Peristiwa dan Amalan Penting di Bulan Safar | YDSF

Peristiwa dan Amalan Penting di Bulan Safar | YDSF

1 September 2022

Bulan Safar menjadi bulan kedua setelah Muharram dalam tahun hijriyah. Safar dalam bahasa Arab berarti kosong. Dinamakan Safar karena kebiasaan bangsa Arab zaman dulu yang meninggalkan rumah mereka sehingga menjadi kosong.

Ada pula yang menyatakan bahwa nama Safar diambil dari nama suatu jenis penyakit sebagaimana yang diyakini oleh orang-orang Arab jahiliyah pada masa dulu, yakni penyakit Safar yang bersarang di dalam perut yang sangat berbahaya. Itulah sebabnya mereka menganggap bulan Safar sebagai bulan yang penuh dengan keburukan.

Pada dasarnya, bulan Safar pun memiliki kebaikan seperti halnya bulan hijriyah lainnya. Sebagian ulama memberi julukan bulan Safar dengan Safarul Khair, artinya Safar yang penuh kebaikan. Karena segala kebaikan datangnya dari Allah Swt. dan keburukan terjadi karena takdir-Nya.

Dari Abu Hurairah r.a., Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak ada penyakit menular (yang berlaku tanpa izin Allah), tidak ada buruk sangka pada sesuatu kejadian, tidak ada malang pada burung hantu, dan tidak ada bala (bencana) pada bulan Safar (seperti yang dipercayai).” (HR. Bukhari)

Baca juga: Kabar Gembira Dari Rasulullah Saw. | YDSF

Peristiwa di Bulan Safar

Perang Waddan atau Abwa (Perang Pertama dalam Islam)

Pada masa Rasulullah saw., perang menjadi salah satu jalan terakhir untuk menegakkan Islam agar tidak dianggap remeh oleh bangsa kafir. Kala itu, perang pertama kali yang dilakukan oleh Rasulullah dan para Sahabat yaitu Perang Waddan atau dikenal Perang Abwa. Perang satu ini menjadi awal dari terjadinya peperangan selanjutnya, seperti perang Uhud, perang Badar, dan sebagainya.

Dalam hadits riwayat Imam al-Bukhari, Rasulullah saw. bersabda, “Saat ini, kita yang akan memerangi mereka, bukan mereka yang akan memerangi kita.” (HR. Bukhari)

Menurut Syekh Muhammad Said Ramadhan al-Buthi, dalam sirahnya beliau menjelaskan bahwa hadits ini dikeluarkan pada bulan Safar tahun kedua hijriyah, tepat pertama kalinya Rasulullah saw. bergerak keluar untuk berperang.


Pernikahan Rasulullah bersama Khadijah

Ada satu peristiwa penting yang terjadi di bulan Safar. Untuk pertama kalinya beliau Nabi Muhammad saw. melangsungkan pernikahan bersama Sayyidah Khadijah Binti Khuwailid di bulan ini. Menurut sebagian riwayat saat itu Rasulullah saw.  berusia 25 tahun, sedangkan Sayyidah Khadijah berusia 40 tahun.

Peristiwa pernikahan Nabi Muhammad saw. dengan Sayyidah Khadijah berlangsung pada hari Jumat, dua bulan sesudah kembali dari perjalanan niaga ke Negeri Syam yakni bulan Safar. Yang bertindak sebagai wali Khadijah ra. ialah pamannya, ‘Amir bin Asad. Kemudian Waraqah bin Naufal membacakan khutbah pernikahan dengan fasih, disambut oleh Abu Thalib.


Hijrah Pertama Rasulullah saw.

Salah satu peristiwa yang menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam yaitu hijrahnya Nabi Muhammad saw. dari Makkah ke Madinah. Peristiwa hijrah pertama tersebut diperkirakan berlangsung pada bulan Safar. Rasulullah berangkat dari Makkah pada bulan Safar, dan sampai ke Madinah pada bulan Rabiul Awwal.

Dalam hijrah itu, Rasulullah saw. melakukan perjalanan panjang hingga ratusan kilometer bersama Abu Bakar ash-shiddiq.  Adapun alasan Nabi saw. hijrah yakni sebab tekanan bangsa Quraisy terhadap Islam yang semakin buruk, hingga Allah Swt. memerintahkan Rasul untuk berpindah ke Madinah yang merupakan salah satu lokasi strategis untuk menjaga dakwah Islam kala itu (QS. Al Anfal: 72).

Baca juga: Amalan Ringan Berpahala Besar

Amalan di Bulan Safar

 Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa sama halnya dengan bulan hijriyah lainnya, bulan Safar pun memiliki kebaikan. Oleh karenanya, tidak ada alasan untuk tidak memperbanyak amalan ibadah sebagaimana anjuran Rasulullah saw. untuk selalu beramal baik.

Beberapa amalan yang bisa dilakukan selama bulan Safar di antaranya:

1.    Perbanyak Dzikir

Dzikir menjadi amalan yang ringan, namun berpahala besar. Berdzikir juga sebagai media bagi umat muslim untuk selalu mengingat Allah Swt. Oleh karenanya, Allah mencintai hambaNya yang istiqamah berdzikir.

Rasulullah saw. bersabda, “Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan dan berat di timbangan: (yaitu bacaan) Subhaanallah Wabihamdihi Subhaanallahil Adzim.” (HR Bukhari)

 

2.    Perbanyak Istighfar

Setiap manusia pasti tak luput dari kesalahan dan perbuatan dosa. Hal itulah yang menyebabkan jiwa kita menjadi kotor. Salah satu cara untuk membersihkan jiwa yaitu dengan memperbanyak bacaan istighfar.

Rasulullah saw. bersabda, “Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Bukhari)

 

3.    Membaca Al-Qur’an

Sudah sepantasnya sebagai umat muslim untuk selalu istiqamah membaca Al-Qur’an dimanapun dan kapanpun berada. Allah Swt. memerintahkan secara langsung kepada setiap hambaNya, agar senantiasa membaca Al-Qur’an. Allah berfirman,

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi.” (QS. Fatir: 29)

 

4.    Perbanyak Sedekah

Pada hakikatnya semua harta yang kita miliki ialah semata-mata titipan dari Allah Swt. Maka, sudah seharusnya bagi kita untuk membelanjakan harta tersebut di jalan yang diridhoi Allah. Seperti menunaikan zakat, bersedekah, dan berbagi kepada saudara muslim kita yang membutuhkan.

 Allah Swt. berfirman, “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (QS. Al Hadiid: 7)

 

Sedekah Online:

 

Artikel Terkait:

Menjadi Hamba Yang Pandai Bersyukur | YDSF
Hobi Dengan Menebar Kebaikan | YDSF
Menjadi Bulan Haram, Benarkah Rajab Adalah Bulan Allah? | YDSF
Tips Hidupkan Cahaya Surga Di Rumah | YDSF
Sempurnakan Ibadah Dengan Muhasabah | YDSF
Akhlak Baik, Cerminan Hati Bersih | YDSF
Istiqamah Dalam Kebaikan | YDSF
Bukti Dari Keimanan | YDSF

Tags: safar, bulan safar, amalan safar, peristiwa bulan safar

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: