Qurban Atas Nama Sendiri atau Keluarga? | YDSF

Qurban Atas Nama Sendiri atau Keluarga? | YDSF

20 Mei 2025

Masih sering bingung ketika qurban diatasnamakan sendiri atau keluarga? Pembahasan ini menjadi menarik karena berkaitan dengan niat, awal dimulainya setiap amalan. Sehingga perlu ada kehati-hatian dan komitmen yang perlu dijaga. Karena tujuan akhirnya adalah memberikan qurban terbaik agar menjadi wujud syukur dan taqwa kepada Allah Swt.

Qurban sendiri dibedakan menjadi empat jenis, yaitu dam, hadyu, udhiyah, dan aqiqah. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas akad penunaian pada qurban udhiyah. Atau qurban yang dilaksanakan umat Muslim saat memperingati Iduladha.

Dalam ajaran Islam, qurban adalah ibadah yang sangat dianjurkan bagi setiap Muslim yang mampu. Makna mampu dalam hal ini bukan hanya secara materi, juga dari sisi rohaninya. Yaitu bagaimana dia mampu mengikhlaskan mengeluarkan sebagian harta untuk memberikan qurban terbaik. Penunaian qurban udhiyah ini merupakan salah satu wujud syukur atas nikmat yang telah Allah berikan sekaligus cara terbaik meneladani apa yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.

Akad Penunaian Qurban Atas Nama Sendiri atau Keluarga?

Mukallaf atau yang dikenakan sunah berqurban sejatinya adalah orang secara individu yang masih hidup. Namun kondisi ini tentu bukanlah menjadi pembatas atau larangan ketika seseorang ingin menunaikan qurban atas nama keluarganya.

Jika seseorang mampu, qurban atas nama sendiri tetap lebih utama, karena setiap individu akan mendapatkan pahala secara langsung. Namun, jika kondisi finansial terbatas, qurban atas nama keluarga menjadi solusi yang tetap sah dan berpahala. Bahkan, Ustadz Zainuddin MZ, Lc., MA, Dewan Syariah YDSF menyebutkan bahwa qurban kolektif juga bisa dilakukan atas nama keluarga besar atau kelompok kerja, selama niatnya jelas dan sesuai syariat.

Sebagaimana Rasulullah saw. mencontohkan qurban atas nama diri beliau terlebih dahulu. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa beliau berqurban dengan dua ekor domba; satu untuk dirinya dan keluarganya, dan satu lagi untuk umatnya yang belum mampu berqurban. Ini menunjukkan bahwa prioritas utama adalah qurban atas nama sendiri, baru kemudian untuk keluarga atau orang lain jika ada kemampuan lebih.

Baca juga: Menunaikan Qurban dengan Uang | YDSF

Dinarasikan dari ‘Atho’ bin Yasar, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Ayyub Al Anshari, bagaimana qurban di masa Rasulullah saw.?” Beliau menjawab, “Seseorang biasa berqurban dengan seekor kambing (diniatkan) untuk dirinya dan satu keluarganya. Lalu mereka memakan qurban tersebut dan memberikan makan untuk yang lainnya.” (HR. Tirmidzi).

Dari hadits tersebut, para ulama banyak yang berpendapat bahwa tidak mengapa qurban diatasnamakan keluarga, meski jumlah anggota keluarga tersebut banyak. Imam Khatib Syarbini dalam Mughni Al Muhtaj juga menjelaskan, apabila seorang kepala keluarga menunaikan qurban untuk seluruh anggota keluarganya, maka gugurlah kewajiban qurban bagi anggota keluarga lain. Dengan demikian, Islam memberikan kemudahan dan fleksibilitas agar ibadah qurban tidak menjadi beban berat bagi keluarga.

Maka, baiknya saat dalam satu keluarga ada beberapa anggota yang mampu, masing-masing boleh berqurban atas nama dirinya sendiri. Namun, jika hanya satu yang mampu, maka cukup satu orang yang berqurban atas nama keluarga, dan itu sudah mencukupi seluruh anggota keluarga. Tapi, jika ingin mengikuti sunnah secara lebih sempurna, setiap individu yang mampu dianjurkan untuk berqurban atas nama dirinya sendiri. (Sumber: Dewan Syariah YDSF).

 

Ekspedisi Qurban YDSF


Artikel Terkait

Supervisi Kandang Qurban 2024 YDSF
KENAPA HARUS IKUT QURBAN DI YDSF?
Perbedaan Qurban Hadyu dan Qurban Udhiyah | YDSF
PENGORBANAN NABI ISMAIL AS. DALAM IBADAH QURBAN | YDSF
Urunan Qurban di Sekolah | YDSF
Menunaikan Qurban dengan Uang | YDSF

 

Qurban Pertama Kali di Dusun Kampir Pacitan

Tags: qurban atas nama keluarga, qurban atas nama sendiri atau keluarga, qurban keluarga, ydsf, qurban ydsf

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: