Mengapa Banyak Nabi Diutus ke Bani Israil dan Bangsa Arab? | YDSF

Mengapa Banyak Nabi Diutus ke Bani Israil dan Bangsa Arab? | YDSF

7 Agustus 2023

Sudah banyak diketahui, bahwa mayoritas Nabi dan Rasul diutus untuk berdakwah untuk Bangsa Arab dan Bani Israil. Mereka ini berada di wilayah sekitar Jazirah Arab. Bukan hanya di cakupan wilayah yang saat ini kita kenal dengan istilah negara Arab Saudi. Meski, sejak Rasulullah saw. diutus untuk menyebarkan dakwah Islam, pusat agama umat Muslim dan baitullah (Ka’bah) berada di Arab Saudi.

Memiliki iman atau percaya dengan adanya Nabi dan Rasul merupakan sebuah kewajiban bagi seorang Muslim. Allah Swt. berfirman dalam surah An-Nisaa’ ayat 136 yang memiliki arti, “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya.”

Sayangnya, setelah Rasulullah saw. wafat banyak manusia di berbagai belahan dunia yang kemudian mengaku-ngaku menjadi Nabi dan/Rasul berikutnya. Padahal jelas. Bahwa Rasulullah saw. merupakan Nabi dan Rasul yang terakhir bagi umat Muslim. Sehingga pengakuan menyimpang tersebut membuat muncul teori-teori yang tidak jelas, mengatakan banyak Nabi dan Rasul baru di luar cakupan wilayah yang disebutkan Al-Qur’an.   

Padahal, sejauh ini kita tidak bisa mengklaim bahwa tidak ada Nabi dan Rasul yang diutus untuk wilayah selain Jazirah Arab. Karena, dari kisah-kisah dalam Al-Qur’an serta pendekatan ilmiah, belum ditemukan fakta yang menyebutkannya. Tentu sebagai umat Muslim kita akan lebih mempercayai pendekatan yang dilakukan oleh Al-Qur’an serta ilmu pengetahuan yang tidak menyimpang dari syariat.

Allah Swt. berfirman, "Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)." (Surat an Nahl ayat 36).

Jelas, setiap Nabi dan Rasul yang diutus Allah untuk suatu kaum bukanlah tanpa alasan. Dari 25 Nabi dan Rasul yang wajib kita ketahui, 12 di antaranya diutus ke wilayah Syam untuk Bani Israil, yaitu Nabi Luth, Ishaq, Yaqub, Ayub, Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Zakaria, Yahya, dan Isa. Sedang sisanya untuk bangsa Arab yang tersebar di daerah Jazirah Arab, Mesir, Iraq, dan sekitarnya.

Baca juga: KISAH SAPI BETINA (BAQARAH) - UMAT YANG MEMPERMAINKAN PERINTAH NABI | YDSF

3 Alasan Nabi dan Rasul Diutus untuk Bangsa Arab hingga Bani Israil

1. Orang Arab Mayoritas Ummiyin

Dalam surah Al-Jumu’ah ayat 2, Allah Swt. berfirman, “Dialah yang mengutus kepada kaum yang ummi seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As-Sunah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”

Menurut tafsir, ummiyin yang dimaksud dalam ayat tersebut merupakan bangsa Arab. Memang, di antara mereka ada yang pandai menulis, tetapi mayoritas tidak. Karena mereka bukanlah ahli kitab seperti Yahudi dan Nasrani.

2. Jazirah Arab Merupakan Lokasi Strategis

Wilayah Jazirah Arab merupakan tempat yang sangat strategis. Ia menyambungkan dari benua Asia, Australia, dan Amerika dengan benua Eropa. Bahkan, disebutkan bahwa Jazirah Arab terletak di pertengahan dunia.

Sebelum Islam datang, lokasi ini berada di antara Romawi dan Persia. Dua pemerintahan yang sangat berpengaruh. Sayangnya, Romawi menganut Nasrani yang telah cukup banyak menyimpang dari Injil yang sebenarnya. Serta Persia saat itu menganut agama Majusi, atau menyembah api.

3. Banyak Penyimpangan Bani Israil dan Suku Arab

Suku Arab yang ummiyin membuat mereka melakukan banyak penyimpangan dari setiap akhir Nabi dan Rasul yang diutus untuknya. Mayoritas bangsa Arab kala itu dikenal dengan pemahamannya yang animisme dan menyembah berhala. Itulah mengapa sejak Nabi Ibrahim a.s. diutus, kasus yang sering ditemukan adalah penyimpangan yang demikian. Usai Nabi Ibrahim a.s. wafat, tidak sedikit bangsa Arab yang kembali ke kepercayaan sebelumnya. Mirisnya, ada yang tetap mengerjakan tawaf di Ka’bah namun bertemankan oleh patung dan berhala.

Berbeda dengan Suku Arab yang ummiyin. Justru Bani Israil terkenal dengan masyarakatnya yang sangat cerdas. Namun, karunia kecerdasan yang telah Allah berikan tersebut bukan untuk menyembah-Nya sebagaimana Nabi dan Rasul terdahulu selalu mengajarkan. Mereka justru melakukan banyak penolakan, penyimpangan, bahkan terkenal sering melakukan pembunuhan terhadap Nabi.

Mayoritas Bani Israil hingga sebelum Islam datang, memeluk agama Yahudi. Kata tersebut diambil dari salah satu anak Nabi Yaqub a.s., Yehuda. (berbagi sumber)

 

 

Sedekah Penolak Musibah

 

 

Artikel Terkait:

CARA MENGHITUNG ZAKAT PENGHASILAN | YDSF
Batasan Air untuk Wudhu | YDSF
KONSULTASI ZAKAT DARI TABUNGAN GAJI DI BANK | YDSF
Menikah Tapi Tidak Cinta Suami | YDSF
MENGELUARKAN SEDEKAH DARI BUNGA BANK | YDSF
Tips Awal Memilih Pasangan Untuk Menumbuhkan Generasi Shalih | YDSF
APA ITU WAKAF? PENGERTIAN, DALIL, DAN HUKUM WAKAF | YDSF

 

 

Riyadhus Shalihin Bab Taubat (BAGIAN 3) | Ustadz Isa Saleh Kuddeh


Tags: Arab, Nabi dan Rasul diutus di Arab, Nabi dan Rasul diutus di Bani Israil, Nabi dan Rasul diutus untuk Bangsa Arab dan Bani Israil, YDSF

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: