Kisah Sahabat Rasulullah yang Wakaf Air | YDSF

Kisah Sahabat Rasulullah yang Wakaf Air | YDSF

22 Maret 2022

Air memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan. Setiap orang akan mengalami kesulitan, jika daerahnya mengalami kekeringan. Dalam Islam, salah satu upaya untuk mengatasi kekeringan yakni dengan wakaf air. Seperti halnya dalam kisah Sahabat pada masa Rasulullah saw.

Segala fenomena alam yang ada di dunia ini, termasuk keberadaan air, angin, langit, bumi, adalah kekuasaan dan kebesaran Allah Swt. Hal ini tertuang jelas dalam surah An-Naml ayat 60,

اَمَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَاَنْزَلَ لَكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَنْۢبَتْنَا بِهٖ حَدَاۤىِٕقَ ذَاتَ بَهْجَةٍۚ مَا كَانَ لَكُمْ اَنْ تُنْۢبِتُوْا شَجَرَهَاۗ ءَاِلٰهٌ مَّعَ اللّٰهِ ۗبَلْ هُمْ قَوْمٌ يَّعْدِلُوْنَ ۗ

Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).”

Air menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan. Segala aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, mandi, bahkan wudhu pun membutuhkan air. Jika tidak ada air di dunia ini, mungkin tidak ada kehidupan pula di dalamnya. Sebagaimana dalam firman Allah,

... وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ...

“...dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air...” (QS. Al-Anbiya’:30)

Karena keberadaan dan kebermanfaatannya yang luas dan vital itulah, berbagi air menjadi hal yang penting dalam Islam. Bahkan, InsyaAllah akan menjadi sebuah amalan jariyah bagi yang mengerjakannya.

Baca juga: INDONESIA DILANDA KEKERINGAN, YDSF SALURKAN AIR BERSIH HINGGA PELOSOK NEGERI | YDSF

Para Sahabat Rasulullah yang Wakaf Air

Sumur Utsman bin Affan, Sumur Wakaf Pertama di Dunia

Utsman bin Affan, salah satu Khulafaur Rasyidin yang terkenal kaya raya juga dermawan, karena sering membagikan harta bendanya demi membantu kaum muslim masa itu. Salah satunya kala itu, Utsman bin Affan pernah membeli Sumur Raumah milik salah seorang Yahudi.

Dikisahkan di masa Rasulullah saw., Kota Madinah pernah mendapatkan musibah kesulitan air bersih. Satu-satunya sumber air bersih yang tersisa yaitu Sumur Raumah milik seorang Yahudi. Karena ingin untung banyak, Yahudi tersebut mengharuskan seluruh penduduk Madinah membeli air bersih tersebut, termasuk kaum muslimin.

Diriwayatkan dalam hadits Shahih Bukhari menyebutkan bahwa, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

مَنْ يَشْتَرِي بِئْرَ رُومَةَ، فَيَكُونُ دَلْوُهُ فِيهَا كَدِلاَءِ المُسْلِمِينَ

Barangsiapa yang membeli sumur “rumatun (raumah)”, maka bagiannya dari air yang ia timba darinya itu seperti bagian air yang ditimba kaum muslimin.

Mendengar hal tersebut, Utsman bin Affan pun membelinya secara penuh dengan harga 20.000 dirham dari Yahudi pemilik sumur tersebut.

Disebutkan pula dalam riwayat Basyir bin Basyir Al-Aslami, bahwa beliau Utsman bin Affan mewakafkan sumur yang telah dibeli itu untuk kaum muslimin. Dari Al-Walid bin Abi Hisyam berkata,

Utsman berkata, “Rumahku yang di Mekkah ditempati (sebagai wakaf) oleh keturunanku dan orang-orang yang mau menempatinya.”

Kisah tersebut masih terkenal hingga kini, banyak kaum muslimin yang terinspirasi oleh Utsman bin Affan. Tak hanya kisahnya yang abadi, namun Allah juga menjamin pahala yang Utsman bin Affan dapatkan pun abadi. Berkat sumur Raumah yang dibeli oleh Utsman bin Affan itu, mampu mengatasi masalah kekeringan yang dihadapi oleh umat muslim saat itu. Bahkan, kebermanfaatannya dirasakan hingga saat ini karena lahan di sekitar sumur dapat dijadikan kebun kurma dan dikelola oleh pemerintah Arab Saudi.

Baca juga: Kekeringan Zaman Nabi Yusuf, Kemarau Hingga 7 Tahun | YDSF

Sumur Sa’ad bin Ubadah Atas Nama Ibunya

Tak hanya itu, kisah berbagi air lainnya juga dicontohkan oleh Sa’ad bin Abi Ubadah. Beliau juga termasuk Sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam juga pemimpin Khazraj yang terkenal dermawan. Salah satunya, beliau melakukan sedekah sumur atas nama ibunya yang telah meninggal dunia.

Saat ibunya meninggal, Sa’ad bin Ubadah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang sedekah apa yang paling bermanfaat dan dapat memakai nama ibunya. Rasululla saw. pun menjelaskan bahwa sedekah yang utama adalah menyediakan air minum, apalagi umat muslim sedang kekeringan.

Dalam sebuah hadits dari Sa’ad bin ‘Ubadah r.a., ia berkata:

“Wahai Rasulullah saw., sesungguhnya ibu saya telah meninggal. Bolehkah saya bersedekah atas nama beliau?”. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam menjawab: “Boleh”. Sa’ad bertanya lagi: “Sedekah apa yang paling utama, wahai Rasulullah?”. Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam menjawab: “Sedekah berupa air minum.” (HR. An Nasa’i).

 

Featured Image by Pexels


Donasi Wakaf dari Rumah:


Artikel Terkait:
Ummu Yulyani dan Hamas Syahid, Ibu dan Anak Inspiratif Ummat | YDSF
Kisah Abu Dahdah, Si Pemilik Kebun Kurma di Surga | YDSF
KISAH ORANG YAHUDI DAN HARI SABTU | YDSF
KISAH ABDURRAHMAN BIN AUF, BERSEDEKAH TIDAK TAKUT MISKIN | YDSF
Apa Itu Wakaf? Pengertian, Dalil, dan Hukum Wakaf | YDSF
Wakaf Terbaik untuk Orang Tua Tercinta | YDSF

Tags: Wakaf, wakaf air, kisah sahabat nabi

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: