Lembaga Amil Zakat dan Wakaf Nasional (YDSF)
menggandeng brand kosmetik Wardah dan Universitas Airlangga (Unair)
selenggarakan kajian muslimah bertajuk ‘Stress Management, Jadi Perempuan Kuat
Siapkan Generasi Hebat’ pada hari Senin (13/5). Kegiatan ini merupakan salah
satu ikhtiar YDSF dalam membantu masyarakat khususnya perempuan dalam
menghadapi tantangan masa kini, yaitu menjadi individu yang lebih baik di tengah
banyaknya tuntutan kehidupan.
Acara yang diadakan di Aula Soepoyo Gedung Academic
Bussines Center lantai 3, Fakultas Ekonomi, Unair ini menarik perhatian
banyak peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga ibu
rumah tangga. Dalam seminar ini, para peserta diajak untuk memahami sifat
stres, dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik, serta strategi praktis
dalam mengelolanya.
Sovia Sahid, M. Psi., seorang psikolog yang
menjadi pembicara utama acara tersebut, menguraikan berbagai teknik pengelolaan
stres yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, hingga kapan waktu
yang tepat untuk mendapatkan penanganan mental. “Kapan saatnya menyadari bahwa
kita dalam kondisi stres?,” tanya pakar Psikologi Sovia Sahid kepada sekitar
100 peserta yang hadir.
“Ketika antara harapan dan kondisi saat ini terdapat
gap, semakin banyak gapnya maka tingkat stres akan semakin tinggi. Saat kita
mengalami emotional overwhelmed, jadi secara emosi kita sudah sangat
kewalahan,” jawabnya kemudian.
Lanjut paraktisi psikologi yang pernah
menempuh studi di Unair ini juga menjelaskan bahwa di tengah gempuran informasi
sosial media ini sudah semestinya bijak menyerap informasi.
“Tentu yang bisa dipercaya, trusted
information, jadi kita perlu kritis dengan informasi yang datang pada kita,”
papar psikolog yang salah satu bidang fokusnya menangani konsultasi pernikahan
itu.
Sejalan dengan itu, Guru Besar FEB Unair Prof.
Dr. Tika Widiastuti, SE., M.Si., yang sekaligus turut menjadi pemateri membagi
manajemen stres ke dalam 3 skema. Di antaranya penentuan manajemen waktu,
pembuatan skala prioritas, dan memiliki sikap tegas.
Sedangkan bagi Prof. Dr. Sri Herianingrum,
SE., M.Si., utamanya menghindari stres adalah dengan menjaga hati.
“Kunci pertama adalah menjaga qolbu, hati,”
papar Ketua Departemen Ekonomi Islam Unair ini. Karena dengan hati yang
terjaga, lanjut Ria sapaan Sri Herianingrum, iman, taqwa akan bisa resisten
menghadapi stres.
Dalam kegiatan yang berlangsung pagi hingga
siang ini juga diisi dengan praktek kecantikan dan tips memilih warna pakaian
dan make up berdasarkan undertone kulit yang diperagakan oleh Wardah. Sambutan
baik turut disampaikan peserta. Salah satunya Regina Putri Pertiwi, mahasiswa
Unair mengungkapkan bahwa dalam kegiatan ini mendapatkan inspirasi dalam
memanajemen stres.
“Dari penjelasan tadi benar-benar membantu
banget mengatasi solusi yang terjadi pada Gen Z saat ini, sangat membantu dan
banyak hadiah di acara tadi,” ungkapnya seusai acara.
Ekspedisi Qurban YDSF
Artikel Terkait
Siapa Saja Penerima Qurban? | YDSF
DAKWAH YDSF DI BALI
MENUNAIKAN QURBAN DENGAN UANG | YDSF
Wakil Bupati Halmahera Selatan Hadiri Khitanan Massal YDSF
Tips Menyimpan Daging Qurban | YDSF
YDSF Kelola Potensi Wakaf demi Umat