Moon Phase dan Dampaknya pada Penanggalan Islam | YDSF

Moon Phase dan Dampaknya pada Penanggalan Islam | YDSF

18 November 2022

Sempat viral, trend membuat video moon phase (fase bulan) berdasarkan tanggal dan tahun lahir yang kemudian dicocokkan dengan milik pasangan. Tutorial hingga link membuat moon phase pun mulai banyak bermunculan. Padahal, kriteria jodoh atau tidaknya dalam Islam tidak ditentukan dengan hal yang demikian ini. Sedangkan dalam kalender Islam, moon phase digunakan untuk perhitungan bulan hijriah. 

Moon Phase dan Pergerakan Bulan

Pada dasarnya, bulan memiliki tiga pergerakan yaitu rotasi (berputar pada sumbu porosnya), revolusi terhadap bumi (bergerak mengelilingi bumi), dan revolusi terhadap matahari (sembari melakukan rotasi dan revolusi terhadap bumi, bulan juga mengikuti bumi bergerak mengelilingi matahari).

Sehingga, ada banyak dampak alam terjadi yang disebabkan oleh tiga pergerakan bulan tersebut. Salah satunya adalah terjadinya perubahan fase bulan atau yang juga dikenal dengan istilah moon phase (dalam bahasa Inggris).

Moon phase atau fase bulan merupakan bentuk wajah bulan yang terlihat dari bumi yang tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari. Akibat mengikuti bumi dalam mengelilingi matahari, wajah bulan nampak berbeda-beda dari bumi tergantung bagian mana yang terlihat memantulkan sinar matahari atau tidak.

Sama halnya seperti perubahan siang dan malam akibat revolusi bumi terhadap matahari yang terjadi berbeda-beda di setiap wilayah. Moon phase juga juga berubah-ubah di setiap wilayah. Meski, pada dasarnya untuk setiap tanggalnya itu yang nampak adalah sama (tergantung tanggal). Namun, perbedaan waktu di masing-masing belahan bumi, membuat mana yang sudah nampak dan belum pun tidak serentak.

Saat melakukan pengecekkan di link-link yang menyajikan moon phase, maka akan muncul beberapa istilah. Yang mana merupakan urutan dari fase bulan itu sendiri dan tidak berpatokan atau sama dengan bulan dalam kalender masehi.

Delapan fase bulan yang nampak di bumi yaitu:


Courtesy of: Freepik

1.       New Moon

Disebut pula sebagai fase bulan baru. Merupakan siklus awal bulan (bukan bulan dalam kalender masehi), di mana sisi bulan yang menghadap bumi tidak menerima cahaya matahari. Sehingga bulan tidak terlihat. Biasanya, gerhana matahari sering terjadi saat fase ini.

2.       Waxing Crescent

Fase bulan sabit muda, merupakan fase saat setengah bagian bulan memantulkan sinar matahari. Pada fase ini, bulan sudah mulai nampak namun berbentuk seperti sabit. Fase inilah yang dijadikan perhitungan untuk menentukan tanggal 1 pada periode qamariah atau hijriah.

Baca juga: Hikmah Terjadinya Bencana Dan Menolong Sesama | YDSF

3.       First Quarter

Merupakan perempatan pertama dalam ukuran sudut busur, fase ini terjadi pada hari ke 6 hingga 8 dalam periode bulan (lagi, bukan kalender masehi). Saat memasuki fase ini, maka bulan akan nampak setengah bagian dari bumi.

4.       Waxing Gibbous

Fase yang terjadi pada hari ke 10-12 ini menampakkan setengah dari ukuran penuh bulan di permukaan bumi. Lebih besar dari First Quarter, tetapi tidak sampai penuh.

5.       Full Moon

Inilah yang disebut dengan bulan purnama. Wajah bulan yang nampak dari bumi adalah bulan utuh. Dan, pada fase inilah dapat memungkinkan terjadinya gerhana bulan.

6.       Waning Gibbous

Sama seperti fase waxing gibbous, pada fase ini ukuran bulan yang nampak adalah setengah lebih. Hanya saja, sebenarnya permukaan bulan yang sedang nampak ke kita (bagian yang memantulkan sinar matahari) itu berlawanan dengan fase waxing gibbous. Namun, yang nampak ke kita hanya sinarnya saja.

7.       Last Quarter

Mengikuti poin sebelumnya. Fase last quarter juga menampakkan ukuran bulan yang sama dengan first quarter. Namun, bagian yang memantulkan sinar matahari sebenarnya kebalikan dari first quarter.

8.       Waning Crescent

Sebelum bulan kembali menghilang, maka muncullah bulan sabit akhir. Yang terjadi pada perkiraan hari ke 27 periode qamariah.

Sejarah Penanggalan Kalender Hijriah

Salah satu manfaat dari adanya moon phase ini adalah adanya perhitungan tahun yang kita sebut dengan kalender qamariyah (kalender berdasarkan pergerakan bulan). Kalender yang juga dikenal sebagai kalender hijriah dalam Islam ini mengikuti usia dari fase bulan.

