Persalinan Maryam, sebuah seminar kesehatan yang digelar YDSF bersama pembicara Bidan Mugi Rahayu. AMD. KEB. S. FIL, Ahad (26/2), di Hotel Sahid Surabaya. Pembahasan dalam Persalinan Maryam bukan mengenai Maryam yang melahirkan Isa tanpa ayah, namun Persalinan Maryam yang merupakan persalinan fisiologis (normal).
Maryam adalah salah satu dari empat wanita yang dijamin masuk surga. Wanita terbaik sepanjang masa di dunia maupun akhirat. Maryam sampai diabadikan dalam surat Quran. Bidan Rahayu dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa mempelajari kehamilan dan persalinan, para ibu bisa belajar dari surat Maryam ayat 22-26.
“Yang diperlukan ibu dalam kelahiran adalah besar hati, berprasangka baik, dan jangan fokus pada sakitnya melainkan fokus pada pahala. Karena sakit itu menghilangkan dosa, kontraksi yang dirasakan ibu akan menggugurkan dosa. Lalu masihkah kita mengeluh dengan kehamilan dan kelahiran?” begitu yang dikatakan bidan Mugi Rahayu kepada para peserta yang hadir.
Bidan Mugi Rahayu yang tengah menjelaskan persalinan kepada peserta seminar
Selain tak mengkhawatirkan rasa sakit, bidan asal Yogyakarta tersebut juga menghimbau agar para ibu mengutamakan pertolongan Allah yakni berdoa saat persalinan.
Hal yang juga dijelaskan dalam seminar adalah mengenai posisi melahirkan yang baik, yakni dengan posisi duduk, posisi dalam menyusui buah hati, yakni si bayi berada di atas ibundanya agar terhindar dari kasus kematian bayi tersedak air susu.
Hikmah gerakan shalat juga dijelaskan dalam seminar, beberapa di antaranya baik untuk mengatasi sakit punggung di kala hamil, juga memperbaiki janin yang sungsang.
Dari seminar yang dihadiri ratusan orang dari beragam profesi itu, dapat ditarik tiga hal yang dapat diterapkan, yakni berdoa, berpikir positif, dan ingat pada tujuan utama yaitu Allah. Dengan belajar dari Maryam, Insya Allah anak akan selamat dunia akhirat, dan menjadi salih baik untuk diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya.
Naskah: Ayu l Foto: Maxx
