Tidak ada di antara kita yang menginginkan sakit. Setiap kita selalu berharap selalu diberi sehat wal afiat. Namun, ada kalanya tubuh kita mengalami gangguan kesehatan. Di sinilah Allah menguji manusia.
Apa sikap kita ketika sakit? Apa sikap kita terhadap Allah yang sakit ini terjadi dalam catatan takdir-Nya? Apa sikap kita terhadap keluarga yang masih setia menemani dan melayani kita? Apa sikap kita terhadap tim medis yang berusaha dengan sungguhsungguh merawat kita?
Maka sebagai orang beriman, kita mesti memahami semua takdir Allah itu baik bagi kita dan pasti ada hikmahnya.
Tips agar tetap bisa mendapat pahala selama keadaan sakit:
- Sakit adalah ujian, cobaan dan takdir Allah
Hendaknya orang yang sakit memahami bahwa sakitadalah ujian dan cobaan dari Allah dan perlu benar-benar kita tanamkan dalam keyakinan kita yang sedalamdalamya bahwa ujian dan cobaan berupa hukuman adalah tanda kasih sayang Allah. Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui cobaan yang besar pula. Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, siapa saja yang ridha (menerimanya) maka Allah akan meridhainya dan siapa saja yang murka maka Allah murka kepadanya” (HR. Tirmidzi).
- Sakit manghapuskan dosa-dosa kita
Orang yang sakit juga selayaknya semakin bergembira mendengar berita ini karena kesusahan, kesedihan dan rasa sakit karena penyakit yang ia rasakan akan menghapus dosa-dosanya. Nabi saw. bersabda, “Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Nabi saw. bersabda, “Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Pesan Nabi ini cocok bagi orang yang mempunyai penyakit kronis yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya dan vonis dokter mengatakan umurnya tinggal hitungan minggu, hari bahkan jam. Ia khawatir penyakit ini menjadi sebab kematiannya. Hendaknya ia bergembira, karena bisa jadi ia menghadap Allah suci tanpa dosa. Artinya surga telah menunggunya.
- Meskipun sakit, pahala tetap mengalir
Nabi saw. bersabda, “Apabila seorang hamba sakit atau sedang melakukan safar, Allah akan menuliskan baginya pahala seperti saat ia lakukan ibadah di masa sehat dan bermukim”(HR. Bukhari).
- Sesudah kesulitan pasti datang kemudahan
Allah Swt. berfirman, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al Insyirah 5-6).
Ini merupakan janji Allah, tidak pernah kita menemui manusia yang selalu merasa kesulitan dan kesedihan, semua pasti ada akhir dan ujungnya. Salah satu hikmah Allah menciptakan sakit agar kita bisa merasakan nikmatnya sehat. sebagaimana orang yang makan, ia tidak bisa menikmati kenyang yang begitu nikmatnya apabila ia tidak merasakan lapar, jika ia merasa agak kenyang atau kenyang maka selezat apapun makanan tidak bisa ia nikmati.
- Bersabarlah dan bersabarlah
Kita akan mendapatkan semua keutamaan tersebut apabila musibah berupa penyakit ini kita hadapi dengan sabar. Agar kita dapat bersabar, hendaknya kita mengingat keutamaan bersabar yang sangat banyak.
Sabar memiliki keutamaan yang sangat besar di antaranya: mendapatkan pahala yang sangat besar. “Sesungguhnya hanya orangorang yang bersabar diberikan pahala bagi mereka tanpa batas” (QS. Az Zumar 10).
Sumber Majalah Al Falah Edisi Agustus 2018
Donasi Online Covid-19:
Ayo Berdonasi Untuk Masyarakat Terdampak Corona
Baca juga:
Contoh Istiqomah dalam Beribadah | YDSF
Perbedaan Pahala Shalat di Masjid dan Mushola | YDSF
Jamak Shalat Karena Sakit | YDSF
Keutamaan Membaca Ayat Kursi Dan Anjuran Sedekah | YDSF
MENJADI BULAN HARAM, BENARKAH RAJAB ADALAH BULAN ALLAH? | YDSF