Tentang Puasa Rajab | YDSF

Tentang Puasa Rajab | YDSF

12 Januari 2024

Salah satu amalan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia saat memasuki bulan Rajab adalah bisa menunaikan puasa Rajab. Mengingat, Rajab menjadi salah satu dari empat bulan haram yang ditetapkan oleh Swt. Sebagaimana Allah berfirman dalam surah At-Taubah ayat 36,

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab).”

Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dari tahun hijriyah. Ia berada di antara bulan zz dan Sya’ban. Rajab secara bahasa berarti sesuatu yang diagungkan, karena pada masa itu orang-orang jahiliyah pun mereka menjadikan bulan ini penghormatan. Bulan ini begitu Istimewa, karena mengetahui turunan-turunan sejarah dan keutamaan yang ada pada Rajab.

Bahkan untuk menjaga kehormatan bulan Rajab, orang-orang jahiliyah pun sepakat untuk tidak berselisih hingga berperang. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ibnu Abbas r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Maka bulan telah masuk di bulan-bulan mulia, Allah menegaskan pesan kuat kepada kita, jangan sampai kita berbuat dzalim di bulan-bulan tersebut.”

Para salaf terdahulu mengatakan bahwa Rajab adalah “bulan menanam” dan Ramadhan sebagai “bulan memanen”. Sehingga, Rajab merupakan momen untuk mulai berlatih meningkatkan amalan kebaikan dan perbuatan mulia. Terlebih, mengingat jarak dari bulan Rajab ke Ramadhan masih terpaut kurang lebih 60 hari (dua bulan).  

Rajab sebagai bulan pembuka untuk kembali membiasakan diri dengan semakin taat menunaikan yang wajib serta meningkatkan yang sunah. Berikutnya memasuki Sya’ban, menjadi bulan penguat. Hal-hal baik yang telah kita lakukan hendaknya semakin giat untuk dilakukan. Terlebih, saat bulan ini kita menjadi semakin dekat dengan Ramadhan. Saat telah menyiapkan dan menguatkan diri (niat, amalan, mental, dan sebagainya), barulah perjuangan berlangsung saat Ramadhan tiba. Insya Allah, bila dari Rajab kita sudah menyiapkan diri dengan baik, maka saat Ramadhan akan terasa lebih indah dan nikmat.

Sedangkan untuk keutamaan bulan Rajab, sebenarnya tidak ada ayat ataupun hadits khusus secara terperinci. Sehingga kemudian muncul berbagai hadits dhaif bahkan palsu yang mengajarkan berbagai amalan khusus selama bulan Rajab. Salah satunya adalah ibadah puasa Rajab.

Tidak Ada Dalil Khusus Puasa Rajab

Bila kita menelusuri tentang dalil yang mengkhususkan perbanyak puasa saat bulan Rajab, memang tidak ditemukan. Namun, sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada bulan haram kita diminta untuk memperbanyak amalan kebaikan. Tetapi dengan tidak mengkhususkannya.

Misal, bila kita ingin memperbanyak puasa saat bulan Rajab, maka bisa kita isi dengan berpuasa sunah Senin-Kamis, puasa sunah Daud, atau bahkan menyelesaikan qadha puasa Ramadhan. Bukan dikhususkan untuk tanggal-tanggal tertentu di bulan Rajab.

Syaikh Shalih Al-Munajjid hafizhahullah berkata, “Adapun mengkhususkan puasa pada bulan Rajab, maka tidak ada hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya atau menunjukkan anjuran puasa saat bulan Rajab.” (Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab no. 75394).

Dengan mengkhususkan mengunggulkan puasa di bulan tertentu, dikhawatirkan akan mengurangi pandangan terhadap mulianya puasa di bulan Ramadhan. Sebagaimana diketahui bahwa puncak ibadah seorang Muslim, terletak saat Ramadhan.

Buatlah puasa di bulan Rajab yang kemudian menyambung saat Sya’ban ini menjadi latihan untuk diri kita menuju puasa yang sesungguhnya. Yakni, puasa Ramadhan. Niatkan karena Allah dan hanya karena ingin mendapat ridha dan berkahnya. Lakukan puasa di luar bulan Ramadhan seperti apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw.

Mari, jadikan bulan Rajab untuk menyiapkan diri, berlatih menjadi yang terbaik agar mendapatkan kemenangan yang hakiki sesuai Ramadhan.

 

 

Ikhtiar Solidaritas Kemanusiaan Palestina


 

Artikel Terkait:

Pesan Rasulullah Saw. Untuk Umat Muslim Jelang Akhir Zaman | YDSF
ZAKAT DAN PAJAK | YDSF
Mendahulukan Qadha Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Garage Sale, SD Al-Hikmah Tanamkan Rasa Empati dan Jiwa Wirausaha Kepada Siswa
PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF

 

Paket Hangat untuk Palestina

Tags: puasa rajab, tentang puasa rajab, anjuran puasa rajab, ydsf

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: