Vitamin D Pada Sinar Matahari | YDSF

Vitamin D Pada Sinar Matahari | YDSF

4 April 2020

Disadari atau tidak, sejak wabah Covid-19 semakin menyebar di Indonesia, sebagian besar masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kesehatannya. Kampanye pola hidup sehat pun semakin masif. Salah satu hal yang juga dapat dilakukan untuk menjalani pola hidup sehat adalah dengan berjemur.

Berjemur menjadi salah satu alternatif aktivitas yang dapat membantu meningkatkan sistem imunitas atau kekebalan tubuh kita. Namun, masih banyak orang yang salah beranggapan. Beredar informasi bahwa berjemur dapat membunuh virus. Ternyata hal itu salah!

Berjemur tidak dapat membunuh virus. Dengan berjemur sebenarnya membantu kita memperoleh vitamin D secara alamai dan cuma-cuma (tentunya). Karena sinar matahari juga mengandung provitamin D yang saat masuk ke tubuh melalui kulit berubah menjadi vitamin D yang sangat baik untuk membantu sistem kekebalan tubuh.

Nah, provitamin D ini ada di gelombang sinar matahari yang mana ya? Yuk, kita baca sejenak.

Jenis Gelombang Sinar Matahari

Sinar matahari bila dibedakan berdasarkan spektrumnya terdapat dua jenis panjang gelombang. Yakni:

  1. Sinar bergelombang pendek, meliputi sinar x, sinar gammar, dan sinar ultraungu atau yang biasa dikenal dengan sinar ultraviolet (UV).
  2. Sinar bergelombang panjang, seperti sinar infra merah.

Selain itu, radiasi sinar matahari juga dapat dibedakan menjadi dua yakni yang dapat menimbulkan reaksi ionisasi dan yang tidak.

Gelombang Ultraviolet Sinar Matahari

Di antara gelombang yang ada pada radiasi sinar matahari, gelombang ultraviolet menjadi salah satu yang cukup dikenal oleh masyarakat. Meski memiliki manfaat tertentu, namun terlalu banyak paparan sinar matahari juga tidak baik. Terutama untuk kulit, karena kandungan ultraviolet tersebut  juga dapat menimbulkan kanker. Maka, tak heran bila banyak produk-produk yang dibuat dengan kandungan bahan-bahan tertentu untuk melindungi kulit dari paparan langsung radiasi sinar matahari.

Gelombang ultraviolet terdiri dari tiga jenis, yakni UVA (ultraviolet aging), UVB (ultraviolet burning), dan UVC (ultraviolet C).

> Gelombang UVA

Seperti dari singkatan namanya, gelombang jenis ini dapat menimbulkan penuaan dini lebih cepat. Seperti kerutan, keriput (wrinkles), bintik hitam pada wajah, bahkan dapat menimbulkan kerusakan kulit.

Gelombang ini lebih panjang dibandingkan dengan sinar UVB dan UVC. Bahkan komposisinya dibandingan dengan jenis UV yang lain juga lebih besar, yakni hampir 95%. UVA juga merupakan gelombang yang mampu menembus kaca, berbeda dengan sinar UVB dan UVC. Sinar UVA terbawa matahari sepanjang ia bersinar ke bumi, jadi tidak ada batasan jam.

> Gelombang UVB

Berbeda dengan UVA yang tidak memiliki batasan jam, sinar UVB hanya terbawa ke bumi pada waktu-waktu tertentu. Yakni hanya sekitar pukul 10 pagi hingga 2 siang WIB. Pada gelombang inilah, sinar matahari yang masuk ke bumi juga membawa provitamin D yang diolah oleh kulit masuk ke tubuh menjadi vitamin D, yang sangat berguna untuk memperkuat sistem imunitas tubuh manusia.

Meski memiliki peran penting bagi kekebalan tubuh kita, jangan terlalu lama terpapar juga ya. Karena gelombang ini dapat menimbulkan efek kemerahan bahkan bisa membakar kulit. Dan juga dapat membuat kulit melepaskan histamin dalam jumlah terlalu besar sehingga menyebabkan pembuluh darah membesar, peradangan akut, bahkan terjadi pengelupasan kulit.

> Gelombang UVC

Gelombang yang terakhir ini memiliki panjang gelombang yang paling pendek, dan justru paling berbahaya dibandingkan dua sebelumnya. Karena panjang gelombangnya yang paling pendek, sehingga gelombang UVC ini dapat diserap banyak oleh sistem ozon bumi. Nah, jika sistem ozon kita mulai menipis dan rusak, akan menjadi bahaya bila UVC dapat masuk ke bumi.

Dari paparan di atas, kita bisa tahu pada jam berapa baiknya kita berjemur. Sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jangan terlalu lama juga. Dan gunakan pelindung (lotion) agar kulit tidak menyerap terlalu banyak sinar matahari ke tubuh saat berjemur. (asm)

 

Foto cover: Designed by pressfoto / Freepik

 

Baca juga:

MAKANAN PENINGKAT IMUNITAS (KEKEBALAN) TUBUH | YDSF

Tips Membersihkan Gadget (Gawai) Tanpa Alcohol Swab | YDSF

BERBAGI ITU NIKMAT

MENGENAL CORONA JENIS COVID-19 | YDSF

Memahami Social Distancing | YDSF

Durasi Bertahan Hidup Virus Corona Pada Permukaan Benda | YDSF

Peduli Cegah Covid-19, YDSF Beri Layanan Desinfeksi | YDSF

 

Donasi Online Covid-19

               

Tags:

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: