Lembaga Amil
Zakat dan Wakaf Nasional Yayasan Dana Sosial al-Falah (YDSF) bersama PT Pelindo
menggelar panen raya porang di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Madiun,
Kamis (14/9).
Program
kolaborasi yang dirintis sejak tahun 2021 ini juga melibatkan Perhutani dan
Komunitas Petani Porang Tani Makmur Desa Sumberbendo. Untuk hasil panen kali
ini diperkirakan mencapai 32 ribu pohon porang yang berada pada lahan seluas
2,5 hektar. Dengan asumsi berat per pohon sebesar 2 kilogram, maka jumlah
porang yang dipanen dapat berada di angka 50-60 ton.
Kegiatan yang
berlangsung tepatnya di Dusun Wadegan ini, turut dihadiri oleh Wakil Bupati
Madiun Hari Wuryanto. Pejabat yang akrab disapa Hariwur tersebut menyampaikan
rasa terima kasihnya atas kolaboras dan perhatian yang diberikan YDSF beserta
PT Pelindo kepada para petani porang di Sumberbendo.
"Mewakili
Pemerintah Kabupaten Madiun saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi YDSF
dan PT Pelindo dalam memberdayakan warga kami. Insya Allah bantuan ini sangat
bermanfaat," kata Wabup Madiun yang juga ahli dalam dunia perbankan itu.
Dirinya
menambahkan, bahwa budidaya porang sebenarnya telah menjadi perhatian
pemerintah daerah dan pusat. Hal Hal itu dibuktikan dengan dibangunnya pabrik
pengolahan Porang di Kuwu dan Bantengan. Harapannya, dengan dibangunnya pabrik
itu bisa menjaga atau menaikkan harga Porang. Porang, selain sebagai bahan
obat-obatan juga dijadikan beras untuk diet, menurunkan kolesterol hingga
mengurangi gula darah.
Selain itu,
lanjutnya, harga Porang saat ini memang belum membaik seperti harga pada tiga
tahun lalu yang berada di kisaran Rp10 ribu hingga Rp15ribu. Namun, tren harga
sudah mulai naik kembali.
Menurut pria
kelahiran 1964 ini, turunnya harga terjadi lantaran ada beberapa kejadian,
pengekspor porang mencampur dengan iles-iles. Hal itulah, yg menurutnya
menjadikan importir di beberapa negara, seperti Jepang dan China mengurangi
pasokan Porang karena kualitasnya menjadi tidak baik.
"Semoga ini
menjadi pelajaran buat kita untuk selalu menjaga kualitas Porang yang
dihasilkan. Tapi saya
gembira, banyak daerah penghasil Porang di Madiun, seperti Saradan, Gemarang,
Kare, dan Dagangan petaninya luar biasa," ujarnya.
CSR (Corporate Social Responsibility) Regional 3 PT Pelindo Ervan Aspriandi
menuturkan turut senang program kerja sama itu menghasilkan manfaat sekaligus
bisa menaikkan kesejahteraan petani Porang.
"Kami dengan
senang hati bisa berkolaborasi dalam program ini. Insya Allah ke depan kerja
sama lain bisa kita lakukan lebih baik lagi," katanya.
Sementara itu,
Direktur Pelaksana YDSF Jauhari Sani mengatakan tingginya permintaan Porang
membuat YDSF memilih Desa Sumberbendo yang punya potensi besar penghasil Porang
untuk dijadikan wilayah pendampingan dan pemberdayaaan. Hasil panen raya Porang
ini dibeli dengan harga Rp4.300 per kilogram.
"Catatan
terpenting dari program ini adalah adanya kekompakan para petani untuk
meningkatkan kesejahteraan. Insya Allah program ini akan menjadi
penyemangat sekaligus menjadikan kebaikan untuk kita," kata Jauhari Sani.
Peduli Sesama bersama YDSF
Artikel Terkait:
PERBEDAAN
ZAKAT PROFESI DAN ZAKAT PERTANIAN | YDSF
Keutamaan
Puasa Senin Kamis | YDSF
Tips
Mendidik Anak Berkarakter | YDSF
ZAKAT
SEBAGAI PENGURANG PAJAK | YDSF
Peresmian
Pesantren Wakaf Ihya Ul Qur’an Wosossalam, Jombang
APA ITU WAKAF? PENGERTIAN, DALIL, DAN HUKUM WAKAF | YDSF