Air memiliki peran
yang sangat penting bagi kehidupan. Setiap orang akan mengalami kesulitan, jika
daerahnya mengalami kekeringan. Dalam Islam, salah satu upaya untuk mengatasi kekeringan
yakni dengan wakaf air. Seperti halnya dalam kisah Sahabat pada masa Rasulullah
saw.
Segala fenomena
alam yang ada di dunia ini, termasuk keberadaan air, angin, langit, bumi,
adalah kekuasaan dan kebesaran Allah Swt. Hal ini tertuang jelas dalam surah
An-Naml ayat 60,
اَمَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضَ وَاَنْزَلَ لَكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَنْۢبَتْنَا بِهٖ حَدَاۤىِٕقَ
ذَاتَ بَهْجَةٍۚ مَا كَانَ لَكُمْ اَنْ تُنْۢبِتُوْا شَجَرَهَاۗ ءَاِلٰهٌ مَّعَ اللّٰهِ
ۗبَلْ هُمْ قَوْمٌ يَّعْدِلُوْنَ ۗ
“Bukankah Dia
(Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit
untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan
indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping
Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang
menyimpang (dari kebenaran).”
Air menjadi salah
satu hal yang sangat penting bagi kehidupan. Segala aktivitas sehari-hari
seperti makan, minum, mandi, bahkan wudhu pun membutuhkan air. Jika tidak ada
air di dunia ini, mungkin tidak ada kehidupan pula di dalamnya. Sebagaimana dalam
firman Allah,
... وَجَعَلْنَا مِنَ
الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ...
“...dan Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air...” (QS. Al-Anbiya’:30)
Karena keberadaan
dan kebermanfaatannya yang luas dan vital itulah, berbagi air menjadi hal yang
penting dalam Islam. Bahkan, InsyaAllah akan menjadi sebuah amalan
jariyah bagi yang mengerjakannya.
Baca juga: INDONESIA DILANDA KEKERINGAN, YDSF SALURKAN AIR BERSIH HINGGA PELOSOK NEGERI | YDSF
Para Sahabat Rasulullah yang Wakaf
Air
Sumur Utsman bin Affan, Sumur Wakaf Pertama di Dunia
Utsman bin Affan,
salah satu Khulafaur Rasyidin yang terkenal kaya raya juga dermawan,
karena sering membagikan harta bendanya demi membantu kaum muslim masa itu.
Salah satunya kala itu, Utsman bin Affan pernah membeli Sumur Raumah milik
salah seorang Yahudi.
Dikisahkan di
masa Rasulullah saw., Kota Madinah pernah mendapatkan musibah kesulitan air
bersih. Satu-satunya sumber air bersih yang tersisa yaitu Sumur Raumah milik
seorang Yahudi. Karena ingin untung banyak, Yahudi tersebut mengharuskan
seluruh penduduk Madinah membeli air bersih tersebut, termasuk kaum muslimin.
Diriwayatkan
dalam hadits Shahih Bukhari menyebutkan bahwa, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
مَنْ يَشْتَرِي بِئْرَ
رُومَةَ، فَيَكُونُ دَلْوُهُ فِيهَا كَدِلاَءِ المُسْلِمِينَ
“Barangsiapa
yang membeli sumur “rumatun (raumah)”, maka bagiannya dari air yang ia timba
darinya itu seperti bagian air yang ditimba kaum muslimin.”
Mendengar hal
tersebut, Utsman bin Affan pun membelinya secara penuh dengan harga 20.000 dirham
dari Yahudi pemilik sumur tersebut.
Disebutkan pula
dalam riwayat Basyir bin Basyir Al-Aslami, bahwa beliau Utsman bin Affan
mewakafkan sumur yang telah dibeli itu untuk kaum muslimin. Dari Al-Walid bin
Abi Hisyam berkata,
Utsman berkata, “Rumahku
yang di Mekkah ditempati (sebagai wakaf) oleh keturunanku dan orang-orang yang
mau menempatinya.”
Kisah tersebut masih
terkenal hingga kini, banyak kaum muslimin yang terinspirasi oleh Utsman bin
Affan. Tak hanya kisahnya yang abadi, namun Allah juga menjamin pahala
yang Utsman bin Affan dapatkan pun abadi. Berkat sumur Raumah yang dibeli oleh
Utsman bin Affan itu, mampu mengatasi masalah kekeringan yang dihadapi oleh
umat muslim saat itu. Bahkan, kebermanfaatannya dirasakan hingga saat ini
karena lahan di sekitar sumur dapat dijadikan kebun kurma dan dikelola oleh
pemerintah Arab Saudi.
Baca juga: Kekeringan Zaman Nabi Yusuf, Kemarau Hingga 7 Tahun | YDSF
Sumur Sa’ad bin Ubadah Atas
Nama Ibunya
Tak hanya itu, kisah berbagi air lainnya juga dicontohkan
oleh Sa’ad bin Abi Ubadah. Beliau
juga termasuk Sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam juga pemimpin
Khazraj yang terkenal dermawan. Salah satunya, beliau melakukan sedekah
sumur atas nama ibunya yang telah meninggal dunia.
Saat ibunya meninggal, Sa’ad bin Ubadah bertanya kepada
Rasulullah saw. tentang sedekah apa yang paling bermanfaat dan dapat memakai
nama ibunya. Rasululla saw. pun menjelaskan bahwa sedekah yang utama adalah
menyediakan air minum, apalagi umat muslim sedang kekeringan.
Dalam sebuah hadits dari Sa’ad bin ‘Ubadah r.a., ia berkata:
“Wahai Rasulullah saw., sesungguhnya ibu saya telah
meninggal. Bolehkah saya bersedekah atas nama beliau?”. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam
menjawab: “Boleh”. Sa’ad bertanya lagi: “Sedekah apa yang paling
utama, wahai Rasulullah?”. Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam menjawab: “Sedekah
berupa air minum.” (HR. An Nasa’i).
Featured
Image by Pexels
Donasi Wakaf dari Rumah:
Artikel Terkait:
Ummu Yulyani dan Hamas Syahid, Ibu dan Anak Inspiratif Ummat | YDSF
Kisah Abu Dahdah, Si Pemilik Kebun Kurma di Surga | YDSF
KISAH ORANG YAHUDI DAN HARI SABTU | YDSF
KISAH ABDURRAHMAN BIN AUF, BERSEDEKAH TIDAK TAKUT MISKIN | YDSF
Apa Itu Wakaf? Pengertian, Dalil, dan Hukum Wakaf | YDSF
Wakaf Terbaik untuk Orang Tua Tercinta | YDSF