Hampir setahun, bencana Palu Donggala terlewati, namun dukanya tentu masih membekas di hati. Terutama bagi mereka yang menjadi korban terdampak langsung dari bencana tersebut. Trauma masih jelas terasa. Belum lagi masih banyak fasilitas publik bahkan rumah mereka yang belum berdiri dengan kokoh.
Lalu, bagaimana kondisi korban bencana Palu-Sigi terkini?
Inilah kemudian yang membuat YDSF masih terus mengajak Anda bergerak untuk membuat Palu Sigi kembali. Pulih dan bisa beraktivitas dengan baik seperti sedia kala.
Selama enam hari, Tim Unit Aksi Cepat (UAC) YDSF kembali bertolak, berkunjung ke Palu. Bukan sekedar berkunjung, namun YDSF membawa amanah dari para donatur. Dengan total Rp 1,6 Miliar kami salurkan untuk para korban terdampak bencana Palu-Sigi.
Dana ini diperuntukkan dalam pembangunan Masjid Babul Jannah (kec. Sindoe) hingga pendirian 75 huntara (Desa Wisolo). Tak hanya bantuan fisik, sebanyak 500 warga Desa Wisolo, Kec. Doloe, Sigi juga mendapatkan sembako gratis yang setara dengan Rp 100 ribu per paketnya. Pun juga ada layanan paket medis sejumlah 150 paket.
Selain itu, YDSF juga bergerak membantu dalam perbaikan pendidikan. Khususnya pembangunan kembali untuk MTs Al Khairaat. Telah diresmikan peresmian pembangunan Gedung MTs Al Khairaat (Desa Tuwa kec Gumbasa, Sigi), Huntara (Desa Wisolo Kec. Doloe Selatan, Sigi), Senin (02/09). Kali ini, YDSF menggandeng Al Khair Foundation untuk mendirikan kembali bangunan sekolah yang sempat rata dengan tanah pasca Desember 2018 lalu itu.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita. Turut hadir Jauhari Sani (Direktur Pelaksana YDSF), Wawan Yulianto (Country Director AKF Indonesia & Asean), M. Irwan Lapata (Bupati Sigi), Taswar SPd. (Camat Gumbasa), As'ad, SAg. (Kepala Kantor Urusan Agama Kab. Sigi),Habib Ali Bin Muhammad al Jufri (Ketua Umum PB Al Khairaat).
Meski begitu, bangunan MTs ini masih belum seratus persen utuh seperti semula. Masih ada beberapa bagian sedang dalam tahap renovasi. Namun, dengan adanya peresmian ini sudah sangat berarti dan menjawab kebutuhan anak-anak Sigi. Karena selama enam bulan ini, mereka harus bersekolah di tenda-tenda darurat.
"Pengen sekali ke kelas baru. Di tenda panas dan gerah sekali dan gak kuat," ujar Rahman (8), siswa kelas II MTs Al Khairat.
YDSF mengucapkan terimakasih banyak kepada para donatur yang telah mengamanahkan rezekinya bersama kami dalam membantu pemulihan Palu dan Sigi.
Baca juga:
Musim Kemarau 2019, Indonesia Siaga Kekeringan | YDSF
Perbedaan Zakat, Infaq, dan Sedekah | YDSF
Update Bantuan Kekeringan, Sampang | YDSF
Definisi Rezeki Berkah dalam Islam | YDSF
Zakat Profesi atau Penghasilan | YDSF
Cara Menghitung Zakat Profesi | YDSF
Kelas Rusak, Siswa SD & MI Cokroaminoto Bergantian Bersekolah