Bukan rahasia lagi, Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan.
Tak heran jika di bulan suci ini, aktivitas yang berorientasi ukhrawi sama
meningkatnya dengan kegiatan duniawi. Hanya saja, keberkahan akan didapat oleh
mereka yang hatinya tergerak untuk mengharap ridho Allah Swt.
Atmosfer Ramadhan memberikan nuansa berbeda dibandingkan
dengan bulan lainnya. Oleh sebab itu, tak heran jika aktivitas ibadah
masyarakat mengalami peningkatan.
Penyulut Motivasi Kebaikan
Indikasinya bisa dilihat dari perlikau masyarakat secara
umum yang berubah menjadi lebih Islami. Ditutupnya tempat-tempat hiburan malam,
tayangan program televisi lebih didominasi tayangan yang bernuansa Islam. Mulai
dari pembawa acara yang berbuasana muslim sampai konsep acaranya.
Begitu pula yang terlihat di pusat-pusat keramaian, misalnya
mal, taman kota, ruang publik, dan kantor-kantor juga berhias menyambut
Ramadhan. Bahkan tidak hanya sebatas mempercantik fisik atau dekorasinya saja,
banyak pula yang mempersiapkan program-program kegiatan Islami di tempat-tempat
tersebut.
Semaraknya kegiatan-kegiatan Islami yang terhias di berbagai
tempat menjadi bukti bahwa Ramadhan bisa menjadi penyulut motivasi setiap
individu untuk berbuat kebajikan dan berupaya dekat dengan Allah melalui
kegiatan-kegiatan positif yang diridhoi Allah Swt.
Tidak hanya hubungan antara manusia dengan Allah saja yang
meningkat intensitasnya, hubungan antara manusia dengan manusia pun terjadi hal
yang sama. Di bulan yang penuh rahmat ini orang cenderung ingin berbuat baik
dan berbagi dengan sesama. Berzakat, sedekah dan infaq, serta kegiatan sosial
lainnya lebih dominan dilakukan di bulan suci ini.
Baca juga: Tiga Tingkatan Puasa | YDSF
Hal itu senada dengan yang diungkapkan Dr. H. Zainuddin MZ.,
Lc., MA., Anggota Dewan Syariah YDSF, Ramadhan sebagai bulan suci penuh berkah
dan dapat menjadi penggerak hati. Rasulullah saw. bersabda bahwa di bulan
Ramadhan, Allah membuka pintu surga, menutup pintu neraka dan membelenggu
setan. Ustadz Zainuddin menjelaskan hadits tersebut yaitu Allah menurunkan
berkah bagi umat dalam bentuk kemurahan-Nya. Membuka pintu surga berarti Allah
memudahkan segala niat baik manusia dan menahan kemaksiatan atau rencana jahat.
Konsep Keberkahan Ramadhan
Meski perubahan-perubahan seperti itu disebut pula dengan
istilah ‘demam Ramadhan’, beliau mengatakan bahwa fakta tersebut tetap
menunjukkan keberkahan Ramadhan. Lanjut kata beliau, sebenarnya kemuliaan
Ramadhan tidak hanya tercermin pada puasanya saja, namun dari banyak hal.
Termasuk shalatnya, zakatnya, sedekahnya, dan kebaikan-kebaikan lain yang
menggerakkan hatinya, tetap akan dicatat oleh Allah Swt.
Namun, tetap setiap hal baik tersebut harus dilandasi oleh
niat yang tulus, lillahita’ala. Ketika
kita hanya melakukan puasa atau hal-hal baik lainnya hanya untuk dipuji, maka
hanya akan mendatangkan rezeki dunia saja, tidak sampai akhirat. “Padahal,
tujuan hidup di dunia adalah untuk beribadah sebagai bekal di akhirat,” tutur
Ustadz Zainuddin.
Hal tersebut, sambungnya, sama dengan berdagang di bulan
Ramadhan namun dengan niat semata ingin menerima keuntungan materi. Sebab,
menurutnya keberkahan ekonomi di bulan Ramadhan bukanlah tujuan utama perburuan
berkah di bulan suci. “Ramadhan memang bulan penuh berkah. Namun, yang dimaksud
berkah bukan hanya dilihat dari perspektif ekonomi saja,” kata beliau.
Kata beliau, untuk memahami berkah Ramadhan harus memakai
kaca mata theologi. Bahwa keberkahan Ramadhan merupakan ziyadatul khoir atau
bertambahnya kebaikan. Menurut konsep keberkahan Rasulullah saw., keberkahan
adalah keadaan di mana saat makan bersama dua orang namun bisa dinikmati untuk
tiga orang. Artinya, keberkahan itu dapat dirasakan oleh banyak orang dan dapat
mengantarkan orang lain pada ridha atau surga Allah Swt. Aamiin.
Sumber Majalah Al
Falah Edisi Juli 2012
Featured Image by Freepik.
Sedekah Ramadhan:
Artikel Terkait:
Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Batas Penghasilan Wajib Zakat | YDSF
APA SAJA YANG HARUS DISIAPKAN SEBELUM MENUNAIKAN WAKAF? | YDSF
Siapa yang Harus Membayar Fidyah Istri? | YDSF