YDSF adakan
pelatihan bertajuk ‘UKM: Pahlawan Ekonomi Masa Kini’ sebagai wujud kepedulian
terhadap pelaku usaha kecil menengah (UKM) terhadap laju digitalisasi yang
semakin pesat. Pada pelatihan ini membahas tentang digitalisasi usaha kecil
agar memiliki daya saing di era kekinian.
Digelar di Gedung
Pascasarja Lt. 6 Polieknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Jalan Raya ITS,
Surabaya, 41 peserta hadir antusias dalam acara yang dilangsungkan selama dua
hari ini (8-9/11). Mayoritas peserta berasal dari kalangan ibu pekerja rumah
yang tergabung dalam Komunitas Usaha Mandiri (KUM) YDSF. Beragam usaha
dikembangkan peserta mulai dari menjual makanan, minuman, pakan ternak, hingga
menyewakan kamar kos.
Menurut Olivia, Penanggung
Jawab dalam kegiatan ini menjelaskan jika materi pelatihan yang kali ini
digelar merupakan ilmu dasar digital. Bobot materi disesuaikan dengan latar
belakang peserta yang mayoritas merupakan ibu pekerja berumur sekitar 40 hingga
50 tahun.
“Namun tidak
menutup kemungkinan usia yang lebih di atas 50 tahun mengikuti kegiatan hari
ini,” lanjut Olivia.
Beberapa materi yang dipaparkan dalam pelatihan lebih mengarah pada optimalisasi penggunaan aplikasi Whatsapp. Aplikasi tersebut dipilih karena mayoritas masyarakat Indonesia menggunakannya. Selain digunakan sebagai media interaksi, optimalisasi fitur Whatsapp juga digunakan sebagai bentuk digital marketing yang paling sederhana digunakan.
Sambutan dari pihak PENS dalam pelatihan UKM YDSF
Peserta juga
dilatih tentang teknik foto produk. Dengan menggunakan perangkat smartphone,
peserta diharapkan dapat menampilkan produk sehingga layak dijual. “Jadi tidak
hanya asal mengambil foto, tapi ada teknik-tekniknya, mungkin dari pengambilan
lighting atau mungkin titik fokusnya,” ujar Olivia.
Materi tentang
penulisan caption sederhana juga diajarkan guna membekali peserta.
Penulisan caption dinilai dapat memberikan sentuhan tersendiri terhadap
produk yang dijual agar lebih menarik.
Dr. Bambang
Sumantri, S.T., M.Sc., Wakil Direktur Bidang Akademik PENS turut mengapresiasi
gelaran kerja sama yang dilakukan YDSF, PENS, dan Bank Syariah Indonesia ini.
Menurutnya, acara ini merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat kecil yang
sangat perlu dibantu.
“Setidaknya PENS
bukan menjadi menara gading saja, tapi bisa membumi memberikan kebermanfaatan
ke masyarakat,” lanjut Bambang. Bambang juga menambahkan jika jalinan kerja
sama ini diharapkan dapat terus berlanjut.
Sejalan dengan itu, Direktur Pelaksana YDSF Jauhari Sani memaparkan jika dana yang digunakan untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat kecil bukan hanya sebatas bantuan saja, tapi diharapkan menjadi keberkahan. “Sebagai lembaga amil zakat dan wakaf, tentu kami mengajak untuk mensyiarkan gerakan bersedekah, infaq, zakat dan berwakaf, sehingga dana ini bisa digulirkan kebermanfaatannya,” lanjut Jauhari.
Simbolisasi penyerahan bantuan rombong dari Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Dharmawangsa Surabaya
Kegiatan ini juga
turut membagikan 5 rombong bagi pelaku usaha kecil. Simbolisasi penyerahan
bantuan 5 rombong dengan total nilai Rp25 juta, akan dibagikan untuk 5
penerima. Adanya rombong ini, merupakan wujud bantuan yang dikolaborasikan YDSF
bersama BSI.
Zakat Berdayakan Umat
Artikel Terkait
SASARAN DISTRIBUSI PENERIMA SEDEKAH | YDSF
YDSF Buat Warung Sedekah, Siapapun Bisa Mampir Makan Gratis
ZAKAT PENGURANG PENGHASILAN KENA PAJAK | YDSF
Fidyah dalam Islam dan Ketentuannya | YDSF
ZAKAT, DIBERIKAN KE TETANGGA ATAU LEMBAGA? | YDSF
Hukum Zakat Penghasilan dalam Islam | YDSF
6 AMALAN PEMBUKA REZEKI | YDSF
2 Jenis Harta Benda Wakaf | YDSF
Panen Raya Porang YDSF
bersama Wakil Bupati Madiun