Sebagian dari kita mungkin pernah merasa tidak bisa konsentrasi saat ada orang lain yang mengeraskan bacaan Al-Qur’an atau sedang mengaji ketika kita akan menunaikan shalat di dekatnya. Mengeraskan bacaan Al-Qur’an ata mengaji yang dimaksudkan di sini adalah perseorangan yang berada dalam masjid atau mushala. Berbeda tentunya dengan bacaan menjelang adzan, dan sebagainya.
Tidak Bisa Konsentrasi Shalat Saat Ada Orang Baca Qur’an dengan Keras
Tingkat konsentrasi seseorang memang berbeda dengan orang lain. Kita tidak dapat memaksakan kondisi tersebut. Oleh karenanya, perlu adanya latihan untuk mengontrol fokus konsentrasi.
Ketika seseorang memiliki tingkat konsentrasi yang rendah, maka hal yang sepele atau sederhana pun dapat mengganggunya. Seperti, merasa terganggu saat shalat di masjid atau mushala ternyata juga ada orang lain yang sedang mengaji dengan suara yang cukup keras. Hal seperti ini juga dapat membuat orang yang akan melaksanakan shalat menjadi bingung, apakah tetap terus shalat dengan tidak konsentrasi atau meminta yang mengaji untuk mengecilkan suaranya.
Dilansir dari Majalah Al Falah Edisi Agustus 2012, Dewan Syariah YDSF (Ustadz KH. Muammal Hamidy) menjelaskan bahwa sebenarnya tidak mengapa bagi kita untuk meminta kepada yang mengaji untuk mengecilkan volume suaranya. Tapi, tentu harus dengan tata cara yang sopan dan bahasa yang santun. Agar orang yang mengaji juga tidak merasa “dilarang” melaksanakan ibadahnya.
Karena begitulah Islam mengajarkan, untuk saling menghormati. Tidak bisa kita paksakan hanya sesuai kehendak kita tanpa mempertimbangkan dan menghormati orang lain. Jangan sampai kita hanya ingin menenangkan diri sendiri tetapi justru menghalangi orang lain dalam beribadah.
Ajaran Rasulullah Saat Membaca Al-Qur’an
Lantas, sebenarnya bagaimana adab membaca Al-Qur’an yang diajarkan oleh Rasulullah saw. dalam Islam?
Dikisahkan, saat Rasulullah saw. berdiri di pinggir masjid, lalu memanggil orang-orang yang sedang berjalan, beliau memberikan beberapa nasihat.
Salah satunya, “Sesungguhnya tidak seorang pun yang sedang shalat, melainkan dia itu sedang bermunajat kepada Tuhannya. Karena itu satu sama lain di antara kalian janganlah mengganggunya dengan mengeraskan bacaan Al-Qur’an.” (HR. Imam Nasai, dalam Sunannya: Juz 2, Hal. 265).
Dalam riwayat lain juga dikisahkan, dari Abu Sa’id Al-Khudhri r.a., mengatakan,
اعْتَكَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ فَسَمِعَهُمْ يَجْهَرُونَ بِالْقِرَاءَةِ فَكَشَفَ السِّتْرَ وَقَالَ أَلَا إِنَّ كُلَّكُمْ مُنَاجٍ رَبَّهُ فَلَا يُؤْذِيَنَّ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَلَا يَرْفَعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الْقِرَاءَةِ أَوْ قَالَ فِي الصَّلَاةِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di masjid, lalu beliau mendengar mereka (para sahabat) mengeraskan bacaan (Al-Qur’an) mereka. Kemudian beliau membuka tirai sambil bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya kalian sedang berdialog dengan Rabb kalian. Oleh karena itu, janganlah sebagian kalian mengganggu sebagian yang lain, dan jangan pula sebagian yang satu mengeraskan terhadap sebagian yang lain di dalam membaca Al-Qur’an” atau beliau mengatakan, “atau dalam shalatnya.”” (HR. Abu Dawud)
Dan sesungguhnya, Allah Swt. juga telah berfirman dalam surah Al A’raf ayat 55,
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
Ayat tersebut mengajarkan kepada kita untuk dengan suara yang lembut dalam membaca Al-Qur’an. Jangan dengan sengaja dikeras-keraskan bahkan diteriakkan.
Semoga kita dapat mengikuti tuntunan Rasulullah saw. Aamiin.
Disadur oleh: Ayu SM
Sumber: Majalah Al Falah Edisi Agustus 2012
Artikel Terkait:
TANDA-TANDA ALLAH MEMBERI HIDAYAH | YDSF
Larangan LGBT dalam Islam dan Kisah Kaum Luth | YDSF
ZAKAT PENGHASILAN, SYARAT DAN NISHAB ZAKAT | YDSF
Hukum Menyebar Berita Hoax dalam Islam | YDSF