Qunut Nazilah untuk Palestina | YDSF

Belakangan, qunut nazilah untuk mendoakan rakyat Palestina sering dilakukan sebagai ikhtiar doa terbaik. Sudah sepekan lebih sejak 7 Oktober 2023 lalu, rakyat Palestina mengalami penderitaan akibat serangan bombardir bertubi-tubi dari para Zionis. Hingga saat ini, setidaknya terdapat 2.750 orang meninggal dunia, 750 di antaranya anak-anak, sedang 9.700 orang lainnya mengalami luka-luka (data: Kementerian Kesehatan Palestina (16/10)). Hampir tak ada tempat aman yang bisa dijadikan untuk berlindung bagi penduduk Palestina.

Dalam kondisi demikian, sudah seharusnya kita sebagai sesama saudara muslim memberikan kontribusi untuk membantu Palestina pulih. Salah satu kontribusi terbaik yang bisa kita lakukan saat ini yaitu dengan terus memohon kepada Allah Swt. melalui doa Qunut Nazilah.

Apa itu Qunut Nazilah?

Secara bahasa, qunut memiliki beberapa makna yakni taat, diam, doa, dan lama berdiri. Secara istilah fiqih, qunut berarti doa dalam shalat yang dilakukan saat berdiri atau sesudah ruku’ pada akhir rakaat. Sedangkan Nazilah bermakna musibah besar. Dengan demikian, Qunut Nazilah merupakan doa qunut yang dilakukan umat muslim mengalami musibah besar.

Ibadah membaca doa Qunut Nazilah disyariatkan atau dianjurkan menurut pendapat madzhab Hanafiyah, Hanabilah, Syafi’iyah dan sebagian Malikiyah. Dalam hal ini, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah berkata, “Disunnahkan untuk melakukan Qunut Nazilah ketika ada musibah, dan disunnah pula padanya mendoakan kaum muslimin yang sedang diperangi (musuh).” (Majmu’ Fatawa, 155/21).

Tidak ada lafadz permanen dari doa Qunut Nazilah. Adapun lafadz doa Qunut Nazilah bersifat fleksibel atau disesuaikan dengan musibah besar yang sedang terjadi. Seperti yang dilakukan Rasulullah saw. tatkala mengetahui para sahabat disiksa di Makkah pada tahun 7 – 8 Hijriah, tepatnya sebelum penaklukan kota Makkah.

Dari Abu Hurairah r.a., ia menceritakan bahwa Nabi saw. melakukan qunut (Nazilah) setelah bangkit dari ruku’ di dalam shalat (fardhu) selama sebulan. Yaitu setelah beliau mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah”, beliau berdoa dalam qunutnya,

اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ بْنَ الْوَلِيدِ اللَّهُمَّ نَجِّ سَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ اللَّهُمَّ نَجِّ عَيَّاشَ بْنَ أَبِى رَبِيعَةَ اللَّهُمَّ نَجِّ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ سِنِينَ كَسِنِى يُوسُفَ

“Ya Allâh! Selamatkanlah al-Walid bin al-Walid. Ya Allâh! Selamatkanlah Salamah bin Hisyam. Ya Allâh! Selamatkanlah ‘Ayyash bin Abi Rabi’ah. Ya Allâh! Selamatkanlah orang-orang lemah dari kaum Mukminin. Ya Allâh! Keraskanlah siksa-Mu kepada suku Mudhar. Ya Allâh! Jadikanlah tahun-tahun paceklik kepada mereka seperti tahun-tahun paceklik di zaman Nabi Yusuf.”

Abu Hurairah lantas berkata, setelah itu, aku lihat Rasulullah saw. meninggalkan doa (qunut) itu, maka aku bertanya, “Aku lihat Rasulullah saw. meninggalkan doa (qunut) untuk mereka,” maka dijawab, “Tidakkah engkau lihat mereka sudah sampai (di Madinah).” (HR. Muslim).

Baca juga: Bagaimana Seorang Muslim Menyikapi Musibah | YDSF
Melangitkan Doa untuk Menjemput Harapan | YDSF

Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas, ia berkata “Rasulullah saw. melakukan qunut selama sebulan dan dilakukan berturut-turut pada shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan shalat Shubuh pada setiap rakaat terakhir setelah membaca “Sami’allâhu liman hamidah” Beliau mendoakan kehancuran bagi suku dari Bani Sulaim, Ri’il, Dzakwan dan Ushayyah. Kemudian orang-orang dibelakangnya mengamini.” (HR. Ahmad).

