Mengenal Generasi Millennial | YDSF

Mengenal Generasi Millennial | YDSF

13 November 2019

Di era milenial ini, ada fenomena menarik yaitu berkumpulnya empat generasi yang berbeda dalam satu waktu, menyebar di banyak bagian dalam organisasi atau institusi. Berdasarkan UNC Executive development (2014), saat ini sudah banyak perusahaan yang memiliki karyawan dari 4 generasi yang berbeda yaitu :

  1. Generasi Baby Boomers
  2. Generation X
  3. Generation Y
  4. Generation Z

Istilah-istilah tersebut menggambarkan pengelompokan manusia berdasarkan generasi atau tahun kelahiran. Masing-masing generasi memiliki karakteristik tersendiri, yang dipengaruhi oleh konteks lingkungan yang dihadapi pada masa hidupnya, begitu juga karakteristik dan cara kerja yang unik di tempat kerja.

Baby Boomers

Baby Boomers adalah mereka yang lahir setelah masa Perang Dunia II, kira-kira tahun 1946 sampai 1964. Pada rentang waktu tersebut, banyak bangsa-bangsa di barat mengalami pertumbuhan kelahiran secara pesat setelah mulai pulih dari kesulitankesulitan masa perang. Seiring pertumbuhan ekonomi, perkembangan pendidikan, dan bantuan pemerintah, generasi baby boomers juga turut menikmati kemakmuran di masa hidup mereka. Saat ini, sebagian besar generasi baby boomers telah menikmati masa pensiun mereka yang cukup terjamin. Akan tetapi jika masih aktif kebanyakan memegang posisi puncak dalam perusahaan level top manajemen. Ciri khas generasi ini dalam bekerja adalah memiliki karakter yang matang, patuh pada peraturan dan sangat loyal pada perusahaan

Generasi X

Setelah baby boomers, muncullah Generasi X yang terlahir pada tahun 1960-an akhir hingga 1980-an. Jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, mereka yang tergolong Generasi X cenderung lebih toleran terhadap perbedaan termasuk dalam hal agama, kelas, ras dan etnis. Saat ini, kebanyakan para Generasi X tengah berada di puncak karir di usia 30-an akhir hingga 50. Di Indonesia, generasi ini dibesarkan dalam situasi serta event politis yang cukup panas dan bergejolak di era pemerintahan Orde Baru.

Secara internasional, Generasi X juga menyaksikan cukup banyak konflik atau kejadian politik global seperti Perang Vietnam, jatuhnya Tembok Berlin, serta berakhirnya Perang Dingin. Karakter khas yang terbentuk dalam dunia kerja pada generasi X ini adalah memandang bahwa dalam bekerja perlu keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi, antara karier dan kehidupan keluarga serta antara kebutuhan material dan spiritual.

Generasi Y atau Milenial

Mereka yang disebut bagian dari Generasi Y atau Milenial adalah yang lahir antara tahun 1980-an hingga 2000. Tumbuh besar seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, para Generasi Y biasanya sangat fasih menggunakan internet serta perangkatperangkat canggih, tidak seperti generasi-generasi sebelumnya. Generasi ini terbiasa terkoneksi selama 24 jam sehari, setiap hari, melalui gadget mereka yang beraneka macam, termasuk smartphone, tablet, atau laptop.

Kebanyakan generasi Y adalah anak-anak dari mereka yang termasuk dalam generasi baby boomers. Karena melihat orang tua mereka yang bekerja keras siangmalam, banyak dari Generasi Y yang selektif dalam memilih pekerjaan, inovatif dalam urusan dunia kerja atau bisnis dan kerap mengusahakan keseimbangan dalam bekerja. Karakter dalam pekerjaan yang menjadi ciri khasnya adalah senang menjalin relasi sosial yang luas melalui internet, juga lincah dan cepat bergerak serta berkompetisi

Generasi Z

Lebih lanjut, mereka yang lahir antara tahun 2000-2010 digolongkan sebagai Generasi Z. Saat ini, mereka masih berusia remaja atau anak-anak. Karena itu, masih belum banyak yang bisa disimpulkan mengenai karakteristik khusus generasi ini. Satu hal yang pasti, generasi ini tumbuh dengan berbagai kemudahan teknologi dan ketersediaan akses ke dunia luar yang tak terbatas. Kemungkinan besar, generasi ini akan menghasilkan orang-orang yang menjadikan teknologi sebagai bagian yang signifikan dalam gaya hidup mereka. Karakter kerja yang terlihat adalah sangat gemar bereksperimen sesuatu yang baru, berani mengomunikasikan pendapatnya, butuh informasi yang lengkap dan data yang akurat untuk meyakinkan generasi ini.

Dikarenakan generasi Z, belum banyak yang memiliki dunia kerja dalam perusahaan dan juga situasi yang hampir mirip yang dialami generasi Y dan generasi Z, maka ada banyak kesamaan diantara 2 generasi ini. Sehingga kedepannya kedua generasi ini akan digabungkan jadi satu dan disingkat menjadi generasi milenial.

Adanya perbedaaan karakteristik dalam bekerja ini, sebaiknya diberikan perhatian yang khusus karena ini bisa jadi tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan untuk mengeksplorasi karakter setiap generasi. Karena perbedaan gaya kerja, penguasaan teknologi, tidak saling memahami dan minim kesediaan untuk saling berbagi pengetahuan memicu terjadinya generational tension, yaitu kurangnya respek terhadap orang yang berbeda generasi dengan dirinya.

Perhatian khusus yang diperlukan generasi ini adalah atensi dan empati dari pemimpin (atasan) langsung yang siap menjadi mentor sekaligus coach generasi jaman ‘now’ tersebut.

Siapapun pemimpinnya perlu memiliki kompetensi yang memadai untuk mengenali etos dan gaya kerja generasi milenial membandingkan nya dengan para pendahulunya, sekaligus memetakan komposisinya agar bisa melakukan layanan kepemimpinan yang tepat. Bukankah menurut sabda Nabi SAW: “Pemimpin itu hakekatnya adalah pelayan mereka.”

 

Sumber: Majalah Al Falah Edisi Januari 2018

Oleh: Misbahul Huda (Penulis dan Motivator)

 

 

Baca juga:

MENYAMBUT HARI ANAK UNIVERSAL, YDSF DAN KARTUNESIA GELAR KONTES KARTUN

ANAK MUDA DI RUMAH ALLAH | YDSF

ADAB KOMUNIKASI ORANGTUA DAN ANAK | YDSF

Menghadapi Kenakalan Anak Milenial dengan Parenting Islami | YDSF

INILAH KUNCI SUKSES BUNDA YATIM MENDIDIK ANAK | YDSF

Mendidik Generasi Berdaya Juang Pahlawan | YDSF

Mengasuh Anak Generasi Milenial | YDSF

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: