Sikat gigi
merupakan kegiatan rutinan yang tidak bisa ditinggalkan. Sayangnya, sikat gigi
bisa menjadi salah satu penyebab batalnya puasa, bila dalam kondisi tertentu. Bagaimanakah
itu? Apa betul bahwa diperbolehkan melakukan sikat gigi saat puasa?
Pada masa
Rasulullah saw., dalam Islam mengenalnya dengan istilah bersiwak. Sebenarnya,
siwak bukanlah merujuk pada suatu tanaman atau benda yang memang memiliki nama
khusus tersebut. Melainkan, siwak merupakan istilah untuk kayu atau sejenisnya
yang digunakan untuk membersihkan kotoran dan warna kuning yang menempel pada
gigi dan gusi. Bahkan, siwak juga mampu menghilangkan bau mulut. Sedangkan,
jenis kayu yang digunakan di antaranya kayu arak, zaitun, tangkai kurma, atau
kayu jenis lain yang tidak mudah hancur dan tidak melukai mulut.
Untuk dapat
digunakan sebagai siwak, maka bagian dari kayu yang diambil adalah ranting.
Sedangkan bagian sikatnya merupakan serat-serat yang sudah diproses dari
ranting tersebut.
Sebagaimana yang
diungkapkan Imam An-Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shahih Muslim, beliau berkata,
“Siwak menurut istilah para ulama yaitu kegiatan menggunakan ranting atau
yang semcamnya untuk menghilangkan warna kuning serta kotorang lain yang ada
pada gigi.” (Syarh Shahih Muslim).
Lantas, apakah
pada zaman dahulu juga sudah digunakan pasta seperti layaknya sekarang? Pada zaman
dahulu hanya menggunakan siwak dalam bentuk kayu itu saja. Namun, seiring
perkembangan teknologi, akhirnya siwak diadaptasi ke dalam bentuk sikat dan
pasta gigi. (Shahih Fiqhu Sunnah).
Boleh Sikat Gigi Saat Puasa,
Asal ...
Bagi seorang
muslim, bersiwak merupakan sunah. Bahkan sangat dianjurkan. Dari Anas r.a.
berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Aku perbanyak (anjuran) untuk kalian
tentang bersiwak.’” (HR. Bukhari). Selain itu, dengan bersiwak tidak hanya
membuat bersih mulut, tetapi juga mendatangkan ridha Allah Swt. (HR. Ahmad,
dari Aisyah r.a.).
Saking pentingnya
fungsi dari siwak, terdapat beberapa waktu yang baik untuk melakukan bersiwak
atau sikat gigi sesuai anjuran Rasulullah saw., yaitu:
1.
Berwudhu
atau sebelum shalat
Sebenarnya, dalam hadits Rasulullah saw. bersabda, “Seandainya tidak
memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap
kali berwudhu” (HR. Ahmad, shahih).
Sehingga, alangkah baiknya bila dirasa mulut kita sedang tidak enak atau
sedang merasa kurang nyaman sebelum melakukan shalat, maka iringilah wudhu
dengan bersiwak (atau sikat gigi).
2.
Ketika
akan membaca Al-Qur’an
Begitu mulianya kitab suci umat muslim, Al-Qur’an. Sehingga, kita harus
menjaga adab baik saat memegang hingga membacanya. Salah satu hal yang
dianjurkan untuk dilakukan sebelum membaca kitabullah ini adalah bersiwak.
Dari Ali bin Abi Thalib r.a., beliau mengatakan, “Kami diperintahkan untuk bersiwak dan beliau Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba ketika hendak mendirikan shalat datanglah malaikat padanya. Kemudian malaikat itu berdiri di belakangnya, mendengarkan bacaan Al-Qu’rannya, dan semakin mendekat padanya. Tidaklah dia berhenti dan mendekat sampai dia meletakkan mulutnya pada mulut hamba tadi. Tidaklah hamba tersebut membaca suatu ayat kecuali ayat tersebut masuk ke perut malaikat itu.”” (HR. Baihaqi, shahih)
3.
Ketika
masuk rumah
Dari Al Miqdam bin Syuraih dari ayahnya, dia berkata, Aku bertanya pada
Aisyah, “Apa yang Nabi saw. lakukan ketika mulai memasuki rumah beliau?” Aisyah
menjawab, “Bersiwak” (Muttafaqun ‘alaihi).
4.
Terbangun
dari tidur
Hudzaifah
r.a. menceritakan, “Bahwa Rasulullah saw. ketika bangun tidur di malam hari,
maka beliau bersiwak.” (Muttafaqun ‘alaih).
Lalu, bagaimana dengan siwak atau
sikat gigi saat puasa?
Imam An-Nawawi
rahimahullah dalam kitabnya Al-Majmu’, 6: 222, beliau berkata, “Jika seseorang
bersiwak dengan siwak yang basah lantas cairan dari siwak tadi terpisah lalu
tertelan, atau ada serpihan dari siwak yang ikut tertelan, puasanya batal. Hal
ini tidak ada perbedaan di antara para ulama (Syafi’iyah, pen.). Al-Faurani dan
yang lainnya menegaskan seperti itu.”
Namun, bila takut karena siwak atau sikat gigi membuat puasanya batal, maka
dapat dilakukan saat setelah sahur (jelang subuh), saat buka puasa, dan sebelum
tidur malam. Sehingga, kita telah berusaha menjaga diri dari hal-hal meragukan
yang membuat puasa menjadi batal. Wallahu a’lam.
Tips Menjaga Kesehatan Gigi saat
Puasa
Selain dengan bersiwak
atau sikat gigi, saat puasa juga ada beberapa hal yang diperhatikan agar
terhindari dari bau mulut dan gigi. Di antaranya:
1.
Perbanyak
makan buah dan sayur;
2.
Meminum
air putih yang cukup (minimal 2 liter sehari, sesuaikan dengan kondisi tubuh
dan berat badan);
3.
Kurangi
kebiasaan merokok atau sejenisnya;
4.
Hindari
makanan yang dapat memicu bau badan berlebih (seperti petai, jengkol, dan
sebagainya).
Menyatu dalam Kebaikan Ramadhan
Artikel Terkait
Waktu Terbaik Terkabulnya Doa | YDSF
ZAKAT DARI UANG PESANGON PENSIUN | YDSF
Mendahulukan Jamak-Qashar dalam Shalat Fardhu | YDSF
FIDYAH DALAM ISLAM DAN KETENTUANNYA | YDSF
Siapa yang Harus Membayar Fidyah Istri? | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Sujud Setelah Shalat | YDSF
BONUS GAJI ATAU THR MASUK HITUNGAN ZAKAT PENGHASILAN | YDSF