Pada dasarnya, jumlah bulan pada kalender hijriah sama seperti kalender masehi. Hanya saja, perhitungan harinya berbeda. Dalam perhitungan kalender hijriah, usia bulan paling panjang adalah 29,5 hari. Oleh karenanya, dalam satu bulan kalender hijriah, paling lama memiliki 30 hari. Bukan 31 hari seperti kalender masehi.

Penentuan awal bulan atau tanggal satu setiap bulannya berdasarkan dengan adanya hilal atau bulan sabit awal setiap bulan. Pendekatan ini kita sebut dengan rukyat. Namun, juga ada pendekatan lain yaitu menggunakan perhitungan, metode ini disebut hisab.

Sebenarnya, kedua metode ini bisa saling melengkapi. Karena saat telah dilakukan perhitungan (hisab), terkadang juga masih dibutuhkan observasi langsung untuk melihat apakah hilal sudah nampak atau belum (rukyat).   

Baca juga: MENJADI BULAN HARAM, BENARKAH RAJAB ADALAH BULAN ALLAH? | YDSF

Dalam sejarah Islam, penggunaan nama-nama bulan dalam kalender qamariyah telah ditetapkan sejak masa Rasulullah saw. berdakwah. Bahkan, telah tertuang pula dalam hadits dan dalil Allah Swt. dalam Al-Qur’an. Namun, saat itu masih belum ditentukan tentang tahun hijriahnya.

Diceritakan dari Ibnu Abbas, semenjak Rasulullah saw. hijrah ke Madinah, sudah tidak digunakan lagi tahun dalam penanggalan. Kebiasaan ini pun diteruskan hingga masa pemerintahan Abu Bakar.

Barulah pada tahun keempat masa pemerintahan ‘Umar bin Khattab, beliau mendapatkan surat dari Abu Musa al Asy’ari, "Surat-surat sampai kepada kami dari Amirul Mu'minin, tetapi kami bingung bagaimana menjalankannya. Kami membaca sebuah dokumen tertanggal Sya'ban, namun kami tidak tahu ini untuk tahun yang lalu atau tahun ini." (Syaikh Abdurrahman al Jabarti, 1825)

Khalifah Umar lalu mengumpulkan para sahabat dan mereka yang bertugas di pusat pemerintahan untuk membahas hal ini. Belum lagi, perbendaharaan negara saat itu semakin banyak karena urusan pun semakin luas.

Sempat diusulkan dengan menggunakan acuan tahun lahir atau wafatnya Rasulullah saw. Namun, hal tersebut dianggap kurang tepat. Kesimpulan pun didapatkan bahwa penanggalan kalender Islam dimulai sejak hijrahnya Rasulullah saw. dan kaum muslim lainnya yang pertama kali ke Madinah.

Nama-nama bulan dalam kalender hijriah sebanarnya memiliki arti yang selaras dengan perputaran musimnya. Urutan dari kedua belas bulan tersebut beserta artinya:

1.       Muharram (bulan yang dihormati);

2.       Safar (kuning), memasuki bulan ini tumbuhan mulai menguning;

3.       Rabiul Awal (musim gugur pertama);

4.       Rabiul Akhir (musim gugur kedua);

5.       Jumadil Ula/Awal (musim dingin pertama);

6.       Jumadil Akhir (musim dingin kedua);

7.       Rajab (cair);

8.       Sya’ban (lembah), maksudnya adalah saat itu orang-orang Arab sudah mulai ke ladang untuk bercocok tanam;

9.       Ramadhan (pembakaran), tak heran saat puasa kita akan berhadapan dengan cuaca yang panas dan kering;

10.   Syawal (peningkatan suhu), panas sekali;

11.   Dzulqa’dah (orang duduk-duduk tidak keluar rumah), karena pada bulan ini orang Arab dianjurkan untuk istirahat dan tidak berperang, mempersiapkan diri untuk menunaikan haji di bulan berikutnya;

12.   Dzulhijjah (bulan untuk haji).

Itulah korelasi antara moon phase dan penanggalan kalender dalam Islam. Sudahi dulu yuk cocokloginya. Mari, kita lihat sisi baik dari setiap fenomena yang terjadi. (berbagai sumber)

 

Perbanyak Sedekah Agar Hidup Semakin Berkah:


 

Artikel Terkait:

Amalan Bulan Rajab, Sunnah atau Bid’ah? | YDSF
KONSULTASI ZAKAT DARI TABUNGAN GAJI DI BANK | YDSF
Hukum Percaya Pawang Hujan dalam Islam | YDSF
ZAKAT PENGHASILAN SUAMI-ISTRI BEKERJA | YDSF
Perbedaan Shalat Tahajud dan Shalat Lail | YDSF
HUKUM LELANG DAN JUAL BELI WAKAF DALAM ISLAM | YDSF
Amalan Malam Jumat, Yasinan atau Kahfian? | YDSF

 

Perjalanan ke Pulau Terpencil Kangean | YDSF NEWS



Tags: moon phase, kalender islam, ydsf, kalender islam ydsf, fase bulan, kalender bulan, trend moon phase

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: