Lembaga Amil Zakat dan Nazhir Wakaf Nasional
Yayasan Dana Sosial al-Falah (YDSF) membagikan tunjangan hari raya (THR) untuk
guru ngaji dan sekolah Islam dengan total senilai Rp1,5 miliar, Ahad (24/3).
Tidak cukup sampai di situ, lembaga yang telah 37 tahun eksis mengelola dana
umat ini juga turut membagikan bingkisan lebaran dan beasiswa pendidikan.
Menurut Muhamad Nasrulloh, Ketua Panitia kegiatan
menjelaskan bahwa terselenggaranya THR Guru Ngaji & Bingkisan Lebaran tahun
ini merupakan upaya YDSF mengangkat derajat guru ngaji. Hal ini karena tak
jarang kesejahteraan guru ngaji masih banyak yang belum terpenuhi, terutama
guru-guru di pelosok desa. Sebagaimana yang telah dilakukan YDSF setiap
tahunnya.
“Kita menginisiasi kegiatan ini agar dapat
digunakan guru ngaji saat lebaran tahun ini bersama keluarga,” tukas Nasrulloh.
Terselenggara di Area Event Atrium IT Lantai 1
Maspion Squere Jl. Ahmad Yani No.73 Surabaya, total penerima manfaat dalam
kegiatan ini mencapai 5.408 penerima.
Secara rinci, sebanyak 1.305 guru ngaji dan
guru sekolah Islam menerima THR dari YDSF. Guru ngaji tersebar merata di Pulau
Jawa, Bali, NTT, hingga Maluku Utara. Dari Rp652,5 juta dana yang disalurkan
masing-masing guru ngaji mendapatkan THR senilai Rp500 ribu.
Bingkisan Lebaran juga tersalurkan sebanyak
Rp536,5 juta bagi 2.682 penerima. Paket bingkisan berupa kebutuhan pokok
seperti beras, minyak, biskuit, dan beraneka ragam sembako lainnya kemudian
akan dibagikan kepada lansia dan dhuafa.
Sedangkan yang juga tak kalah meriahnya YDSF
secara simbolis turut membagikan Rp435.6 juta beasiswa pendidikan dalam program
Pena Bangsa.
Direktur Utama YDSF Jauhari Sani menyampaikan
bahwa guru ngaji yang menerima THR rata-rata mendapatkan penghasilan tidak
lebih dari Rp300 ribu tiap bulannya. Padahal, guru ngaji menjadi tonggak
mencetak generasi rabbani agar selalu berada dalam garis Islam.
Menyikapi THR yang dibagikan YDSF kali ini,
Jauhari berpesan agar tidak hanya melihat dari nilai yang diberikan, tetapi
wujud kepedulian yang coba diwujudkan YDSF.
“Tentu menjadi guru ngaji setiap hurufnya akan
menjadi amalan jariyah bagi Ustadz-Ustadzah di sini,” ujar Jauhari dalam
sambutannya.
General Manager Marketing & Event Maspion
Square Okky Tri Hutomo dalam momen kali ini juga mengomentari kerja sama yang
terjalin bersama YDSF agar mampu dilanjutkan. Terlebih, dengan era digitalisasi
seperti sekarang sudah saatnya guru
ngaji berpadu dengan teknologi.
“Kami siap mensupport, baik kegiatan
yang dilakukan di lingkungan YDSF maupun Ustadz-Ustadzah yang hadir di sini,”
kata Okky di tengah berlangsungnya kegiatan.
Acara ini pun disambut antusias oleh guru
ngaji yang hadir langsung maupun melalui daring. Salah satunya Ustadz Atok
Wijaya dari TPQ Da’watul Khoirot Wiyung, Surabaya. Dengan penghasilan yang ia
dapat hanya Rp200 ribu per bulannya, THR Guru Ngaji YDSF ini dinilai sangat
bermanfaat.
“Alhamdulillah ini sangat berguna bagi
saya dan anak-anak saya menjelang lebaran,” ungkap Atok. Ia juga turut
berterima kasih atas kegiatan yang diselenggarakan YDSF pada Ramadhan tahun
ini.
Siti Fatima (52) dari TPQ At-Taqwa, Menganti,
Gresik, mengaku para guru ngaji mendapatkan bisaroh rata-rata Rp100 ribu.
Dengan mendampingi santri sejumlah 130 merasa bahwa dengan keberkahan sebagai
guru mengaji kebutuhan tercukupi dengan adanya keajaiban-keajaiban Allah yang
lain dengan diberinya riski yang lain.
“Program THR Guru ngaji ini sangat membantu sekali terutama bagi kami
yang sebentar lagi menjelang idul fitri, Insya Allah sangat barokah sekali
terima kasih untuk YDSF,” komentar Siti Fatima.
Zakat Mudah di YDSF
Artikel Terkait
Pesan Rasulullah Saw. Untuk Umat Muslim Jelang Akhir Zaman | YDSF
ZAKAT DAN PAJAK | YDSF
Mendahulukan Qadha Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Garage Sale, SD Al-Hikmah Tanamkan Rasa Empati dan Jiwa Wirausaha Kepada Siswa
PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF