Sikat Gigi Saat Puasa | YDSF

Sikat Gigi Saat Puasa | YDSF

23 Maret 2023

Sikat gigi merupakan kegiatan rutinan yang tidak bisa ditinggalkan. Sayangnya, sikat gigi bisa menjadi salah satu penyebab batalnya puasa, bila dalam kondisi tertentu. Bagaimanakah itu? Apa betul bahwa diperbolehkan melakukan sikat gigi saat puasa?

Pada masa Rasulullah saw., dalam Islam mengenalnya dengan istilah bersiwak. Sebenarnya, siwak bukanlah merujuk pada suatu tanaman atau benda yang memang memiliki nama khusus tersebut. Melainkan, siwak merupakan istilah untuk kayu atau sejenisnya yang digunakan untuk membersihkan kotoran dan warna kuning yang menempel pada gigi dan gusi. Bahkan, siwak juga mampu menghilangkan bau mulut. Sedangkan, jenis kayu yang digunakan di antaranya kayu arak, zaitun, tangkai kurma, atau kayu jenis lain yang tidak mudah hancur dan tidak melukai mulut.

Untuk dapat digunakan sebagai siwak, maka bagian dari kayu yang diambil adalah ranting. Sedangkan bagian sikatnya merupakan serat-serat yang sudah diproses dari ranting tersebut.

Sebagaimana yang diungkapkan Imam An-Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shahih Muslim, beliau berkata, “Siwak menurut istilah para ulama yaitu kegiatan menggunakan ranting atau yang semcamnya untuk menghilangkan warna kuning serta kotorang lain yang ada pada gigi.” (Syarh Shahih Muslim).

Lantas, apakah pada zaman dahulu juga sudah digunakan pasta seperti layaknya sekarang? Pada zaman dahulu hanya menggunakan siwak dalam bentuk kayu itu saja. Namun, seiring perkembangan teknologi, akhirnya siwak diadaptasi ke dalam bentuk sikat dan pasta gigi. (Shahih Fiqhu Sunnah).

Boleh Sikat Gigi Saat Puasa, Asal ...

Bagi seorang muslim, bersiwak merupakan sunah. Bahkan sangat dianjurkan. Dari Anas r.a. berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Aku perbanyak (anjuran) untuk kalian tentang bersiwak.’” (HR. Bukhari). Selain itu, dengan bersiwak tidak hanya membuat bersih mulut, tetapi juga mendatangkan ridha Allah Swt. (HR. Ahmad, dari Aisyah r.a.).

Saking pentingnya fungsi dari siwak, terdapat beberapa waktu yang baik untuk melakukan bersiwak atau sikat gigi sesuai anjuran Rasulullah saw., yaitu:

1.       Berwudhu atau sebelum shalat

Sebenarnya, dalam hadits Rasulullah saw. bersabda, “Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu” (HR. Ahmad, shahih).

Sehingga, alangkah baiknya bila dirasa mulut kita sedang tidak enak atau sedang merasa kurang nyaman sebelum melakukan shalat, maka iringilah wudhu dengan bersiwak (atau sikat gigi).

2.       Ketika akan membaca Al-Qur’an

Begitu mulianya kitab suci umat muslim, Al-Qur’an. Sehingga, kita harus menjaga adab baik saat memegang hingga membacanya. Salah satu hal yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum membaca kitabullah ini adalah bersiwak.

Dari Ali bin Abi Thalib r.a., beliau mengatakan, “Kami diperintahkan untuk bersiwak dan beliau Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba ketika hendak mendirikan shalat datanglah malaikat padanya. Kemudian malaikat itu berdiri di belakangnya, mendengarkan bacaan Al-Qu’rannya, dan semakin mendekat padanya. Tidaklah dia berhenti dan mendekat sampai dia meletakkan mulutnya pada mulut hamba tadi. Tidaklah hamba tersebut membaca suatu ayat kecuali ayat tersebut masuk ke perut malaikat itu.”” (HR. Baihaqi, shahih)

3.       Ketika masuk rumah

Dari Al Miqdam bin Syuraih dari ayahnya, dia berkata, Aku bertanya pada Aisyah, “Apa yang Nabi saw. lakukan ketika mulai memasuki rumah beliau?” Aisyah menjawab, “Bersiwak” (Muttafaqun ‘alaihi).

4.       Terbangun dari tidur

Hudzaifah r.a. menceritakan, “Bahwa Rasulullah saw. ketika bangun tidur di malam hari, maka beliau bersiwak.” (Muttafaqun ‘alaih).

Lalu, bagaimana dengan siwak atau sikat gigi saat puasa?

Imam An-Nawawi rahimahullah dalam kitabnya Al-Majmu’, 6: 222, beliau berkata, “Jika seseorang bersiwak dengan siwak yang basah lantas cairan dari siwak tadi terpisah lalu tertelan, atau ada serpihan dari siwak yang ikut tertelan, puasanya batal. Hal ini tidak ada perbedaan di antara para ulama (Syafi’iyah, pen.). Al-Faurani dan yang lainnya menegaskan seperti itu.”

Namun, bila takut karena siwak atau sikat gigi membuat puasanya batal, maka dapat dilakukan saat setelah sahur (jelang subuh), saat buka puasa, dan sebelum tidur malam. Sehingga, kita telah berusaha menjaga diri dari hal-hal meragukan yang membuat puasa menjadi batal. Wallahu a’lam.

Tips Menjaga Kesehatan Gigi saat Puasa

Selain dengan bersiwak atau sikat gigi, saat puasa juga ada beberapa hal yang diperhatikan agar terhindari dari bau mulut dan gigi. Di antaranya:

1.       Perbanyak makan buah dan sayur;

2.       Meminum air putih yang cukup (minimal 2 liter sehari, sesuaikan dengan kondisi tubuh dan berat badan);

3.       Kurangi kebiasaan merokok atau sejenisnya;

4.       Hindari makanan yang dapat memicu bau badan berlebih (seperti petai, jengkol, dan sebagainya).

 

Menyatu dalam Kebaikan Ramadhan



Artikel Terkait

Waktu Terbaik Terkabulnya Doa | YDSF
ZAKAT DARI UANG PESANGON PENSIUN | YDSF
Mendahulukan Jamak-Qashar dalam Shalat Fardhu | YDSF
FIDYAH DALAM ISLAM DAN KETENTUANNYA | YDSF
Siapa yang Harus Membayar Fidyah Istri? | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Sujud Setelah Shalat | YDSF
BONUS GAJI ATAU THR MASUK HITUNGAN ZAKAT PENGHASILAN | YDSF


Parenting Ramadhan YDSF | Beryukur | Ustadz Suhadi Fadjaray


Tags: sikat gigi saat puasa, ydsf

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: