Untuk dapat mewujudkan peradaban emas dan Islami, tentu tidak
hanya satu dua orang saja yang berperan. Atau menyerahkan seluruhnya kepada
anak-anak. Peran orang tua dan orang sekitar dalam merajut kebersamaan demi
mewujudkan peradaban tersebut tentu juga sangat berpengaruh.
Sewaktu ibu hamil, tidak henti-hentinya berdoa “Rabbi habli
minas shalihin” (Wahai Tuhanku, karuniakanlah padaku anak yang saleh). (Qs.
Al-Shaffat: 100).
Setelah melahirkan anak, tak henti-hentinya orang tua berdoa
agar semua keluarga dan keturunannya dijadikan keluarga yang baik, “Rabbi
habli min ladunka dzurriyatan thayyibatan innaka sami’ud dua’” (Wahai Tuhan
kami, karuniakanlah padaku dari sisiMu keluarga yang baik. Sesungguhnya Engkau
Maha Mendengar doa). (Qs. Al-Mukminun: 38).
Itulah klimaks harapan orang tua kepada anak, agar anak
dapat berbuat kebaikan kepada orang tua sebagaimana yang digambarkan dalam
Al-Qur’an: “Hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Qs.
Al-Isra’: 23-24).
Itulah sebabnya, semasa pembentukan dan ‘pewarnaannya’,
orang tua selalu memberikan hak-hak anak dengan setulus hati. Mereka
membesarkan anak dalam buaian kasih sayang. Bahkan, memanjakan dan memberikan
sandang pangan pada anak, meskipun melebihi daripada yang mereka nikmati sendiri.
Sebagai gambaran lain, jika sehari-harinya orang tua
mengayuh becak, maka demi cintanya kepada anak, akan berupaya memberikan
anaknya fasilitas kendaraan bermotor. Harapannya, agar dapat mengenyam ilmu
pengetahuan yang lebih baik dan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.
Baca
juga:
Mencetak
Ahli Tafsir Alquran dari Anak Cerdas nan Beradab | YDSF
Hukum
Mengajak Anak Kecil ke Masjid | YDSF
Berkah Doa Orang Tua
Kini, sang anak dapat bertumbuh kembang dengan peradaban
yang jauh lebih baik dari apa yang bapak terima di masa kecilnya. Anak
mendapatkan prestasi yang gemilang dalam meraih cita-citanya. Semua itu, tak
lepas dari doa dan bimbingan orang tua.
Alhamdulillah berkat ketulusan orang tua, walaupun anak
berhasil dalam puncak peradabannya, namun ia tak ada rasa sombong sedikit pun
di lubuk hatinya. Semua karunia yang ia terima selalu disyukurinya. Dirinya
tetap berinfaq, sedekah, hingga membayar
zakat, yang tak pernah dilupakannya.
Semua itu tidak pernah ia rasakan sebagai hasil jerih
payahnya sendiri, semua itu tidak lebih karena doa orang tua dan fadhilah dari
Tuhannya. Maka, ia pun selalu mengayomi orang tuanya dengan penuh kasih sayang,
bahkan ia memfasilitasi kehidupan orang tuanya melebihi dari kebutuhan dirinya
sendiri.
Pun di benaknya, tak pernah tebersit rasa ingin menitipkan
orang tua ke panti wreda. Ia selalu merindukan kebersamaan dengan orang tua.
Sama sekali tak pernah merasa terbebani untuk hidup bersama orang tuanya yang
telah berusia senja.
Demikianlah sepatutnya hasil didikan orang tua yang sejati.
Semoga tulisan ini menginspirasi dan menjadi petunjuk bagaimana anak
memperlakukan orang tuanya yang sudah renta.
Sumber Majalah Al Falah Edisi Mei 2022
Sedekah Online di YDSF:
Artikel Terkait:
Cara Membentuk Karakter Baik pada Anak Menurut Islam | YDSF
JAMAK SHALAT KARENA MACET | YDSF
Inilah 4 Cara Mendidik Anak Menjadi Pahlawan Secara Islami | YSDF
ZAKAT PENGHASILAN SUAMI-ISTRI BEKERJA | YDSF
Membuat Nafkah Menjadi Berkah | YDSF
MENGENAL ISTILAH-ISTILAH DALAM WAKAF | YDSF