Memasuki usia 36
tahun, YDSF terus berbenah. Teranyar, untuk semakin menguatkan layanan kepada
donatur dan masyarakat, beberapa kantor YDSF yang sebelumnya dikelola secara
mandiri, seperti YDSF Malang, YDSF Jember, YDSF Jakarta dan YDSF Yogyakarta
kini bergabung menjadi satu manajemen YDSF Pusat di Surabaya.
Menurut Ketua
Pengurus YDSF Ir. H. Shakib Abdullah, MBA., bergabungnya kembali beberapa
kantor YDSF menjadi satu itu merupakan bagian dari membangun kebersamaan dan
penguatan layanan serta program yang akan diberikan kepada masyarakat luas.
Sehingga nantinya, dampak yang dirasakan akan semakin luas dan tepat sasaran.
“Selain
menyesuaikan regulasi yang ada, dengan adanya pengabungan ini akan semakin
memudahkan layanan dan program-program yang dibuat bisa dibagi secara merata.
Pun demikian, program-program yang dibuat di skala daerah bisa menjadi program
nasional,” katanya.
Shakib
menjelaskan, dengan adanya penggabungan itu nantinya juga akan menjadi kekuatan
YDSF ke depan dalam memberikan manfaat lebih kepada donatur, mitra dan
mustahiknya. Selain itu, dalam pengelolaannya akan lebih efisien, sebaran
layanan lebih kuat dan juga akan memudahkan ekspansi lebih jauh lagi. Terutama
di beberapa wilayah potensial di Indonesia.
Untuk mencapai
itu, menurutnya, nantinya akan disokong dengan kekuatan IT dalam melakukan
terobosan-terobosan yang lebih baik dengan cakupan jangkauan akan lebih luas.
Tantangan lainnya, lanjut Shakib, adalah bagaimana membuat program-program ZIS (zakat, infaq, sedakah) dan wakaf yang lebih produktif serta memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat.
Baca juga:
Kantor Layanan YDSF
Mudahnya Membayar Zakat di YDSF
“Niat kita adalah
memberikan layanan yang lebih baik lagi. Fungsi YDSF sebagai jembatan kebaikan
juga akan lebih ditingkatkan, sehingga dana yang dikelola akan makin memberi
dampak yang luas,” tukas pria yang juga Ketua Pengurus YLPI Al Hikmah Surabaya
itu.
Kepada Al Falah,
ia juga mengatakan, dari sisi manajemen juga akan ada perubahan dalam penguatan
sinergi antar bagian, sinergi antar wilayah dan penataan koordinasi agar makin
efisien dan optimal hasilnya.
Sementara itu,
dalam struktur kepengurusan juga ada beberapa perubahan. Komposisi di Pembina,
Pengawas dan Pengurus akan mendapat tambahan dari pengurus YDSF daerah yang
sebelumnya mandiri. Hal ini akan semakin menguatkan organisasi dalam
pengambilan keputusan serta kebijakan yang dibuat.
Berikut susunan
struktur baru YDSF dengan beberapa perubahan. Sebagai Ketua Pembina masih
dijabat mantan Mendiknas, Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA dengan anggota Ir.
H. Abdulkadir Baraja, Fauzie Salim Martak, H. Moh. Farid Yahya, dr. HM. Cholid
Baktir, MM., dan H. Muhammad Jazir, ASP. Di susunan Pengurus dengan Ketua Ir.
H. Shakib Abdullah, MBA., Sekretaris Jauhari Sani dan H. Aun Bin Abdullah Baroh
sebagai Bendahara.
Sedangkan pada
Dewan Pengawas diketuai oleh Drs. Sugeng Praptoyo, Ak, SH, MH, MM,
beranggotakan Drs. H. Muhammad Taufiq AB, Ir. Abdul Gaffar AS, Bambang
Hermanto, SH, serta dr. Abdul Gofir, Sp.S(K), M.Sc.
“Sekali lagi,
penggabungan ini adalah keniscayaan. Maka, mari berikan layanan yang terbaik
sesuai kebutuhan saat ini,” imbuhnya.
Sumber
Majalah Al Falah Edisi November 2022
Tunaikan ZISWAF di YDSF:
Artikel Terkait:
Cara Mencari Berkah (Tabarruk) Allah Sesuai Syariat Islam | YDSF
KONSULTASI ZAKAT DARI TABUNGAN GAJI DI BANK | YDSF
5 Hajat Asasi Manusia Menurut Islam | YDSF
ZAKAT PENGHASILAN SUAMI-ISTRI BEKERJA | YDSF
Perbedaan Shalat Tahajud dan Shalat Lail | YDSF
HUKUM LELANG DAN JUAL BELI WAKAF DALAM ISLAM | YDSF
Wakaf Terbaik untuk Orang Tua Tercinta | YDSF