Berita duka kembali datang dari masyarakat Lumajang. Tepat Sabtu, 04 Desember 2021 pukul 15.20 WIB, Gunung Semeru kembali erupsi. Guguran awan panas Semeru mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Hingga saat ini, kondisi visual Gunung Api Semeru masih tertutupi kabut disertai hujan intensitas sedang. Dibeberapa wilayah sekitar Kecamatan Sumberwuluh, kondisi gelap gulita seperti malam hari akibat guguran awan panas dan kabut yang tebal.
Sementara banjir lahar pun menerjang di km 58 Perak, Lumajang. Hal ini mengakibatkan jembatan Gladak, Perak atau jembatan penghubung antara Malang - Lumajang terputus. Hal ini membuat evakuasi warga terkendala.
Beberapa warga terdampak erupsi Semeru, sementara berkumpul dan mengungsi di Masjid.
"Kami butuh bantuan, kami butuh evakuasi. Warga desa Curah Kobokan sementara berkumpul dan mengungsi di masjid. Kami mohon bantuannya tim evakuasi," Ucap salah satu warga Desa Curah Kobokan, sembari meminta pertolongan.
Mendengar kabar erupsi Gunung Semeru, Tim Relawan Yayasan Dana Sosial Al Falah langsung menuju ke lokasi terdampak. Alhamdulillah, malam tadi sampai di lokasi dan mendirikan posko, salah satunya berada di SDN Sapiturang 4, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Malam itu juga, tim relawan YDSF mendistribusikan 478 nasi bungkus untuk masyarakat yang terdampak.
Hingga hari ini Ahad (05/12), Tim relawan YDSF terus membantu evakuasi lanjutan. Mulai dari evakuasi warga, evakuasi hewan ternak milik warga, serta evakuasi harta benda warga yang masih bisa diselamatkan untuk dibawa ke posko pengungsian.
Update data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), total ada 15 orang meninggal, serta setidaknya ada 169 orang mengalami luka-luka karena erupsi Gunung Semeru.
Sampai saat ini lokasi terdampak bencana masih gelap karena diselimuti oleh kabut yang tebal. Terdapat 11 dusun dari 2 kecamatan yang terdampak erupsi. 2.970 rumah warga rusak, fasilitas umum rusak, hingga tempat ibadah pun ikut terdampak erupsi Gunung Semeru.
