Menyikapi Suami Selingkuh | YDSF

Menyikapi Suami Selingkuh | YDSF

30 September 2022

Selingkuh dalam sebuah rumah tangga tentu bukanlah sesuatu yang dapat dibenarkan. Tidak hanya mengkhianati pasangan, tetapi juga menodai janji kepada Allah Swt. yang diucapkan saat akad pernikahan.

Biasanya, selingkuh berawal dari batas pertemanan lawan jenis yang telah melebihi batasan. Misal, rasa nyaman yang sudah berlebihan, dan banyak hal lain. Dalih “hanya teman” seringkali jadi alasan. Namun, mereka lupa bahwa justru dari hal yang mungkin terlihat sederhana itulah selingkuh bisa terjadi.

Faktor Terjadinya Selingkuh

Selingkuh itu banyak sekali faktor yang berperan. Di antaranya: 1. Kepribadian; 2. Frekuensi bertemu; 3. Konflik belum terselesaikan; 4. Faktor ekonomi; 5. Faktor keimanan; 6. Faktor lingkungan; 7. Aspek lain.

1. Kepribadian

Dari segi kepribadian, baik salah satu atau kedua belah pihak, memiliki banyak kekurangan misal mau enaknya saja, kurang bertanggung jawab, kurang menghargai perasaan sesama, tidak kuat memegang komitmen dan sebagainya. Hal itu rawan menyebabkan perselingkuhan.

Apalagi jika pasangannya (istri atau suami) punya kekurangan pula dari segi kepribadian. Misalnya, suka mengomel, sering marah, sibuk hape-an terus dan hal lain yang membuat kondisi rumah tangga tidak harmonis.

2. Frekuensi Bertemu

Frekuensi bertemu yang seringkali terjadi juga dikhawatirkan dapat membuat lupa akan komitmen dengan pasangan (istri atau suami). Bertemu juga bisa lewat virtual, WA, saling cengkerama di medsos apalagi kalau DM-an. Terlebih lagi saat bertemu baik langsung maupun online itu, istri atau suami yang bersangkutan sedang mengerjakan tanggung jawabnya sebagai istri atau suami. Sangat tidak pada tempatnya jika pasangannya yang sedang longgar waktu, menggunakan waktunya untuk haha hihi yang berlanjut pada perselingkuhan.

3. Konflik Belum Terselesaikan

Konflik yang belum terselesaikan dengan mantan pacar atau mantan istri terdahulu, bisa menimbulkan cinta lama bersemi kembali. Karenanya, perlu waspada dalam menjaga komitmen maupun bersikap.

4. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi, seperti ketika meminjam uang ataupun meminta pertolongan atau curhat, dapat dikhawatirkan berlanjut ke perselingkuhan.

Baca juga: 
TIPS AWAL MEMILIH PASANGAN UNTUK MENUMBUHKAN GENERASI SALEH | YDSF
MENGELUARKAN SEDEKAH DARI BUNGA BANK | YDSF

5. Faktor keimanan

Faktor keimanan termasuk pengetahuan tentang agama. Jika memiliki pengetahuan agama baik, ditunjang kepribadian matang, maka muncul sifat-sifat baik seperti menjaga komitmen, tanggung jawab, menghargai, dan sayang anak. Juga memiliki kecerdasan dalam mencari solusi atas permasalahan yang muncul serta memiliki sikap toleran ketika mengalami suatu kondisi yang tidak sependapat dengan pasangan.

6. Lingkungan

Lingkungan sekarang sangat perlu diwaspadai, seperti fenomena LGBT. Ada yang homoseksual ataupun biseksual. Selain itu, hal-hal porno di sekitar juga dapat menjadi godaan dan perlu diwaspadai.

7. Aspek Lain

Suami yang pernah berselingkuh dan bertobat, bukannya mulus menghadapi pertobatannya. Sebab, biasanya istri masih marah dan dendam dalam waktu lama. Sehingga, menjadi aspek yang menyebabkan tidak harmonisnya hubungan suami istri.

Saat Pasangan Selingkuh

Lalu, bagaimana tindakan yang harus kita lakukan saat mendapati pasangan selingkuh? Mungkin, di awal bisa dimaafkan, tetapi lambat laun rasa cinta dan percaya kepada pasangan pun akan terkikis.

Biasanya, laki-laki berselingkuh lebih sering karena mengejar kepuasan. Tentu menyulitkan suami yang pernah terperosok lantas bertaubat, jika istri masih marah, dendam, dan sulit untuk memaafkan. Perkawinan seperti ini sering menjadi ruwet. Dipertahankan atau diakhiri sama-sama ruwet. Dapat berdampak buruk pada anak-anak.

Ada baiknya bila bisa memaafkan dan kemudian saling menjaga untuk menjauhi faktor penyebab selingkuh. Sebaliknya, jika tidak mampu menurunkan kemarahan dan dendam, maka diskusikan dengan keluarga besar. Terutama ibu, suami, dan anak-anak. Pilihlah cara terbaik untuk dijalani.

Bicarakanlah baik-baik dan minimalkan segala dampak buruk. Persiapkan kebutuhan anak-anak, termasuk biaya hidup dan sekolah anak, termasuk biaya diri sendiri. Jika berpisah, bagaimana kelanjutan biaya hidup.

Ada baiknya, memaafkan dan taubat dari perselingkuhan merupakan jalan terbaik. Namun, tetap keputusan apapun yang akan diambil tentu tetap libatkan. Perbanyaklah ibadah. Insya Allah akan dimudahkan dalam mengambil keputusan.

 

Sumber Majalah Al Falah Edisi Oktober 2021

 

Sedekah Mudah di YDSF:

 

Artikel Terkait:

Menegur Anak dan Menantu Tidak Shalat | YDSF
BAYAR ZAKAT UNTUK ORANG YANG MENINGGAL | YDSF
Menjadi Hamba yang Pandai Bersyukur | YDSF
BOLEHKAH UMRAH TAPI BELUM ZAKAT MAAL? | YDSF
Amalan yang Merusak Amalan Lainnya | YDSF
WAKAF DALAM PERSPEKTIF MIKRO EKONOMI ISLAM | YDSF


Penyaluran Program YDSF Agustus 2022:


Tags: suami selingkuh, pasangan selingkuh, selingkuh, ydsf

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: