan hal yang asing dan hal yang biasa, tapi peristiwa ini adalah bentuk tragedi kemanusiaan, dan saat kita menelisik lagi ternyata ini adalah, saudara sesama muslim kita yang ada di Rohingya” jelas Faiz.
Faiz selaku kepala sekolah SMA Al-Hikmah Surabaya mengatakan, “Kita menguati anak-anak setelah habis sholat duhur-asar kita baca qunut nazilah, dan saat kita bacakan qunut nazilah ini berarti sudah ada yang tidak benar, dan kita harus menjadi bagian yang turut peduli. Kalau kita menjadi bagian penolong agama Allah, maka saya yakin Insya Allah akan menolong kita semua. Anak-anak ini (SMA Al-Hikmah) sedang menuntut ilmu di jalan Allah SWT, semoga dengan menolong agama Allah ini, dengan menyalurkan donasi kepada saudara sesama muslim ini, dapat menjadi wasilah (jalan), dengan bantuan yang tidak seberapa ini menjadi kemudahan-kemudahan bagi siswa-siswi SMA Al-Hikmah Surabaya dalam menempuh jalan menuntut ilmu. Kami civitas akademika SMA AL-HIKMAH Surabaya dengan niat tulus ikhlas membantu penggalangan dana ini, dan semoga segala bentuk penindasan yang ada di manapun kususnya di Rohingya” pungkas sosok asli Gresik ini.