*Ustadz Nurbuat paling kiri dalam foto
Salah satu Dai Senior YDSF, Ustadz
Nurbuat wafat pada awal Februari 2021. Almarhum merupakan dai YDSF yang
bertugas di Dusun Durmo, Desa Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Ustadz ini hidup sederhana, namun memiliki banyak mimpi.
Ustadz Nurbuat telah bergabung sebagai dai YDSF sejak awal
1990-an. Niatnya berawal ketika melihat kondisi masyarakat sekitar tempat
tinggalnya yang terbelakang dalam pendidikan formal maupun keagamaan. Ia mulai
tergerak membuka lahan pendidikan dan dakwah.
Berbekal kemampuan seadanya, Ustadz Nurbuat yang “hanya”
lulusan SD dan bukan alumni pesantren, dengan mantab melangkah mewujudkan mimpi
indahnya. Ia mulai membekali dirinya dengan bersemangat menuntut ilmu melalui
pembinaan yang dilakukan oleh YDSF, Masjid Al Falah, dan Dewan Dakwah Islam
Indonesia.
Perjuangannya dimulai tahun 1985. Ketika itu, sembari
menjadi petani dan buruh di Pasar Bantur, Ustadz Nurbuat juga menjadi menarik
ojek untuk menambah penghasilannya. Setiap malam, ia selalu menyempatkan diri
untuk menularkan ilmu yang dimiliknya. Ia mengajari anak-anak di kampungnya
membaca dan menulis, serta menanamkan nilai dasar-dasar agama. Walaupun hanya
mengajar enam anak, Ustadz Nurbuat tetap mengajar dengan sepenuh hati.
Pada pertengahan 1991, dengan tabungan yang dia miliki dari
mengojek, Nurbuat mulai mendirikan sebuah madrasah ibtidayah. Sekolah ini
menjaring 25 murid.
Baca juga: Beda Zakat Penghasilan dan Zakat Maal | YDSF
Meski terbilang cukup banyak, namun proses belajar mengajar
masih dilakukan di musala. Sedikit demi sedikit, Ustadz Nurbuat terus
membangkitkan impiannya. Bermodal hasil ojekan itu, tahun 1992, ia mendirikan
gedung Yayasan Nurul Huda. Semua gedung itu ia dirikan di atas tanah warisan
miliknya.
Tahun 1995 Yayasan Nurul Huda mendapat bantuan dari YDSF
berupa bangunan gedung sekolah. Berkah usaha dari Ustadz Nurbuat, Yayasan
tersebut telah berkembang pesat. Yayasan Nurul Huda menaungi Pondok Pesantren,
Raudhatul Athfal (TK), Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Selain berdakwah, Ia juga merupakan seorang aktivis masjid.
Seperti kenangan yang dituturkan Mashari, Manager Bidang Dakwah dan Masjid
YDSF. Menurutnya, Abah Buat adalah seorang yang menyatukan jaringan masjid-masjid
di Kecamatan Bantur.
“Sampai akhir hayat beliau masih bersemangat membangun
masjid, mencarikan sumber air bagi masyarakat. Salah satu prestasi beliau
adalah membuat jaringan-jaringan masjid di Kecamatan Bantur bisa bersatu
antarormas,” tutur Mashari.
Ustadz Nurbuat berperan menjadi jembatan antara YDSF dengan
masyarakat, khususnya di Kecamatan Bantur. Beberapa programnya adalah pengajuan
pembangunan masjid, penugasan dai, dan pipanisasi air bersih. Jasa Ustadz
Nurbuat sangat besar bagi masyarakat Bantur.
“Beliau mengayomi, sabar, tutur katanya halus, murah senyum.
Makanya beliau dipanggil Abah. Insya Allah peninggalan beliau sangat banyak dan
sangat bermanfaat bagi masyarakat Bantur,” tuturnya.
Sumber Majalah Al
Falah Edisi Maret 2021
Sedekah Mudah:
Artikel Terkait:
Doa Minta Rezeki Halal dan Berlimpah Sesuai Sunnah | YDSF
HUKUM DAN DALIL QURBAN DALAM ISLAM | YDSF
Amalan Ibadah Pembuka Pintu Rezeki | YDSF
HUKUM BAYAR ZAKAT ONLINE DALAM ISLAM
Hadits Palsu: Setiap Bulu Hewan Qurban Ada Kebaikan | YDSF
MENGELUARKAN SEDEKAH DARI BUNGA BANK | YDSF