Surabaya (09/09) Pandemi Covid-19 telah menimbulkan banyak dampak bagi lingkungan masyarakat. Selain mempengaruhi dari segi kesehatan, adanya pandemi Covid-19 juga menimbulkan dampak dari segi ekonomi. Salah satu profesi yang terdampak yakni para sopir angkutan umum (angkot). Perkembangan teknologi yang sangat pesat kini mampu menghadirkan transportasi online yang mudah diakses bagi masyarakat. Namun, hal ini justru berdampak pada penghasilan para sopir angkot yang rata-rata turun hingga 50%.. Terlebih ketika masa pandemi seperti sekarang ini, pendapatan mereka turun drastis, bahkan sering tak berpenghasilan.
Suasana yang ada di terminal Bratang saat ini pun sangat berbeda dengan dulu. Kini terlihat lebih sepi penumpang, yang tersisa hanya mobil-mobil angkot yang berjajar dan tidak beroperasi. “Selama pandemi, kami memang berada di terminal. Namun mobil angkutan ini tak ada yang jalan, para sopir hanya bisa cangkrukan saja pak sambil menunggu penumpang dari bus kota. Pendapatan kadang pulang dapat Rp. 20 ribu, bahkan yang sering nol sama sekali. Sopir-sopir ini mengharap kebijakan pemerintah bagaimana caranya agar kita bisa makan lagi seperti dulu, tidak dianaktirikan,” kata Ahmad, sopir angkot yang juga Ketua Lin S Terminal Bratang.
Berangkat dari hal tersebut, Tim Satgas Covid-19 Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) berbagi paket sembako kepada para sopir angkot di Terminal Bratang Surabaya. YDSF membagikan 120 paket sembako yang masing-masing senilai 150 ribu. Didalamnya berisikan bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, minyak goreng, susu, dan sebagainya.
“Mewakili Dinas Perhubungan Kota Surabaya, khususnya di Terminal Bratang sangat mengapresiasi kegiatan YDSF atas kepeduliannya pada para sopir angkot. Mereka di masa pandemi ini memang memprihatinkan dari segi pendapatannya. Mudah-mudahan bisa berkelanjutan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu,” ungkap Deddy Priyanto selaku Pimpinan Terminal Bratang Dinas Perhubungan Surabaya.
Hal serupa disampaikan oleh salah satu sopir angkot Terminal Bratang yakni Bapak Rokim, beliau sudah 25 tahun menjadi seorang sopir angkot. “Terimakasih atas bantuan dari Tim satgas YDSF, kami betul-betul sangat berterimakasih atas bantuan yang telah diberikan kepada kami”, ungkap Bapak Rokim.
