Kita hidup di era digital yang membawa perubahan pada semua
aspek kehidupan manusia. Dalam banyak kajian tentang perkembangan dunia saat
ini, kita dihadapkan pada sebuah kondisi yang disebut VUCA world. VUCA
merupakan singkatan dari Volatile (bergejolak), Uncertain (tidak
pasti), Complex (kompleks), dan Ambigue (tidak
jelas). Sebuah kondisi dunia yang penuh dengan kekacauan dan keterbaruan yang
terus menerus yang berpotensi menimbulkan kegalauan kronis di masa sekarang
akan kondisi di masa depan.
Menghadapi kondisi ini kita sebagai orang tua harus mempersiapkan
anak-anak untuk siap menghadapi situasi apapun. Jangan sampai anak kita tidak
siap dan tidak berdaya menghadapi persoalan hidup yang semakin komplek. Hal ini
selaras dengan Surat An-Nisa ayat 9: “Dan hendaklah takut (kepada Allah)
orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang
mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu,
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan
tutur kata yang benar.”
Karena itu kita wajib menyiapkan anak yang tangguh dan
memiliki karakter pekerja keras. Anak yang tangguh adalah anak yang memiliki
keterampilan tata kelola emosi yang bagus, sehingga dia siap menghadapi gejolak
emosi dan menemukan cara tepat untuk mengeskpresikan emosinya dengan tepat.
Menumbuhkan sikap pekerja keras pada anak adalah bekal yang
berharga. Akan berguna untuk memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah dan khalifah
di dunia. Bekerja keras adalah sebuah sikap mulia yang perlu dilakukan oleh
setiap muslim, sebagaimana dahulu Rasullulah mencium tangan sahabat yang
melepuh dan kasar karena bekerja keras. Rasulullah mengatakan bahwa tangan
inilah yang nanti akan membawa sahabat tersebut ke surga.
Mengajarkan sifat bekerja keras pada anak akan menumbuhkan
beberapa karakter positif yang akan membantunya dalam menjalani kehidupan, di
antaranya: (1) Kemandirian, anak yang terbiasa dididik untuk bekerja keras
otomatis akan mengembangkan kemandiriannya. (2) Tanggung jawab, sebagai
manifestasi dari kesanggupannya menerima tugas dengan segala risikonya. (3)
Ketekunan, karena adanya sikap tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik dan
menuntaskan tugas. (4) Sikap pantang menyerah, secara tidak langsung membuat
anak terbiasa untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan apapun. (5)
Bersyukur dan Tawakal, tujuan utamanya adalah munculnya sikap syukur dan
tawakal atas semua proses yang dihadapi hingga hasil akhir.
Mengajarkan sikap bekerja keras pada anak adalah sebuah
proses panjang yang membutuhkan konsistensi dan kesabaran dari orang tua.
Berikut ini adalah kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sikap kerja
keras.
Baca juga:
Cara Membentuk Karakter Baik pada Anak Menurut Islam | YDSF
Pola Komunikasi Pengasuhan Anak dalam Islam | YDSF
Pertama, keteladanan orang tua sebagai contoh dan bukti
paling nyata bagi anak-anak tentang makna sebuah kerja keras sehingga mereka
dapat memahami hal ini dengan baik.
Kedua, mengajarkan life skill kepada anak.
Membiasakan anak menyelesaikan pekerjaan rumah sesuai usia dan kemampuannya.
Sebagai sebuah bentuk latihan yang membuatnya bertanggung jawab dan bekerja
keras untuk menyelesaikan tugasnya.
Ketiga, membuat anak fokus pada kegiatan yang menjadi
minatnya. Orang tua perlu menggali dan mengeksplorasi kekuatan dan kekurangan
anak sehingga nantinya anak menemukan minat dan bakatnya. Apabila anak sudah
menemukan bakat atau kelebihannya dorong dia untuk berprestasi dengan terus
belajar dan berusaha mendapatkan hasil optimal.
Keempat, mengajarkan anak hidup sederhana. Kita melatih anak
untuk tidak mendapatkan keinginannya dengan mudah yang membuatnya manja dan
penuntut. Membiasakan anak hidup sederhana dan bersahaja membuatnya lebih peka
dan memiliki sifat tahan banting. Ini akan membuatnya menjadi pribadi yang
bersemangat dan memiliki tekad kuat untuk mencapai keinginannya.
Kelima, menanamkan sikap pantang menyerah. Anak-anak perlu
latihan dan diberi kesempatan untuk melakukan kesalalahan atau kegagalan. Namun
perlu ditanamkan untuk berusaha lebih baik lagi dan terus mencoba untuk
mencapai tujuan. Karena dari proses inilah anak memahami makna berjuang dan
kerja keras. Orang tua perlu memberikan dukungan dan motivasi sebagai apresiasi
kepada anak agar dia memiliki mental besi dan pribadi yang kuat.
Sesungguhnya mengembangkan sikap tangguh dan bekerja keras
adalah sebuah keniscayaan bagi para orang tua dalam mengasuh dan mendidik
anak-anaknya untuk menghadapi kehidupan. Pada saatnya kita akan melepaskan
pengawasan dan penjagaan saat mereka dewasa. Kebiasaan dan latihan yang
diterima anak sejak dini akan membantunya mengembangkan sifat kerja keras yang
memang diperintahkan oleh Allah untuk urusan akhirat maupun urusan dunianya.
Pada akhirnya, tercapailah misi penciptaan manusia sebagai khalifah yang akan
memakmurkan bumi dan menjadi tempat untuk beribadah mengharap ridho dari Allah
Swt.
Sumber Majalah Al Falah Edisi Maret 2021
Sedekah Mudah:
Artikel Terkait:
Mendidik Anak Komunikatif dengan Orang Tua | YDSF
MENGELUARKAN SEDEKAH DARI BUNGA BANK | YDSF
Mempersiapkan Anak Gadis Menginjak Usia Dewasa | YDSF
DOA MINTA REZEKI HALAL DAN BERLIMPAH SESUAI SUNNAH | YDSF
Program Pemerintah Cegah Stunting Berkonsep Isi Piringku | YDSF
2 JENIS HARTA BENDA WAKAF | YDSF