Begitu pentingnya kedudukan dan kesetaraan gender bagi
perempuan, hingga setiap 8 Maret menjadi hari diperingatinya Hari Perempuan
Internasional. Di Indonesia sendiri, juga ada banyak pahlawan perempuan yang
memperjuangkan hal-hal tersebut. Kita menyebutnya dengan istilah emansipasi
wanita.
Bermula karena adanya praktik-praktik penjajahan dan
kolonialisme, yang membuat kedudukan perempuan menjadi dipandang sebelah mata.
Bahkan mungkin dapat dikatakan tidak dimanusiakan. Hingga kita juga tak asing
dengan potongan lirik dari salah satu lagu “wanita dijajah pria, sejak dulu”.
Bahkan orang-orang kafir pada zaman dulu sempat memiliki
kebiasaan mengubur hidup-hidup ketika memiliki anak perempuan. Astaghfirullahaladzim. Kisah para orang terdahulu ini pun diabadikan
dalam surah An Nahl ayat 58, “Dan apabila
seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah
(merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari
orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia
akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke
dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka
tetapkan itu.” (QS. An-Nahl: 58)
Kedudukan Perempuan dalam Islam
Dalam Islam, kedudukan perempuan sangat dimuliakan. Tidak
ada perbedaan gender bahkan hingga penindasan. Begitu indahnya Islam memuliakan
perempuan.
Allah Swt. berfirman, “Hai
orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan
paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali
sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka
melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut.
Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin
kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang
banyak.” (QS. An Nisa: 19)
Hal ini pun juga diperkuat dengan hadits Rasulullah saw., “Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat
baik kepada para wanita.” (HR Muslim: 3729)
Sehingga, sebagaimana laki-laki, untuk perempuan pun juga
memiliki hak dan kewajiban yang sama. Agamanya, hartanya, kehormatannya, hingga
kedudukan seorang perempuan sangat dijaga dan dimuliakan dalam Islam.
Perempuan Hebat dalam Islam
Sepanjang sejarah Islam pun mencatat ada banyak perempuan
hebat yang juga menorehkan jejak dan andil besar untuk peradaban dan kemaslahatan
umat. Mungkin, kita hanya mengenal sosok Khadijah, Aisyah, Fatimah, dan
beberapa nama perempuan yang memiliki hubungan dekat dengan Rasulullah saw.
Padahal, masih banyak sahabiyyah dan para perempuan muslim lain sejak masa lalu
yang belum kita ketahui.
Baca juga: Kisah Keluarga Teladan dalam Al Quran | YDSF
Beberapa di antaranya, yaitu:
Asma binti Abu Bakr,
merupakan putri dari Abu Bakar r.a. yang terkenal dengan kisahkanya yang sering
membawakan bekal untuk ayahnya dan Rasulullah saw. selama bersembunyi di Gua
Tsur. Selain itu, Asma juga berani merahasiakan keberadaan ayahnya beserta
Rasulullah saw. saat hijrah dari Mekah ke Madinah. Meskipun pada saat itu Abu
Jahal memaksa dan memukulinya.
Selanjutnya, masih dari putri salah satu khulafaur rasyidin,
yaitu Hashah binti Umar. Sahabiyyah
Rasulullah saw. ini terkenal dengan julukannya sebagai “Penjaga Al-Qur’an”. Kemampuannya
yang dapat membaca dan menulis Al-Qur’an dengan fasih, ia gunakan untuk
melestarikan tulisan asli Al-Qur’an yang terkumpul dalam bentuk suhuf (lembaran
pelepah kurma).
Kita mungkin juga sering mendengar istilah “Sang Perisai
Rasulullah saw.” Tahukah Sahabat bahwa sosok yang mendapatkan gelar tersebut
adalah seorang wanita? Namanya Nusaibah
binti Ka'ab al-Mazeneya. Dirinya merupakan sosok perempan pemberani yang
juga ikut dalam peperangan membela Islam. Kisahnya yang terkenal adalah saat
Nusaibah melindungi Rasulullah saw. saat Perang Uhud. Awalnya, ia bergabung
dalam perang sebagai bagian logistik dan medis. Namun, saat mengetahui Rasulullah
saw. berada dalam bahaya, dirinya langsung mempersenjatai dirinya dan bergabung
membentuk pertahanan untuk melindungi beliau.
Sosok perempuan pemberani
dalam Islam satu. Namun banyak. Sosok lain itu adalah Khaulah binti Azwar. Ketangguhannya bahkan disejajarkan dengan Umar
bin Khattab dan Khalid bin Walid. Putri dari Tariq bin Awsi ini sangat mahir
bermain pedang dan berkuda. Beberapa kali Khaulah mengikuti perang untuk
membela kaum muslim. Hingga pada suatu peperangan, dirinya tertawan dengan para
muslimah lainnya. Sempat mereka hampir mengalami pelecehan. Namun, Khaulah
mengajak para muslimah untuk menyerang para tentara dengan menggunakan tiang
dan pasak tenda. Khaulah dan para muslimah menang dan bebas. Karena keberanian
dan kegigihannya, banyak tempat di negara Timur Tengah yang mengabadikan
namanya. Mulai dari nama jalan, bahkan sekolah militer.
Lalu, juga ada perawat
pertama di dunia yang juga merupakan seorang muslimah. Ia bernama Rufaidah binti Sa’ad. Hampir di setiap
peperangan muslim, Rufaidah selalu ada untuk menolong para mujahid. Namun,
beberapa sumber mengatakan bahwa tenda pertama Rufaidah ada saat Perang Uhud. Demi
membuat para mujahid selalu mendapatkan perawatan, Rufaidah membuat shift untuk
para perawat perang. Ia membuat jadwal
terbagi menjadi dua, yakni shift siang dan shift malam. Yang lantas sistem ini
pun diterapkan pada tempat-tempat medis saat ini. Rufaidah juga membiayai dan
mendidik para muslimah yang ingin menjadi perawat seperti dirinya.
Masyaa Allah, bila kita
membuka kembali sejarah dan peradaban Islam, akan ditemukan banyak kisah-kisah
para muslimah hebat. Semoga dengan beberapa contoh yang telah disebutkan di
atas dapat menjadi motivasi dan teladan bagi kita. Aamiin.
Featured Image by Pixabay.
Wakaf dari Rumah:
(Klik dan Pilih “Wakaf Tunai”)
Artikel Terkait:
KISAH KAUM TERDAHULU YANG DIBINASAKAN ALLAH | YDSF
Apa Itu Wakaf? Pengertian, Dalil, dan Hukum Wakaf | YDSF
MEMUPUK SIFAT KEDERMAWANAN DAN MENELADANI RASULULLAH | YDSF
Sasaran Distribusi Penerima Sedekah | YDSF
KISAH ABU DAHDAH, SI PEMILIK KEBUN KURMA DI SURGA | YDSF