Qunut Nazilah di atas dilakukan setelah peristiwa Bi’ir Ma’unah pada tahun 4 Hijriah. Dalam hadits dari Anas bin Malik dijelaskan bahwa keempat suku yaitu Bani Sulaim, Ri’il, Dzakwan dan Ushayyah) meminta bantuan kepada Rasulullah saw. untuk menghadapi musuh. Kemudian Nabi saw. mengirim 70 orang Anshar yang disebut sebagai Qurra’ (para hafidz) di zaman itu. Namun, ketika 70 orang Anshar sampai di Bi’ir Ma’unah, mereka dikhianati dan dibunuh oleh keempat suku tersebut. Ketika berita ini sampai kepada Nabi saw., Rasul lantas melakukan Qunut Nazilah selama sebulan.

Qunut Nazilah untuk Palestina

Sudah 75 tahun lamanya, rakyat Palestina dijajah tanpa henti oleh kaum Zionis. Mulai dari Perang Nakba pada 1948 yang membuat ratusan ribu jiwa menjadi korban hingga peristiwa saat ini dengan julukan Genosida 2023 terjadi. Ribuan nyawa termasuk anak-anak telah syahid akibat serangan bombardir dari Zionis.

Maka, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah saw., kita dianjurkan membaca doa Qunut Nazilah setiap shalat fardhu di akhir rakaat setelah membaca “Sami’allahu liman hamidah” khusus untuk Palestina. Adapun lafadz doa Qunut Nazilah untuk Palestina yakni bisa dengan,

اللّهُمَّ نَجِّ إِخْوَانَنَا الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي فَلَسْطِيْنَ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ

 اللّهُمَّ انْصُرْ إخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ عَلَى أَعْدَائِهِمْ

 اللّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى الْيَهُوْدِ الْغَاصِبِيْنَ الظَّالِمِيْنَ وَمَنْ شَايَعَهُمْ وَأَعَانَهُمْ، يَا عَزِيْزُ يَا جَبَّارُ

 اللّهُمَّ اجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ سِنِيْنَ كَسِنِيِّ يُوْسُفَ

Allahumma najji ikhwananal mu’mininal mustadhafina fi Falisthin wa fi kulli makan, Allahummanshur ikhwananal mujahidina fi sabilika ala a’daihim, Allahummasydhud wathataka alal yahudil ghashibinadzhalimina wa man syaya’ahum wa a’anahum ya aziz ya jabbar, Allahummaj’al alaihim sinina kasiniyyi Yusufa.

Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah saudara-saudara kami kaum mukminin yang tertindas di Palestina dan di setiap tempat. Ya Allah, menangkanlah saudara-saudara kami para mujahidin fi sabilillah atas para musuh mereka. Ya Allah, timpakanlah azab keras-Mu terhadap kaum Yahudi penjajah yang zalim, serta siapapun yang mendukung dan membantu mereka, wahai Yang Maha Perkasa dan Maha Mengalahkan. Ya Allah, jadikanlah azab-Mu atas mereka berupa paceklik berkepanjangan sebagaimana yang terjadi di masa Nabi Yusuf.”

Semoga melalui doa Qunut Nazilah ini, Allah Swt. memberikan kekuatan dan perlindungan bagi penduduk Palestina serta menurunkan azab yang pedih bagi kaum Zionis. Aamiin. (berbagai sumber)

 

Donasi Mudah untuk Palestina:

Artikel Terkait:

2.000 Paket Makanan YDSF untuk Gaza, Palestina

Bolehkah Korban Bencana Menerima Zakat? | YDSF

Sasaran Distribusi Penerima Sedekah | YDSF

Cara Menyikapi Musibah dalam Ajaran Islam | YDSF

Balasan Menolong dan Membantu Orang lain | YDSF

Menguatkan Sesama dengan Berjamaah | YDSF

Hikmah Pendidikan di Balik Keyatiman Rasulullah | YDSF

Kabar Gembira Dari Rasulullah Saw. | YDSF

Memupuk Sifat Kedermawanan Dan Meneladani Rasulullah | YDSF

---